Happy Reading
🎉🎉🎉
🎉🎉
🎉Aku bangun pukul 3 dini hari. Hari ini hari Senin dan aku akan melaksanakan puasa hari Senin. Insya Allah. Aku keluar dari kamar melangkah ke dapur untuk membuat sedikit makanan untuk aku sahur. Mungkin hanya telur dadar saja cukup.
Disaat aku tengah menggoreng telur, aku merasa ada seseorang yang masuk ke dapur. Aku memutar tubuhku dan mendapati Renjun yang tengah melangkah mendekatiku sambil mengucek matanya dengan langkah yang masih sempoyongan. Aku tersenyum melihat suamiku itu.
"Ngapain bangun? Belum pagi." Ucapku sambil masih menggoreng telur dadar. Renjun memelukku dari belakang.
Menenggelamkan kepalanya di perpotongan leherku. Mengusak rambutku yang tergerai karena aku tidak memakai hijab.
"Kamu yang bangun tapi gak bipang-bilang. Mau ngapain sih? Udah gitu goreng telur jam segini, laper?" Sahutnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Aku mau puasa jadi aku sahur."
"Emang ini bulan puasa?"
Aku menggeleng. "Kamu belum pernah liat aku puasa ya kalo selaib bulan puasa?" Renjun menggeleng.
"Ini itu puasa hari Senin. Tapi sekalian buat membayar puasa kalo aku lagi halangan di bulan puasa." Jelasku.Renjun diam tapi mengerti penjelasanku.
"Aku boleh nemenin kamu puasa gak?""Kamu gak latihan?"
"Kan kalo bulan puasa juga aku kadang latihan. Jadi gak papa donk."
"Ya udah. Ayo makan."
Aku menggandeng Renjun untuk duduk di kursi meja makan. Kemudian menyiapkan makan. Makanannya tidak mewah, hanya nasi dan telur dadar saja. Tapi aku juga menggoreng ayam untuk Renjun. Supaya dia tidak makan telur banyak-banyak.
Lagipula dia tidak pernah mengeluh kalau aku hanya membuat telur dadar dan ayam goreng. Karena itu hanya untuk makan sedikit.
Renjun makan dengan lahap. Aku pun senang melihatnya. Setidaknya dia mau menerima kebiasaanku.
Setelah sahur, aku menyuruh Renjun untuk menggosok gigi kemudian membaca niat. Lalu aku menyurug dia untuk tidur lagi.
***
Aku bangun ketika mendengar suara azan Subuh. Dengan segera aku juga membangunkan Renjun untuk sholat Subuh.
Dia sempat malas karena masih mengantuk.
"Nanti tidur lagi kalo abis sholat. Sekarang sholat dulu." Akhirnya Renjun pun mau bangun setelah berhasil mengumpulkan nyawanya.Setelah berwudhu, kami sholat Subuh berjamaah. Hanya berdua tidak dengan Ibkar. Kasihan dia jika harus dibangunkan secepat ini kecuali kalau dia yang menginginkannya.
Salam terakhir akhirnya kami lakukan. Renjun memutar tubuhnya mengulurkan tangan kanannya ke hadapanku. Aku membalas uluran tangannya dan mencium punggung tangannya.
Setelah itu, Renjun kembali menghadap ke depan untuk berdoa yang tentunya aku ikuti.
Aku melepas mukenaku setelah doa selesai. Melipatnya dan menyimpannya di tempat yang biasa untuk menyimpan alat-alat sholat. Renjun mendekatiku kemudian mencium keningku yang tengah merapikan tempat alat-alat sholat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2
Любовные романыWo Ai Ni 2 ~ After Wedding LuthfiyL Comeback Again, Readernim... 25 November 2018 - 15 Mei 2020