"Liat apa sih lo Mung? Senyam-senyum kerasukan suster keramas lo?"
"Hello? Kucing garong?" tanya Bobby lagi keheranan.
"Bidadari Bob." Mungga tersenyum lebar sambil terus menatap layar ponsel sedari tadi.
Bobby yang penasaran langsung merampas ponsel Mungga.
"Ck, jadi dari tadi hampir setengah jam lo senyum-senyum sendiri lo mandangin poto Reinata. Gue kira lo lagi main judi online."
Mungga merebut kembali ponselnya.
"Apa sih lo, gue masih kebanyakan duit kali. Husss sana-sana mending main bareng Ferdio lagi." Mungga mengibas-ngibaskan tangan.
Ya, Bobby dan Ferdio sedari tadi asyik bermain game di kamar Mungga sepulang sekolah. Meskipun mereka mempunyai game di rumah masing-masing, namun game yang Mungga punya sangatlah lengkap, hampir semua seri ada. Sehingga menjadi surga bagi mereka.
Pandangan Mungga beralih menatap layar ponselnya kembali. Tak bosan ia terus menatap foto Rere yang baru saja Rere upload dari instagramnya. Foto ketika pesta puncak ulang tahun sekolahnya, seminggu yang lalu namun baru Rere upload.
Mungga memang senang menyimpan foto-foto Rere. Entah yang ia curi dari ponsel Rere atau pun foto candid yang ia foto sendiri.
"Kenapa lo cantik sih Re, kan gue jadi deg-degan setiap liat lo." Gumam Mungga yang masih bisa terdengar oleh Bobby.
Bobby tertawa keras. "Lo sejak kapan sih jadi alay begini. Kalau lo suka ya tinggal tembak. Ini kenapa dah, gitu-gitu mulu. Di rebut yang lain baru tau rasa lo."
"Heh kutil onta, nggak gampang. lo pikir Rere mau nerima gue dengan begitu mudahnya?"
"Alah gampang, tinggal tembak kalau dia nggak mau lo paksa kalau tetep nggak mau lo harus-" Bobby sengaja menggantung ucapannya dan menyeringai lebar. "Harus pergi ke dukun yang paling sakti."
Ferdio yang sedang asyik bermain game pun terkejut karena meski tangan dan matanya terfokus pada game namun ia masih bisa dengan jelas mendengarkan obrolan Mungga dan Bobby.
"Maksud lo main pelet? Lo sehat Bob?" tanya Ferdio setelah mem-pause gamenya.
Bobby mengangguk semangat. " Gue sehat jasmani rohani otot kawat tulang sapi."
"Tulang sapi ada sumsumnya dong?" Mungga menyeringai lebar.
"Dasar sinting. Lo pikir sekarang ini masih zaman main dukun begituan?" ucap Ferdio yang masih belum mengerti apa isi otak Bobby.
"Iya tuh, dasar si batak. Nggak pernah pacaran aja main ngasih solusi percintaan. Urusin tuh, status lo biar nggak jadi jones dari lahir lagi." ledek Mungga
Bobby yang tertohok dan kesal merampas ponsel Mungga kembali, naik ke atas kasur dan mengangkat ponsel Mungga tinggi-tinggi saat Mungga terus mengoceh memintanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. M3 | munggaran
Teen FictionIni bukan cerita seorang good boy atau bad boy apa lagi cerita romance boy. Bukan. Ini hanya cerita manusia aneh, Mr. M3. Atau lengkapnya Muhammad Munggaran Meldrat. Mungkin dia sedikit gila, suka centil sana sini juga, tapi kadang otaknya berfungsi...