Tak akan pernah ada
Celah untuk orang lain mencelamu,
Karna kebahagianmu adalah
Keharusan yang harus
Selalu aku jaga.Muhammad Munggaran Meldrat
Rere melirik ke arah Mungga yang tengah menyetir dan betah membisu sejak menjemputnya di rumah tadi. Dugaan Rere benar, Mungga terlihat marah besar kepadanya. Mungga yang biasa terlihat ceria dengan segala ocehannya kini memiliki aura dingin yang bahkan Rere sendiri pun takut untuk memulai percakapan ketika melihat Mungga.
"Nggak mau turun?"
"Eh?"
Lamunan Rere buyar ketika Mungga tiba-tiba berbicara. Melihat Rere yang terlihat bingung, Mungga langsung turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Rere.
Rere tersadar, ternyata Mereka sudah sampai di parkiran sekolah Rere. Seharusnya ia tak melamun tadi sehingga Rere bisa mencegah Mungga mengantarnya sampai parkiran seperti ini.
"Turun." titah Mungga.
Rasanya Rere ingin menghilang saja dari muka bumi ini, mana mungkin Rere akan keluar. Melihat bagaimana pandangan seluruh orang di sekolahnya yang memandangnya dengan tatapan aneh dari hari-hari yang lalu.
Tak sabar, Mungga langsung menggandeng dan menarik tangan Rere.
Rere hanya menurut dengan terus membuntuti Mungga seraya menundukan kepala dalam. Pandangannya tak berani menatap lurus, karena ia tak pernah tahan dengan tatapan-tatapan jijik yang seluruh orang lontarkan kepadanya setelah rumor buruk tentang dirinya menyebar.
Mungga mendengus kesal ketika melihat Rere yang terus menunduk kemudian mendongakan wajah Rere.
"Nunduk terus, lagi nyari duit di bawah?"
Rere menggigit bibir bawahnya seraya menggeleng lemah.
"Takut ke sandung?" ucap Mungga kemudian melanjutkan langkahnya dengan terus menggenggam tangan Rere.
Rere tak berani membantah, ia memberanikan diri untuk menuruti ucapan Mungga. Ada yang aneh, tak ada tatapan-tatapan aneh yang biasanya orang berikan, tak ada bisik-bisik tetangga yang biasanya Rere dengar. Bahkan orang-orang yang Rere dan Mungga temui di lorong sekolah terlihat diam tak berani memandang ketika mereka berdua melewatinya.
Mungga mengantar Rere sampai ke dalam kelasnya, semua siswa siswi yang ada di dalam kelas terlihat terkejut ketika Mungga dan Rere masuk ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. M3 | munggaran
Teen FictionIni bukan cerita seorang good boy atau bad boy apa lagi cerita romance boy. Bukan. Ini hanya cerita manusia aneh, Mr. M3. Atau lengkapnya Muhammad Munggaran Meldrat. Mungkin dia sedikit gila, suka centil sana sini juga, tapi kadang otaknya berfungsi...