3. Udah kan

853 84 2
                                    

Saat yang di tunggu-tunggu oleh seluruh siswa, Bel pulang sekolah berbunyi 5 menit yang lalu. Siswa-siswi SMA Mahardika berhambur keluar dari kelasnya menuju parkiran sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing.

Rere berjalan menuju gerbang sekolah. Sesekali ia melihat layar ponselnya.

"Chat gue nggak di bales. Abang laknat sok ngartis dasar." kesal Rere yang chatnya tak kunjung di balas oleh Aldi.

Parkiran sekolah masih ramai oleh siswa-siswi yang berlalu-lalang.

"Re gue duluan ya." ucap Dilla yang sudah menaiki motor maticnya.

"Iya ati-ati." Rere mengangguk kemudian tersenyum.

Rere duduk didepan post satpam yang dekat dengan gerbang sekolah. celingak-celinguk mencari seseorang.

"Elah bang bilang tadi nggak bakal telat jemput, omdo dasar." kesal Rere sekali lagi yang melihat belum ada tanda-tanda jemputan dari Aldi.

"eh itu kakak siapa ya gue lupa namanya, anak SMA sebelah kan."

"anjirrr gue kira ganteng di poto doang, aslinya lebih ganteng ternyata."

"elahh kenalan yok deh."

"ampun mata gue silau sialan."

Bisik-bisik terdengar dari siswi-siswi, baik dari adik kelas mau pun kakak kelas Rere.

Rere menaikan sebelah alisnya.

"Anak SMA sebelah? Siapa sih tiba-tiba mendadak terkenal gini."

Penasaran, Rere beranjak dari tempat duduknya. berjalan keluar gerbang.

Rere menyipitkan kedua matanya. Seketika mata Rere membelalak. Terlihat seorang cowok yang sedang bertengger di atas mogenya, dengan jambulnya yang mengalahi jambul katulistiwa Nassar, Oke agak berlebihan.

"Itu anak coro ngapain magang di sini." gumam Rere pada dirinya sendiri.

Ketika Rere memebalikan badan hendak pergi menuju tempatnya semula, terdengar suara seseorang memanggil namanya.

"Reinata..  Woy es kutub elahh.." Seru Mungga berlari kecil menemui Rere kemudian memegang tangan rere.

Rere menghentikan langkahnya. Menepis tangan mungga. Menoleh dengan malas.

"Apaan." ketus Rere.

"Gue udah nunggu lo lamaaaa banget tau nggak, 10 menit yang lalu." Ucap Mungga dengan penekanan di kata lama.

"Ngapain lo magang di sini? Nyari empunya sodara-sodara coro lo? Ngapain juga nungguin gue." jawab Rere datar.

"Ya jemput lo lah elahh ngapain lagi gue di sini " ucap Mungga dengan menaik turunkan kedua alisnya yang di sertai seringai kudanya.

"Apa sih, gue pulang bareng abang gue."

"Orang abang lo yang nyuruh gue buat jemput lo. Katanya itung-itung bales budi." Ucap Mungga dengan seringai yang belum luntur di bibirnya.

Rere menatap mungga lekat. Meminta penjelasan.

"Gini deh tadi abang lo telpon Ferdio, dia bilang dia ada kelas tambahan trus nyuruh Ferdio jemput lo. Abang lo udah telpon lo tapi nggak lo angkat." jelas Mungga jujur.

"Heh Mr.M3 trus kenapa gue jadinya pulang bareng lo? Mana ferdio."

"Udah gue suruh pulang lah. Orang gue yang pengen jemput lo. Sekalian gue pengen minta maaf"

Rere kembali mengingat kejadian yang dia alami tadi pagi.

"Nggak perlu!! gue bisa pulang sendiri." ketus Rere sambil melangkahkan kaki meninggalkan Mungga.

Mr. M3 | munggaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang