Jangan jadi sider,
Press vote and comment.
Sekarang ini gue lagi sendirian di rumah karena suami gue ada tugas dari mertuanya buat merawat beberapa pasien karena ada beberapa dokter yang juga berlibur. Hitung-hitung sih sebagai ganti karena dia akan meninggalkan aktivitas rumah sakit ini dalam rangka liburan ke Jerman sama gue. Heidelberg lebih tepatnya.
Gue sendiri sebenarnya lagi sibuk buat membereskan beberapa baju yang akan kita bawa buat kesana. Besok pesawat kami akan berangkat sore dan gue nggak mau mepet banget beberesnya. Perjalanannya juga lumayan lama, apalagi kita juga transit di Dubai. Semuanya harus siap dan tepat, jadi nanti bisa ready kalau ada apa-apa.
Kling!
Mas Dio ❤
Azkadio R:
[Anna,]
[Saya belum tahu pulang jam berapa.]
[masih ada 2 pasien lagi.]
Anna Arshaad:
[Gapapa mas.]
[fokus aja sama kerjaan mas.]
[ini juga saya lagi packing.]
Azkadio R:
[Jadi tidak bisa bantu kamu berkemas.]
Anna Arshaad:
[Gapapa mas, ya ampun.]
[Mas fokus aja, seriusan]
[ntar diinspeksi sama dr. Yunho loh.]
[kalo gajinya dipotong gimana?]
Azkadio R:
[Kan masih ada gaji kamu,]
Anna Arshaad:
[Ih? GAMAU!🤬🤬]
[gaji saya ya buat saya]
[enak aja!]
Azkadio R:
[Dasar perempuan😔😓]
[Gaji suami dipakai,]
[giliran gajinya tidak mau dipakai suami]
Anna Arshaad:
[Kan memang begitu harusnya.]
[wkwkwk 😝😝😝]
Azkadio R:
[Padahal saya rindu sama kamu loh sekarang.]
[ingin cepat pulang.]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Super Perfectionist Husband [completed]
Fiksi PenggemarDitinggalkan seseorang yang membuat kita begitu bergantung tentu merupakan bencana, hingga akhirnya memutuskan untuk membenci orang tersebut. Terkadang ketika terlalu berambisi dalam membenci seseorang yang sudah melukai kita, menjadikan kita lupa b...