Chapter 50: His Fault

1.1K 150 70
                                    

Akhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya.... Ada momen abang dan papa berinteraksi... Berlayarlah~ kalian adalah dad and son couple favorit akuuuuu~ 😍


Jangan lupa tinggalkan jejak ya....

Vote ⭐ jangan lupa ya..... 

Komen juga kalo kamu suka sama story ini.

Enjoy it~






Hari ini ia berdiri disini, di depan pintu ruangan dr. Yunho. Anna meremas jarinya sendiri, merasakan ada kegugupan yang tiba-tiba menghampiri. Ia juga merasakan dadanya sedikit berdegup. Dengan sedikit keraguan, tangannya terulur hendak memegang kenop pintu ruangan itu. Namun rasanya seperti tangan itu tiba-tiba membeku. Ia bahkan belum menyentuhnya sama sekali. Pun demikian kakinya, tidak ada langkah apapun untuk maju ke depan. Kalau ini dunia game, ia seolah seperti sedang di-pause.

Ini sudah 24 jam lebih sejak kejadian yang kemarin, dan fisiknya sudah semakin membaik. Selain soal fisik, psikisnya juga jauh lebih baik. Dio menemaninya sepanjang hari saat pekerjaannya usai. Keluarganya—selain sang papa tentunya—menemaninya pula dan memberikan apapun yang dibutuhkannya. Haechan juga benar-benar menjadi mood booster yang sempurna. Chen juga menjadi abang yang paling asyik seperti yang selama ini Anna kenal. Membuat siapa pun yang melihat Anna saat itu pasti akan dipenuhi keirian karena dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya.

Kecuali sang papa tentunya.

"Ya Tuhan, mau ngelihat papa aja kenapa gemeter begini deh ah?" ia kesal terhadap dirinya sendiri sampai-sampai harus menggerutu sendiri.

Cklek!

Akhirnya tangan bekunya berhasil membuka kenop pintu. Pandangannya lurus melakukan sweeping terhadap ruangan besar yang kini dimasukinya itu. Dengan susah payah karena membawa tiang infus dan jarak yang lumayan jauh karena harus melewati seperangkat sofa dan rak buku, Anna akhirnya tiba di depan ayahnya yang sedang fokus memeriksa beberapa catatan medis yang Anna tidak tahu apa isinya.

"Pa..." Anna mencoba memanggil papanya.

Panggilan singkat Anna membuat Yunho mengangkat kepalanya lalu memandang sumber suara yang kini sudah berada di depannya—depan meja kerjanya lebih tepatnya—yang ternyata adalah anak keduanya.

Dari sekejap Anna memandang mata sang papa, ia bisa merasakan sebuah keterkejutan dari papanya itu. Seperti..... Yunho tidak menyangka bahwa yang akan berada disana mengunjunginya adalah sang anak perempuannya.

"Maaf, papa sedang sibuk, Anna."

Yunho berdehem, lalu kembali menunduk, memandangi catatan-catatan di tangannya itu. Ia memilih untuk tidak memperhatikan anaknya itu.

My Super Perfectionist Husband  [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang