34. Kerja?

593 55 6
                                    

"Lo curang!? Gue liat tadi." seru Bobby.

"Dih, apaan. Mata lo rabun." elak Mungga seraya tertawa.

Bobby melemparkan keripik pisang ke arah Mungga, yang membuat Mungga mengoceh karena kamarnya di buat berantakan oleh teman-temannya.

"Tadi gue liat dua sama tiga yang keluar kenapa jadi enam semua."

Bobby masih saja kekeh dengan tuduhannya, bahwa Mungga mengubah nomor dadu yang ia kocok saat ia sedang mengambil minuman di dapur. Ya, saat ini Bobby dan Mungga sedang bermain ular tangga di kamar Mungga. Ular tangga milik adik Bobby yang Bobby pinjam tanpa izin terlebih dahulu.

Mungga tertawa.

"Iya deh iya, tapi tadi tiga sama empat lo tau."

"Bohong melulu lo monyet."

"Gue suci tanpa dosa, lo yang kebanyakan dosa jadi kuda lo turun ke makan ular melulu."

"Lo curang."

"Udah di bilangin gue suci, lo juga udah kalah masih aja nggak mau ngakuin."

"Apa sih lo berdua, berisik banget. Masih doyan aja sama permainan bocah." kesal Ferdio yang merasa terganggu dan tak bisa fokus bermain PS karena Mungga dan Bobby yang terus-menerus berisik sedari tadi.

"Idih, ini permainan legend tau nggak. Lama nih nggak main ginian."

"Tumben, biasanya nggak lepas dari game online lo berdua." ucap Ferdio dengan pandangan mata yang terus tertuju pada layar game.

"Ini namanya melestarikan game jaman old Fer, sekali-sekali lah. Besok juga lanjut game online lagi."

Ferdio mempause gamenya kemudian memandang aneh Mungga dan Bobby yang sedang melanjutkan permainan ular tangganya.

"YESSS AKHIRNYA GUE MENANGG!?" Bobby berseru girang seraya berjoget heboh karena setelah di kalahkan Mungga tiga kali akhirnya ia dapat mengalahkan Mungga.

"Idih, curang." kini giliran Mungga yang melemparkan keripik-keripik singkong ke arah Bobby.

Bugghhh

Bobby mengelus-elus kepalanya yang terkena lemparan bantal.

"Lo kalah jangan main lempar-lempar bantal dong Mung."

"Bukan gue njir, Dimas yang lempar."

Dimas yang baru saja terbangun dari mimpinya mengubah posisinya menjadi duduk seraya menguap.

"Berisik banget lo berdua," ucap Dimas dengan suara serak khas bangun tidur.

Memang sepulang sekolah seperti biasanya Bobby, Ferdio dan Dimas sudah stay di kamar Mungga. Kegiatan wajib saat virus kegabutan mulai melanda mereka.

"Si bapak dugong ke sini cuma numpang tidur. Mati aja sana."

"Apa Mung? Lo bau jigong?" ucap Dimas pura-pura tuli.

"Jigong lo tuh, nempel semua di bantal gue."

Dimas tertawa seraya merebut toples berisi camilan dari tangan Bobby.

"MUNGGAA?" teriak Salma dari luar kamar.

"APA??" Balas Mungga dengan berteriak juga.

Knop pintu terbuka, Salma langsung masuk dan menyerahkan sebuah majalah kepada Mungga.

"Gilaa, ini Rere kan? Keren banget anjir posenya." Seru Bobby setelah melihat sampul majalah yang menampilkan foto Rere.

" Seru Bobby setelah melihat sampul majalah yang menampilkan foto Rere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. M3 | munggaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang