Chapter 23: Missunderstood

1.3K 183 50
                                    



Jangan jadi Silent reader yaaa...

tekan ⭐ dulu yaaa, gomawoo~







[Haechan's Point of View]







Hari Minggu, gue memang udah ada rencana buat main ke rumah kakak cewek gue yang sekarang udah menikah itu. Gue sengaja sering-sering main ke tempat dia karena gue tahu, dia ada dalam posisi terpaksa saat menikah. Apalagi cowok yang dinikahinya adalah mantan dia sendiri yang putus dengan cara yang nggak mengenakkan.

Kadang-kadang, kalo malam dia suka curhat ke gue kalo dia lagi sendirian di rumahnya dan ada beberapa makhluk tak kasat mata yang menemaninya. Kalau bisa dipindah, gue mau biar gue aja yang bisa ngeliat makhluk-makhluk itu. Kasihan kakak gue lah. Tapi sayangnya anugerah itu nggak bisa sembarangan dipindah.

Saking sayangnya gue sama kakak gue, gue bahkan sering banget berdoa, biar dia segera menemukan kebahagiaannya sendiri. Awalnya gue udah lega dia bisa sama bang Sean. Secara bang Sean nggak kurang apa pun. Sayang sama kak Anna pake banget, gantengnya nggak terbantahkan pula. Tapi kondisinya langsung jungkir balik begitu gue tahu yang akan papa nikahin sama kakak adalah bang Dio. Si manusia dingin yang karakternya nggak jauh beda sama papa.

Lagian, suaminya juga geblek banget! Bucinnya sama rumah sakit. Bukan sama istri sendiri. Suka heran gue tuh! 😠😠😠

Pagi ini bang Chen udah janji buat nganterin gue ke rumah kak Anna. Tapi secara rencana dia harus langsung cus soalnya ada tugas yang katanya harus dikerjakan, soalnya dia mau ujian. Jadi secara perjanjian, dia cuma bakalan nge-drop gue di depan pintu rumah kak Anna doang. Gue udah kayak paketan yang dikirim sama abang kurir. Shiaaap!!!

"Haechan! Ini tolong bawa kue almond buat kakakmu. Terus jangan lupa bawa juga rainbow cake buat suaminya juga. Jangan sampai ketukar ya, Nak. Soalnya nak Dio ada alergi sama almond, bisa gatal sama sesak kalau makan kacang almond."

Mama gue pagi-pagi udah masak makanan yang asli ribet banget dan gue yang jadi korbannya karena dari subuh udah harus bantuin mama bikin adonan dan kawan-kawannya.

"Yang buat Echan mana, Ma?"

"Ada tuh, chocochips cake udah ada di stoples bening bulat. Nanti kalau mau nyemil tinggal ambil."

Gue meluk mama gue dengan manja. "Thank you, Babe."

"Bayi mama masih aja suka meluk gini," kata mama gue.

Gue masang tampang minta disayang ke mama (yang mana kalau dimata bang Chen jatuhnya malah kayak minta ditabok katanya).


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Super Perfectionist Husband  [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang