Ketika sahabat jauh lebih menyenangkan daripada kekasih
---Pagi ini di rumah keluarga Alex. Alexa mengumpat di kamarnya lantaran dua orang polisi datang ke rumahnya disaat sedang sarapan bersama.
"Jangan-jangan mereka lagi nyari gue gara-gara keterlibatan perkelahian waktu itu sama preman, aduuh mati gue!"
"Apa? Yang bener aja lo Alexa"
"Benar. Soal ginian mana pernah sih gue bercanda."
"Aduuuh! Gawat nih, kalau sampai gue masuk penjara--" ujar Mada terpotong.
"Lagi pada ngomongin apaan nih pakek penjara-penjara segala?" Tanya Beni.
Kedatangannya mengejutkan keduanya yang tengah mengobrol serius terkait polisi yang datang ke rumah Alexa tadi pagi.
"Bukan apa-apa." Jawab Mada cuek.
Begitupun Alexa yang tidak kalah cuek dilihat dari raut wajahnya.
"Yaelah, ni dua orang kenapa pula mukanya pada serem-serem amat? Eh mas, mbak, boleh sih kompakan, tapi jangan kompak jutek gitu juga kali" Kata Beni baperan.
"Mending gue ke kantin, bye!" Lanjutnya seraya berlalu pergi.
"Pokoknya ini nggak bisa dibiarin, preman itu yang seharusnya masuk penjara!-" ujar Alexa terpotong.
"Siapa yang masuk penjara?" Tanya Mita dari arah belakang.
Pengganggu yang satu ini sepertinya akan sedikit sulit diusir karena kalau sudah terlanjur kepo, Mita akan berusaha dengan cara apapun untuk bisa tahu.
"Lexa, Mada, siapa yang masuk penjara?"
"Nggak ada yang masuk penjara Mita!"
"Bohong! Itu tadi pada ngomongin penjara--"
"M-Mita, tadi itu kami cuma latihan baca puisi yang judulnya penjara. Kan sebentar lagi Pensi tahunan, iya kan Lexa?" Kata Mada berbohong.
"Iya. Udah deh Mita nggak usah serius-serius amat."
"Tapi dari kalian kan nggak ada yang ikutan lomba musikalisasi puisi, tapi kenapa--" tanya Mita terpotong tetap teguh pada ke kepoannya.
"Mita mendingan kamu ke kantin deh. Sekarang Beni ultah, jadi katanya dia tadi, siapapun bisa minta traktiran sama dia hari ini, ayo buruan!" Ujar Alexa berbohong.
"Hah, beneran? Waah kebetulan mamaku nggak ngasi uang jajan. Bye, pergi dulu Alexa, muach!"
Keduanya menepok jidat kompak.
***
Teng teng teng...
Jam pergantian berbunyi. Dea menghampiri Alexa ke bangkunya disaat guru pengajar berikutnya belum memasuki kelas.
"Hai Alexa, kamu mau tidak satu tim menari denganku untuk acara Pensi?"
"Sorry, aku nggak milih tari-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat, kok romantis???
Teen FictionKisah ini diadaptasi dari imajinasi belaka author dimana tanpa sengaja terinspirasi di siang hari setelah bangun tidur. Enjoy the story😊 aku berusaha untuk menciptakan suasana cerita yang senyaman mungkin, dan sebisa mungkin sesuai ekspektasi alur...