40. Spiderman

401 31 29
                                    

Dia gemesin,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia gemesin,

Kalau otak kalian ga normal atau lagi sakit mata. :)

***

Rere hanya bisa menggaruk jidatnya yang tidak gatal ketika seseorang terus saja menyengir lebar di depannya dengan tanpa dosa.

Waktu sudah menunjukkan pukul 23:00, lalu mengapa manusia alien yang ada di depannya ini malah membuat keributan yang membuatnya pusing kepala seperti ini?

"Sana pulang ihh."

"Baru juga nyampe beb, susah payah nih gue jadi Spiderman biar bisa sampe sini." Gerutu Mungga dengan bibir mengerucut.

"Siapa suruh Lo naik ke lantai dua gini?" Kesal Rere ketika Mungga terus saja tak mau pulang ketika ia mengusirnya.

Mungga menyengir kembali.

Rere hanya menatap malas Mungga, dengan beribu alasan seperti kangen lah, pengen ketemu lah, ini lah, itu lah. Si manusia aneh ini rela naik ke lantai dua, tepat dimana kamar yang tempati saat ini.

"Nanti ada yang tau, terus gue di laporin, masuk kantor, kena hukum Lo mau tanggung jawab?"

"Sejak kapan pacar gue jadi cerewet gini?" Tanya Mungga jahil.

"Mung ihhh."

Mungga tersenyum.

"Nih."

Tangan Mungga terulur memberikan sesuatu yang ia ambil dari saku celananya.

Sebuah liontin.

Rere memandang liontin dan Mungga secara bergantian.

"Buat gue?"

"Astaga pacar gue yang gue sayangi dengan segenap hati dan jiwa raga yang Takan sirna di makan usia. Kenapa Lo jadi lola gini setelah berciuman dengan gue?" Ucap Mungga gemas.

Seketika Rere langsung menutup mulut Mungga dengan tangan kanannya.

"Ssstttt nanti yang lain denger." Gumam Rere lirih dengan wajah yang mulai memerah malu.

Rere tau, pasti dua sahabatnya itu sedang menguping dari dalam kamar. Bilang tak akan menggangu tapi kuping selalu terpasang untuk menguping. Dasar pembohong tingkat cabe-cabean.

"Biarin kan." Mungga tersenyum ketika Rere melepaskan tangannya.

"Dodol ya Lo, Mung."

"Apa-apaan muka Lo itu."

Rere menonyor kepala Mungga ketika Mungga mulai menggodanya lagi dengan senyuman sok misterius.

"Jadi mau nggak?"

Mungga kembali menyodorkan liontin.

Rere tak menjawab, ia hanya membuka dan menyodorkan tangannya di depan wajah Mungga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. M3 | munggaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang