Chapter 40: Someone From the Past (2)

1.1K 144 94
                                    

Aku, dari masa lalu, mencintaimu.

Dia, dari masa lalu, juga mencintaimu.

Kau beri aku kesempatan untuk menjajaki masa kini bersamamu,

Akankah kau beri kesempatan untuknya menjajaki masa depanmu?





Jam lima sore, rumah Anna sangat riuh, karena di dalamnya ada banyak anak-anak muridnya yang ikut datang ke rumahnya. Memang tidak seluruh kelas yang datang, karena ada beberapa murid yang masih harus les dan ada kegiatan yang lainnya. Tapi lima belas orang yang datang saja sudah sangat memancing kerusuhan.

Iya, kerusuhan karena meskipun banyak yang membantu Anna menyiapkan makanan, mulut mereka juga tidak berhenti untuk berbicara, bahkan untuk hal yang tidak terlalu penting.

"Dibilangin ibu duduk aja sih! Bandel banget. Kan masih sakit, bu!" itu suara Felix yang terdengar khawatir.

"Ibu udah minum obat, pusingnya udah ilang. Ya masa ibu cuma duduk ngeliatin kalian doang? Nanti kalau semisal hasil masakannya kacau gimana?"

Felix manyun dengan mulutnya dan akhirnya berbalik buat kembali mencuci strawberry yang rencananya akan dibuat pancake itu. Mereka memang sengaja membuat menu yang sederhana saja seperti pancake dan omura rice. Selain karena tidak ingin terlalu merepotkan bu Anna mereka, mereka juga tahu diri, kalau memasak sesuatu yang ribet hanya akan membuat kekacauan di rumah ibu gurunya itu.

Sambil menjadi mandor untuk mereka, Anna segera menghubungi suaminya untuk memastikan jam kepulangannya. Karena Anna tahu, ada beberapa anak-anaknya yang juga penasaran dan ingin berkenalan dengan suaminya.



Whatsapp

Bapak Penguin 🐧

[Assalamu'alaikum, mas.]

[Hari ini mas pulang jam berapa?]


[Wa'alaikumusaalam]

[Saya pulangnya nanti habis maghrib.]

[Ada apa, sayang?]

[Anak-anak lagi di rumah, mas.]

[Mereka sedang main kesini,]

[Katanya pengen kenalan sama mas.]


[Iya, nanti saya usahakan,]

[Habis maghrib saya pulang]

[Makasih ya mas...]

[Love you ]


[Me too.]



"Heh kampret! Itu stroberinya yangan dimakanin mulu, bangsul!" Jeno berteriak.

Anna yang terkaget langsung beranjak ke dapur dan mendapati Jeno dan Sanha tengah memergoki Felix yang berkali-kali masukin strawberry ke mulutnya selagi ditugaskan untuk mencuci buah itu.

"Cuma ngambil dua, kok," Felix membela diri.

Sanha yang sudah emosi akhirnya merebut keranjang di tangan Felix yang isinya strawberry. "Dua gundulmu ta! Wes aku ae yang nyuci!"

Felix dan Jeno melongo. "Tuh kan, gue kalo lagi kesel sama orang langsung auto keluar logat jawa gue. Lo sih, bikin gara-gara! Gue ngamatin dari tadi lo udah makananin tujuh stroberi, bego!" Sanha langsung beranjak untuk mengirisi strawberry itu.

My Super Perfectionist Husband  [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang