Chapter 27: Big Trouble's Come

1.4K 140 49
                                    

at least, give your ⭐to show your support on me 😘






Masih flashback lima tahun silam...






Malam berikutnya mereka sedang mempersiapkan untuk jelajah malam. Seperti agenda di tahun-tahun sebelumnya, jelajah malam ini fungsinya adalah menggembleng mental supaya anak-anak baru jadi berani dan lebih bisa mandiri. Mereka terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil berjumlah lima orang per kelompoknya.

"Tim penjaga pos, jangan lupa dibawa flashlight, kompas,  sama handy talky-nya. Semuanya sudah full baterai, bahkan disediakan cadangan juga. HP nggak akan fungsi karena di kaki gunung udah nggak ada sinyal. Kontak sepenuhnya ada di handy talky yang kalian bawa."

Kak Daniel yang penanggung jawab divisi kesehatan sudah menyiapkan beberapa ransel besar berwarna merah dengan lambang cross yang berisi first aid.


[Daniel Alden Nazrullian]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Daniel Alden Nazrullian]



"Untuk kak Dio, kak Jeff, Kak Hanbin, Kak Dheon, dan Kak Brian. Isinya semua alat kesehatan yang paling dasar untuk pertolongan pertama."

Dio, Jeffrey, Dheon dan Hanbin yang mahasiswa koass menerima ransel itu bersama dengan Brian yang merupakan mahasiswa kedokteran tahun keempat. Mereka berlima menjadi penanggung jawab kesehatan di masing-masing pos.

"Ini ransel untuk tim penjaga pos. Semuanya sudah tersedia di sini. Kisi-kisi challenge, bekal makanan ringan dan minuman, losion anti nyamuk, baterai cadangan dan lainnya sudah ada di dalamnya semua," kata Krystal. Kali ini Kai membantu Krystal membagikan ransel itu kepada masing-masing tim penjaga pos.

"Semuanya, jangan lupa pakai pakaian dua lapis, bawa mantel, jaket dan juga syal. Topi, hoodie, atau penutup kepala lainnya juga diwajibkan untuk digunakan. Karena semakin naik ke pos berikutnya, suhu akan semakin berkurang tiga derajat." Kali ini kak Dheon yang mengingatkan semua peserta dengan tampang seriusnya. "Tolong yang belakang jangan berisik. Pastikan semuanya menuruti perintah kalau memang ingin kembali dengan selamat dan sehat di vila. Jangan ada yang meremehkan SOP yang sudah dibuat. Akan ada pemeriksaan akhir sebelum masing-masing kelompok diperbolehkan jalan. Ingat, jalan sudah diberi arah dan rambu-rambu. Jadi kemungkinan untuk tersesat pun juga tidak banyak. Tim penyelamat dan keamanan juga sudah stand by."

My Super Perfectionist Husband  [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang