Perasaan wanita memang sulit untuk ditebak, terlebih lagi ketika dia sedang jatuh cinta.
---Malam akan segera berakhir bila 2 jam lagi akan muncul sinar harapan dari pelupuk timur. Ini memang sudah menjadi kebiasaan gadis berkepribadian ganda tersebut. Bila ia rasa tidak bisa tidur lagi, ia akan keluar menuju halaman rumah dan duduk di dekat teras sambil memandangi langit yang masih menyisakan bintang semalam.
Tapi malangnya bintang-bintang semalam telah hilang oleh karena tertutupi awan kelabu yang mungkin pagi ini akan membuat hujan kembali.
"Hai pa" sapa Alexa tidak bersemangat.
Wajahnya masih samar-samar terlihat lesu karena kemarin malam ia sempat begadang menonton film favoritnya.
"Selamat pagi sayang!" Seru papanya.
"Papa akan kembali kesini setelah mengelilingi halaman dua putaran lagi." Lanjutnya.
"Baiklah pa."
Kebiasaan setiap pagi Alex adalah lari 12 putaran keliling halaman rumah untuk menyehatkan tubuhnya sebelum beraktivitas pada tugas kantornya yang terbilang banyak menguras energi meskipun hanya duduk di tempat saja.
~
Ting tong!!!
"Mada, ada yang nyariin kamu nih!"
"Iya bi, bentar!"
Mada segera berkemas lalu menghampiri tamu tersebut ketika suara lengkingan Sabina membuyarkan lamunannya.
"Sandra!"
"Morning Mada."
Sandra memberikan sebuah kecupan manis di pipi kiri Mada begitu keduanya saling menatap. Tidak ada balasan dari Mada. Hal itu memang sudah biasa terjadi selama mereka menjalin hubungan yang hampir satu tahun.
"Aku akan ke Bandara pagi ini bersama orang tuaku. Sampaikan pada bu Maya bahwa aku izin selama 2 hari, ok?"
"Kamu mau kemana?" Tanya Mada memastikan.
"Aku akan berangkat menuju Jakarta. Kakak sepupuku menikah disana. Mada, aku harap selama aku tidak bersamamu, tidak terdengar kabar bahwa kamu mengencani wanita murahan itu. Velly, Melly, dan Windy akan mengawasimu selama aku tidak ada." Ujar Sandra seolah mengancamnya.
"Jaga dirimu baik-baik disana."
Mada mulai mendekap hangat tubuh Sandra. Cukup lama, hingga dirasa enggan rasanya untuk menghentikan perlakuan manis Mada. Namun Sandra harus segera menghentikannya jika tidak ingin ketinggalan pesawat.
"Sampai jumpa Mada."
Cukup. Drama berakhir sudah. Mada rasa mencintai kekasihnya saat ini adalah ketika ia menjauh darinya. Ketika dekat sekalipun, rasanya begitu hambar. Apalagi melihat kelakuan angkuhnya di sekolah pada setiap orang yang tunduk padanya, Mada merasa enggan untuk menganggapnya kekasih.
Di samping itu pula, Alexa masih belum percaya dengan apa yang didengarnya kemarin dari geng Sandra. Hal tersebut sukses membuatnya merasa ingin tahu sekali, dan menghampiri Mada dengan sendirinya. Kala istirahat Mada berniat akan menuju lapangan basket, namun karena ada Alexa, niat itu ia urungkan sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat, kok romantis???
Teen FictionKisah ini diadaptasi dari imajinasi belaka author dimana tanpa sengaja terinspirasi di siang hari setelah bangun tidur. Enjoy the story😊 aku berusaha untuk menciptakan suasana cerita yang senyaman mungkin, dan sebisa mungkin sesuai ekspektasi alur...