X

703 29 0
                                    

"APA?...PINDAH KE ASRAMA? MAKSUD BAPAK APA SEENAKNYA AJA MINDAHIN SAYA?"

"Sandra, mohon tenang!"

"SAYA SEKOLAH DISINI BAYAR!"

"Mohon tenang Sandra. Kami bisa membicarakan masalah ini baik-baik."

Seperti yang telah diketahui, Sandra dan dua orang temannya telah melakukan suatu penganiayaan di sekolah, dan korbannya tersebut adalah teman sekelasnya, Alexa. Dalam kasus tersebut, saksi mata telah diputuskan yaitu Mada.

"Sandra melakukan penganiayaan terhadap Alexa, sampai Alexa masuk rumah sakit, benar?"

"NGGAK!!! Pernyataan terakhir itu tidak benar! Emang pada dasarnya dia lemah."

"Benar pak! Menurut keterangan dokter, Alexa alergi debu. Dan kalau saja Sandra tidak melakukan perbuatannya itu, Alexa akan baik-baik saja sekarang." Ujar Mada berpendapat.

Pro dan kontra berpegang teguh pada masing-masing peran, dimana Mada menjunjung tinggi kebenaran.

Selama Sandra belum mengakui sepenuhnya kesalahannya, sidang BK masih tetap berlanjut.

"Sebelum penganiayaan itu terjadi, apakah sudah ada tanda-tanda sesak nafas dari korban?"

Naomi terpanggil sebagai tersangka pelaku paksaan.

"Tidak pak. Alexa baik-baik saja ketika di parkiran." Jawabnya jujur, dan Mada berpendapat sama, karena ia memang melihatnya kala itu.

"Dan kalian berdua" guru BK menunjuk dua orang teman pelaku.

"Apa benar kalian adalah suruhan dari pelaku alias anggota geng Sandra?"

Dengan bersamaan, mereka menganggukkan kepala jujur.

"Apa kalian tidak membaca aturan sekolah ya? Great High School melarang siswa-siswinya untuk membentuk suatu geng di sekolah-"

"Pak, kita bertiga udah temanan dari SMP, ya wajarlah ikatan pertemanan kita ini sangat dekat." Ujar Sandra menyela.

"Bapak tidak menyalahkan soal itu. Seharusnya kalian bertiga jangan hanya terikat pada zona nyaman kalian. Cobalah bergaul dengan siswa-siswi lain, kan lebih enak dilihat. Daripada hanya bertiga, kemana-mana bertiga, terkesannya seperti pertemanan tertutup alias geng."

"Kalau begitu, seharusnya bapak juga memindahkan Mada dan Alexa ke asrama." ujar Sandra di tengah-tengah rapat dewan guru.

Semuanya menatap ke arah Sandra sambil mengernyitkan sebelah alis, termasuk Mada.

"Maksud kamu?" Tanya salah satu guru.

"Mereka berdua juga kemana-mananya selalu berduaan aja pak, jadi kan takutnya mereka sampai melakukan hal-hal yang tidak senonoh, dan malah mencemarkan nama sekolah." Sindir Sandra.

"Heh cewek setres, ucapan lo bisa dijaga nggak sih?"

"Gue berkata benar!"

"Emang dasarnya lo suka menyebar gosip-"

"Eh eh eh lo lupa? Hellooo, gue udah kenal lo lumayan lama ya, jadi gue tau sifat asli lo tuh kayak gimana."

"Lo boleh ya bawa-bawa gue dalam masalah lo, tapi nggak usah ngelibatin Alexa."

"Owh hebaaaatt! Pahlawan ya ceritanya, bagus bagus!!! Ini nih pak, contoh kalau bentar lagi ni orang terjerumus oleh nafsu-"

"SUDAH SUDAH STOOOP!!! Hentikan keributan kalian!"

"Kami sudah memutuskan untuk kalian bertiga pindah ke asrama, melakukan pengajaran terkait moral selama kalian mampu berubah, setelah itu kalian bisa kembali ke sekolah. Eitt, tapi ada syaratnya." Bu Maya selaku wali kelasnya membacakan keputusan tersebut.

"Syarat apa lagi sih bu? Belum cukup kami hanya tinggal di asrama?"

"Syaratnya adalah kalian bertiga tidak diperkenankan tinggal bersama, dengan kata lain kalian tinggal terpisah di lokasi-lokasi yang berbeda."

"SAYA TIDAK SETUJU!!! Saya nggak bisa hidup sendiri tanpa teman-teman saya ibu, ibu bisa rasakan berada di posisi saya."

"Tidak bisa Sandra. Itu sudah keputusan bersama kepala sekolah. Kalian harus mampu beradaptasi di lingkungan yang baru, mentaati peraturan asrama yang berlaku, dan melaksanakan kewajiban kalian selama tinggal disana, mengerti?"

Tidak ada jawaban dari mereka bertiga. Wajah-wajah sendu tersebut tidak akan mempengaruhi keputusan dewan guru. Mereka akan diberangkatkan mulai besok.

Perlu diketahui, Great High School memiliki beberapa cabang asrama di sejumlah daerah. Dilihat dari kasus diatas, sudah jelas menunjukkan para siswa maupun siswi yang dikirim ke asrama hanyalah yang bermasalah terhadap perilaku moralnya.

"Apa kalian lihat-lihat? Senang kalau gue pindah?"

Usai sidang, mereka kembali ke kelas. Satu kelas memandangi Sandra dan dua orang temannya dengan ekspresi berbeda-beda. Satu yang mungkin mereka tunjukkan, yaitu kesenangan. Tidak akan ada lagi sang perusuh kelas yang sukanya main hakim sendiri.

"Gimana bro, sidangnya lancar?" Tanya Beni begitu Mada kembali ke tempat duduknya.

"Lancar. Mereka akan pindah ke asrama mulai besok."

"Waaah syukurlah. Demi apa gue senang banget! Lo emang keren Mada! Berjiwa keadilan banget!" Puji Beni.

"Apaan sih lo berlebihan banget."

"Tos dulu dong, sebagai mitra kerja sesama Osis!"

"Nggak." Mada menggelengkan kepalanya.

"Hah?! Maksud lo, lo nolak gitu? Aduuuh Mada, bodoh banget sih lo? Menyia-nyiakan kesempatan tau nggak. Tadi gue udah senang banget bakalan satu organisasi sama lo. Sumpah lo bodoh banget sih. Menjadi Osis di sekolah ini impian sebagian besar siswa asal lo tau aja." Ujar Beni kesel.

Suatu kasus di Great High School yang melibatkan seorang saksi mata, akan mendapatkan imbalan, yaitu menjadikan sang saksi mata menjadi bagian dari OSIS sekolah. Namun, Mada justru menolaknya.

"Loh, kenapa?" Tanya pak Kamal (pembina OSIS).

"Menjadi Osis sepertinya tidak sesuai dengan karakter saya. Maaf pak, saya tidak meminatinya." Ucap Mada jujur.

"Sayang sekali, padahal mental kamu sangat hebat loh. Bapak sampai tidak menyangka kamu bisa melewati situasi yang rumit tadi dengan lancar." Puji pak Kamal.

Tidak seperti yang banyak orang ketahui, laki-laki dingin tersebut dengan perempuan penuh teka-teki yang telah menjadi sahabatnya, memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya, tidak suka pada pujian yang berlebihan.

Bukan karena merasa diri mereka hebat, hanya saja kata-kata pujian tidak sedikitnya membuat seseorang tinggi hati. Hal ini bukan suatu bentuk pencitraan. Jika dirasa Mada maupun Alexa benar melakukannya, hal tersebut bisa menjadi contoh pada kehidupan sehari-hari.

To be continued~

Author curhat lagi diatas😁 nggak apa-apa kan?

Hope you enjoy guys reading this part, walaupun Alexa tidak muncul ya. Dia sedang meliburkan diri. Upps, spoiler untuk part selanjutnya😶

Jangan bosan baca ya readers💕
Happy voting, and please leave comment below💕💕💕

Please follow : DewaayuAnggarismadew

Sahabat, kok romantis???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang