III

1.3K 44 3
                                    

Seseorang berhak menilai seseorang lainnya yang menurutnya tidak sesuai gambaran. Jangan salah! Itu tandanya seseorang itu perhatian bahkan sampai dinilai😊😊😊
---

Pada awalnya Alexa mengira Mada sama dengan cowok lainnya yang suka mengganggu perempuan lemah sepertinya. Namun ternyata cowok sebejat tampangnya masih mempunyai rasa peduli terhadap sesama.

"Maaf ya, tadi gue nggak sengaja narik tangan lo kasar. Sakit nggak?" Tanya Mada perhatian.

"Nggak sakit kok. Nggak apa-apa, by the way makasi ya udah ngebebasin gue dari manusia-manusia buas tadi." Ucap Alexa masih dengan nada kesalnya.

Keduanya masih berada di luar sekolah. Alexa menunggu jembutan papanya, sedangkan Mada beralasan menunggu taxi lewat, padahal ia ingin menemani gadis itu sampai benar-benar telah pergi dari hadapannya. Takut akan keributan itu terjadi lagi yang melibatkan dirinya.

Mereka tidak banyak bicara. Keduanya masih merasa canggung satu sama lain. Alexa yang sibuk melihat kiri kanan jalan, tanpa disadari Mada yang berada disebelahnya sibuk memperhatikannya dari balik rambut lebat Alexa.

"Itu mobil papa!" Seru Alexa "Gue pulang duluan ya."

Alexa sempat menoleh ke arah Mada dengan tatapan tak biasa. Mada merasakan hal itu juga dimana kekesalan Alexa sepertinya telah reda. Ia tanpa ragu membalas dengan senyuman dan melambaikan tangannya ketika Alexa mulai memasuki mobil.

Kini hal itupun terjadi. Alexa telah benar-benar pergi dari hadapannya. Mada pun mulai menyusun jejak menuju arah selanjutnya. Dalam perjalanan, ia masih terbayang-bayang dengan sosok Alexa yang unik.

"Tadi itu siapa?" Tanya Alex.

"Teman Lexa." Jawabnya sedikit gugup.

Alexa tak percaya bahwa ia telah menganggap Mada temannya. Bahkan disaat terbayang wajahnya saja, Alexa suka bertingkah aneh dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sayang, kamu tidak apa-apa?"

"Owh. Nggak apa-apa kok pa."

Alex terheran-heran melihat kelakuan aneh putrinya itu. Ia mencurigai orang yang bersama Alexa di depan sekolah tadi telah membuat putrinya nampak berbeda sekarang.

***

Pagi ini hujan turun dengan derasnya. Alexa tidak diizinkan lagi membawa mobilnya, karenanya disaat musim hujan seperti ini cukup sulit untuk menemukan parkir mobil.

"Kenapa sih lo nggak bawa mobil aja ke sekolah? Kan enak diliatin banyak cewek, dan nggak capek bro."

"Malas gue harus berdebat dengan bibi gue. Lo kan tau dia itu cerewetnya minta ampun. Nanti kalau gue bawa mobil terus lecet, kan brabe juga."

"Iya sih. Tapi kan mobil yang sering dibawa paman lo itu punya bokap lo, masa lo nggak berani nagih sih?"

"It's okay. Paman lebih membutuhkan dibanding gue. Gue kan bisa kapan aja numpang sama lo itung-itung hemat uang saku."

"Yey, gue rugi bensin jadinya."

"Yaelah sama teman sendiri aja pelit banget lo."

Sahabat, kok romantis???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang