Seminggu setelah pertunjukan Lute, masih banyak orang yang membicarakan Mayleen. Mereka menganggap Mayleen adalah gadis yang istimewa. Ia mampu membuat Panglima Perang kerajaan Xia tersenyum hangat. Bukan hanya tersenyum, bahkan sampai tertawa. Bagi yang tidak tahu kalau mereka bersaudara, akan mengira mereka adalah sepasang kekasih.
Kecantikan yang dimiliki Mayleen menjadi perbincangan hangat di dalam dan luar istana. Semua orang mengira bahwa selama ini Permaisuri Xi adalah wanita tercantik nomor satu, tapi rupanya mereka salah. Saat ini kecantikan yang sangat utama bak dewi adalah Mayleen. Parasnya begitu mampu membius siapa pun yang melihat. Mereka mulai berpikir, kemana saja mereka selama ini sampai tidak tahu ada sosok seperti Mayleen.
Mayleen mendadak menjadi trending topic dimana-mana. Berita menyebar dengan begitu cepat. Bukan hanya melalui para pelayan, berita tersebut juga berasal dari para pejabat yang hadir dalam pertunjukan Lute. Awalnya banyak rakyat meragukan berita tersebut. Tapi pada saat orang penting istana sendiri yang mengatakannya, sudah pasti berita itu tidak diragukan lagi keakuratannya. Kini nama Mayleen selalu di elu-elukan karena kecantikannya. Banyak rakyat yang penasaran ingin melihat langsung kecantikan utama bak dewi itu.
"Nona, dirimu sangat mengagumkan. Saat ini semua orang membicarakanmu," ucap Lin dengan sangat senangnya.
"Aku tidak peduli. Dikenal cuma karena cantik bukan hal yang membanggakan. Digosipkan kaya gitu gak ada untung apa pun buat aku." Mayleen sama sekali tidak tertarik dengan kehebohan yang saat ini terjadi. Cantik bukanlah prestasi baginya. Untuk menjadi pemenang Miss World saja bukan hanya modal cantik. Tapi harus cerdas, berwawasan luas, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Ayolah nona ... mereka tidak membicarakan keburukanmu melainkan kecantikan luar biasa yang kau miliki ini. Akhirnya banyak yang menyadarinya." Mayleen hanya mendengus. Ia sudah biasa dipuji seperti ini. Sedari dulu ia memang selalu menarik banyak perhatian dengan kecantikannya. Menjadi seorang most popular and most wanted girl di sekolahnya adalah hal yang biasa. Lalu sekarang ia menjadi pusat perhatian kembali, baginya sudah sangat biasa.
"Setelah ini aku yakin akan banyak lamaran yang berdatangan. Perdana Menteri pasti akan sulit untuk menerima lamaran mana yang tepat untukmu. Salah satu lamaran aku yakin ada yang berasal dari Menteri Pertahanan. Ia pasti ingin anak lelakinya bisa menikah denganmu." Mayleen mengangkat cangkir tehnya.
"Menteri Pertahanan? Gak mungkin." Gadis berhanfu hijau muda itu menyesap tehnya.
"Tentu aku sangat yakin itu terjadi. Ibuku sendiri yang mengatakannya. Ibuku berteman dengan kepala pelayan rumah Menteri itu. Katanya, di sana sedang gempar dengan berita bahwa tuan muda mereka menyukaimu. Ia ingin sekali bisa menikahimu. Dari informasi yang aku dengar, tuan muda mereka beberapa kali membicarakanmu dengan orang tuanya dalam beberapa hari terakhir ini mengenai lamaran."
"Uhukk ... uhuk ... uhuukkk ..." Mayleen tersedak teh mendengar penuturan Lin. Sontak hal tersebut membuat pelayan mudanya menjadi panik. Lin segera duduk bersimpuh di depan meja Mayleen.
"Ya dewi. Nona apa kau baik-baik saja?" Mayleen menaikkan tangan kanannya memberi tanda pada Lin bahwa ia baik-baik saja.
"A-aku baik-baik aja." Mayleen menepuk-nepuk pelan dadanya.
"Kau yakin?" tanya Lin dengan cemas.
"Iya. Aku gak apa-apa." Lin menghembuskan napas lega melihat senyuman yang diberikan Mayleen.
"Nona, anak Menteri Pertahanan Xia adalah pria yang sangat tampan. Kau tidak akan rugi jika menikah dengannya. Yang kudengar, ia digadang-gadang akan menggantikan posisi ayahnya dalam pemerintahan. Bahkan banyak para gadis yang ingin dinikahi olehnya." Lin mempromosikan anak dari seorang Menteri Pertahanan Xia dengan sangat antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until A Thousand More Years
Historical FictionRania Pandita Clark. Ia adalah gadis yang duduk di bangku kelas 12 SMA elite ternama di Jakarta. Ia memiliki banyak hal menarik dihidupnya. Hidup bebas, sering keluar malam, ke pub, uang melimpah, rumah mewah, mobil mewah, semuanya serba mewah. Hany...