Chapter 29: My Full Sun

1.4K 164 58
                                    

Don't forget to vote ⭐ and comment ya.... 

Chenzie tuh seneng banget kalau kalian komen dimari.... hehehe...







UAS sudah selesai digelar di SMA tercinta tempat gue ngajar. Kami para guru lagi disibukkan dengan remedial dan proses pengambilan nilai, sedangkan anak-anak ada class meeting untuk mengisi waktu luang sambil menanti waktu pengambilan rapor. Jadilah nuansa sekolah di jam efektif KBM ini berubah menjadi lebih ramai dengan anak-anak yang beraktifitas di class meeting yang diisi dengan turnamen olahraga antar kelas. Makanya adik gue si Haechan makin sibuk banget secara dia panitia sama Mark dan anak OSIS lainnya.

Gue lagi di ruang BK, dengan kondisinya yang sekarang menjadi pengap. Bahkan dua buah AC juga nggak ngefek. Gimana nggak pengap, sudah ada sebanyak empat belas siswa yang duduk dan lesehan buat menunggu gilirannya gue adili.

Biasa, kasus nyontek selama UAS kemarin. Hari kemarin malah lebih banyak, sampai pada ngantri diluar ruang BK. Gue sampai harus pulang petang hari karena perkaranya nggak habis-habis. Beruntung di rumah suami gue ngertiin gue banget dengan masakin buat makan malam dan sedikit manjain gue dengan pijitannya.

Ahay...

Jomblo nggak boleh iri. 😂




Kali ini gue ditemenin sama Chanyeol dan Yuta Sensei buat bantu ngurusin siswa-siswa yang bermasalah itu.

Pcak!

Chanyeol melempar bungkusan plastik yang berisi beberapa puntung rokok yang sudah ludes.

"Beraninya kamu merokok di belakang gudang. Memangnya sekolah ini milik kamu, Felix?"

Yang dimarahi hanya melengos nggak tahu diri. Selain Jaemin, anak ini juga langganan keluar masuk ruang BK dengan kasus yang bikin gue pengen ngeraung di tengah hutan kayak tarzan.

"Ada guru bicara dijawab! Jangan melengos seperti tidak punya dosa! Kalau masih kecil kamu suka melanggar aturan begini, besar sedikit mau jadi apa kamu?"

"Yang masih kecil titit bapak kali. Saya sih udah gede."

Gue syok. Mulutnya anak ini...

Chanyeol mengusap wajahnya dengan kasar. Dia marah. Bukan... bukan perkara soal tititnya yang diejek sama anak bau kencur. Tapi lebih kepada moral anak ini yang ternyata sudah sebegitu rusaknya sampai mengolok guru dengan bahasa yang sangat tidak sopan.

Anak-anak lain yang terseret ke ruang BK karena contekannya (bukan karena rusuh dan nakal seperti Felix) cuma bisa bengong menatap Felix dan kami bertiga.

Chanyeol beranjak membuat SP. Apa yang dilakukan anak ini sudah keterlaluan.

"Ini SP berikan ke orang tua kamu. kalau besok mereka tidak datang, saya jamin kamu tinggal kelas."

Dia mengeluarkan smirk-nya. "Mau bapak kasih SP selusin juga palingan yang bakalan datang ya kepala pembantu di rumah saya. Orang tua saya kan bodo amat sama saya."

Kompleks. Lagi-lagi masalah anak yang tidak dipedulikan orang tuanya. Kami tahunya dia anak orang kaya dan terpandang, tapi dia kesepian. Ada gurat sedih di wajahnya.

My Super Perfectionist Husband  [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang