XVI

567 22 0
                                        

Bahagia itu ketika aku bisa menjadi seorang yang aku inginkan, memberitahu dia bahwa aku begitu menyukainya
---

Siang hari ini seolah terasa panjang bagi Mada yang hanya tinggal di rumah, lantaran tidak ada kegiatan apa-apa. Aktivitas biasa yang senantiasa dilakukannya sesaat pulang dari sekokah, yaitu membantu pamannya di kedai kopi yang lumayan dekat dari rumah, hari ini harus tutup, dikarenakan ada suatu kegiatan kemasyarakatan di dekat kedai tersebut dan disarankan untuk tutup sementara waktu oleh kepala desa setempat.

"Mada, makan siang dulu! Habis itu bantuin bibi ya beres-beres rumah." Perintah Sabina, bibinya.

Mada menyelesaikan lipatan  origaminya sedari duduk santainya, dan terlihat berbentuk flamingo. Mengingat bahwa sebuah kertas origami tersebut pemberian Dea, pikirannya langsung terarah pada Alexa. Dua orang gadis yang sama-sama dikenal baik olehnya, bagi Mada mempunyai beberapa kemiripan, walau Alexa lebih berwatak keras kepala sih.

"MADAAA!!!"

Mada tersentak kaget mendengar suara Sabina yang melengking, hingga dirasa gendang telinganya hampir bocor.

"Ada apa sih bi?"

"Iih daritadi ngacangin bibi ya kamu? Hayoo ngaku, lagi ngelamunin siapa sampai senyam-senyum sendiri dari tadi?"

"Nggak ada kok."

"Bibi liat sendiri ya. Dari tadi tuh makanan di aduk-aduk mulu, senyam-senyum, ini juga apaan nih?"

"Bi jangan dibuang bi!"

Hampir saja flamingo'nya jatuh ke plastik sampah yang dibawa Sabina.

"Anak laki mainannya kertas origami, mau bibi aduin kamu sama ayahmu, hah? Biar di kirimin kertas origami asli dari Jerman"

Dengan terpaksa deh makan siangnya ditemanin dengan Sabina yang cerewetnya minta ampun.

"Ngomong-ngomong pacarmu itu si Sandra kenapa nggak pernah kesini lagi Mada?"

"Udah lama putus."

"Owh begitu....HAH??!! PUTUS???KENAPA BISA PUTUS? ADUUUH MADA, KAMU KAN TAU SENDIRI, BIBI SANGAT MEMBUTUHKAN ANAK GADIS UNTUK MEMBANTU BIBI MEMBERESKAN RUMAH😭😭😭--"

"Memangnya dia pernah bantu bibi?"

"Yaa setidaknya kamu jangan sampai jomblo, berguna dikitlah buat bibi-"

"Bi, sepertinya aku harus pergi ke klub karate sekarang."

"EH EH EH MADA, BIBI BELUM SELESAI NGOMONG!!! MADA, BANTUIN BIBI BERES-BERES RUMAH..."

***

"Rumah kamu dimana dik?"

"Itu kak di pertigaan sana, belok kiri!"

"Kayaknya mobil kakak nggak bisa lewat sana deh, kita jalan kaki aja ya!"

Alexa memarkir mobilnya di pinggir jalan dekat gang yang di tunjuk bocah laki-laki tersebut.

"Ngomong-ngomong kakak belum tau nama kamu siapa?" Tanya Alexa selama perjalanan.

"Nama aku Evan kak."

Sahabat, kok romantis???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang