---
Don't judge book by the cover
Semua manusia diciptakan sama oleh tuhan. Hanya saja yang membedakan adalah watak dan perilaku.
---Hari berganti bulan. Bulan berganti tahun. Saatnya tahun ajaran baru. Sekolah baru, dengan kelas baru. Tentunya dengan suasana hati yang baru pula. Masa SMP dengan masa SMA memang berbanding jauh, terlebihnya lagi soal pergaulan juga akan semakin meluas. Proses berpikir juga semakin mandiri, dan mulai memiliki tanggung jawab yang sempurna menuju kedewasaan. Namun, tidak dengan Alexandra.
"Loh, papa kenapa ada di mobil Lexa?"
Alexa terkejut begitu membuka mobil dan menampaki Alex yang sudah berada disana sambil memegang stir mobil.
"Papa akan mengantarmu sekolah sayang." Jawab Alex santai.
"Papa kan sudah janji sama Lexa, kalau Lexa udah lulus SMP, papa nggak akan ngantar-ngantar Lexa lagi ke sekolah."
"Sayang, papa ngga berniat untuk ingkar janji ya. Tapi papa hanya khawatir denganmu, karena hari ini hari pertamamu sekolah SMA--"
"Apa karena soal mobil? Papa masih nggak yakin aku udah bisa mengendarai mobil?"
Raut wajah gadis itu berubah kesal. Alexa kecewa pada Alex dan mengurungkan niatnya untuk bersekolah. Ia berjalan masuk ke dalam rumah dengan langkah kaki yang kasar.
"Alexa...sayang...LEXA!!!"
"Papa, Alexa kenapa?" Tanya Hanna menghampiri Alex yang berniat akan menyusuli putri semata wayangnya.
"Tenang Han, aku akan mengurusnya."
"Pa, tolong jangan kasar lagi padanya."
Hanna mengkhawatirkan Alexa yang diurus sendiri oleh papanya, mengingat bahwa Alex cukup kejam dalam mendidik Alexa.
Click!!!
Pintu dikuncinya rapat. Alexa melempar tasnya sembarangan ke lantai, dan tubuhnya dihempaskan kasar di atas kasur, merusak rambut dan seragam yang telah tertata rapi. Alexa tidak memperdulikan panggilan Alex diluar. Ia menutup wajahnya dengan bantal.
"Ini pa kuncinya." Hanna menyerahkan kunci cadangan yang diperintahkan Alex untuk mengambilnya tadi.
Pintu berhasil dibuka. Alex dan Hanna segera menghampiri Alexa.
"Pa, bujuklah dengan lembut." Kata Hanna berbisik mengingatkan suaminya sekali lagi.
"KENAPA KALIAN KESINI?!!" Bentak Alexa kasar.
"KELUAR!!!"
"Alexa, itu tidak sopan sayang." Tutur Hanna lembut.
"Alexa!! Waktu sudah menunjukkan pukul 7.05 am, jangan membuang waktu!!" Alex angkat bicara.
"Bangun sayang, nanti kamu bisa telat sekolahnya."
"LEXA NGGA MOOD SEKOLAH!!! GO AWAY!!!"
"Lexa, kalau dalam waktu 10 detik kamu masih belum juga bergegas, papa anggap mobil itu bukan milikmu lagi!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat, kok romantis???
Teen FictionKisah ini diadaptasi dari imajinasi belaka author dimana tanpa sengaja terinspirasi di siang hari setelah bangun tidur. Enjoy the story😊 aku berusaha untuk menciptakan suasana cerita yang senyaman mungkin, dan sebisa mungkin sesuai ekspektasi alur...