Author
Wajah (y/n) terpaling ke samping kanan karena tamparan Renjun yang cukup keras. Tangan kirinya memegangi pipinya yang terasa panas.
"Hiks..."
Renjun diam menatap tangan kanannya. Dia seolah-olah menjadi lupa dengan apa yang baru saja dia lakukan.
Renjun menatap (y/n) dengan tatapan khawatir. Dia menjangkau pundak (y/n).
"Maafkan aku."
(Y/n) tidak mendengarkan ucapan Renjun. Wanita itu pergi melangkah hendak masuk ke kamarnya.
Tapi sebelum itu, (y/n) sangat terkejut karena keberadaan Ibkar di pintu kamar dengan tatapan yang berbeda. Mata anak itu bergetar seperti menahan tangis. Bukan hanya (y/n) yang terkejut tapi Renjun sendiri pun terkejut. Itu artinya Ibkar melihatnya menampar (y/n).
(Y/n) membuka pintu kamarnya. Masuk melewati Ibkar. Dia tidak ingin Ibkar melihatnya menangis walaupun dia tahu pasti Ibkar sudah melihatnya.
"Ibkarie, kamu dengan Nana Hyeong dulu yuk."
Jaemin yang sepertinya mengerti keadaan pun membawa Ibkar pergi. Dia membiarkan Renjun menyelesaikan masalahnya bersama (y/n).
Setelah kepergian Jaemin bersama Ibkar, Renjun masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.
Tapi dia terkejut saat melihat (y/n) yang sedang memasukkan pakaiannya kedalam koper.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Renjun. Tapi tak dihiraukan oleh (y/n).
"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud seperti itu." Ucap Renjun sambil mencoba untuk menghentikan aktifitas (y/n). Tapi lagi-lagi wanita itu tidak menghiraukan ucapan suaminya. Bahkan jemari Renjun yang digunakan untuk menahan pergerakan (y/n), ia hempaskan. Wanita itu juga masih terisak sejak tadi.
"Aku pikir kau berbeda tapi kau sama saja. Kau sudah menamparku artinya aku sudah tidak pantas tinggal disini." (Y/n) melangkah mendekati lemari pakaian Ibkar. Wanita itu juga mengemasi pakaian milik Ibkar kedalam kopernya. Renjun mengikuti langkah (y/n) untuk menghentikan aktifitasnya.
"Aku tidak bermaksud menamparmu, Sayang. Aku tidak sengaja. Aku terbawa emosi saat melihatmu bersama Salbi tadi."
"Kamu pikir aku nggak emosi liat kamu sama Min Young. Aku lebih emosi, Renjun. Apalagi liat dia nyium kamu itu... Udahlah kamu nggak bakal ngerti juga."
(Y/n) masih melanjutkan aktifitasnya. Dan tentunya Renjun masih menguntitnya.
Setelah pakaian Ibkar masuk kedalam koper, (y/n) melangkah keluar dari kamar. Tapi Renjun menahannya dengan cara memeluk pinggang (y/n) dari belakang dan menenggelamkan kepalanya di leher (y/n).
Melihat perlakuan Renjun yang seperti ini membuat (y/n) semakin bergetar. Tangisannya semakin kencang. Dia sebenarnya juga tidak ingin lemah seperti ini. Tapi dia sudah tidak tahan. Wanita bernama Min Young itu sudah berkali-kali membuatnya kesal.
"Jangan lakukan ini kumohon. Lagipula kau mau kemana?"
"Pulang." Jawab (y/n).
"Ke-"
"Ke Jakarta." Ucapan (y/n) membuat Renjun terdiam.
Renjun semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang (y/n).
"Kumohon maafkan aku. Aku terlalu cemburu melihat Salbi, Sayang."
(Y/n) melepas pelukan tangan Renjun. Kemudian menatao suaminya lekat-lekat. (Y/n) menatap Renjun dengan tatapan sendu.
"Kesalahpahaman kamu itu nggak masuk akal. Kamu salah paham sama Salbi tanpa alasan. Buku novel itu milikku. Itu karyaku. Mama minta tolong Salbi buat ngasih itu ke aku. Karena novelku berhasil diterbitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2
RomanceWo Ai Ni 2 ~ After Wedding LuthfiyL Comeback Again, Readernim... 25 November 2018 - 15 Mei 2020