Untuk mendapatkan tanaman Longdjie bukanlah perkara yang mudah. Butuh waktu kurang lebih 2 hari untuk sampai di gunung Landau. Itu pun tidak boleh berhenti terlalu lama saat di perjalanan. Xia Jie menunggangi kudanya dengan cepat. Tidak lupa, ia pun membawa perbekalan secukupnya. Ia tidak akan membuang banyak waktu. Nyawa Mayleen saat ini dipertaruhkan. Telat sedikit saja, maka wanitanya akan pergi selamanya. Tidak. Ia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
***
Sudah 2 hari Xia Jie pergi untuk mendapatkan tanaman Longdjie. Berita kondisi Mayleen yang terpanah dan sedang kritis itu sudah menyebar luas. Banyak orang yang mendoakan kesembuhannya. Bahkan kuil umum yang digunakan rakyat sudah dipenuhi oleh persembahan agar Mayleen sehat kembali.
"Bagaimana kondisi keamanan Mayleen, anakku?" tanya Perdana Menteri.
Saat ini dua orang ayah-anak itu sedang berada di ruang kerja Perdana Menteri yang berada di paviliun mereka.
"Semua masih terkendali ayah. Tapi ini aneh." Perdana Menteri mengernyitkan dahinya.
"Apa maksudmu?"
"Pada saat peristiwa itu terjadi, panah itu mengarah kepada Leen'er. Padahal di sana ada Kaisar. Kalau dalang dibalik ini semua adalah para pemberontak, panah itu akan diarahkan kepada Kaisar. Mengapa korbannya justru Leen'er? Sudah jelas. Mereka menargetkan Leen'er ku. Kenapa? Kenapa mereka menargetkan Leen'er?" Banyak kemungkinan yang berputar di otak Liu. Kepala panglima perang itu dibuat pusing karenanya.
"Entahlah. Aku berpikir yang sama denganmu. Saat ini aku mencurigai Permaisuri. Tapi sampai saat ini, belum ada fakta apa pun yang bisa kita dapatkan." Perdana Menteri menghela napas lelah.
"Ayah, tidakkah kau merasa aneh?"
"Maksudmu?"
"Keadaan ini terlalu tenang. Aku yakin mereka memiliki orang dalam di istana. Pasti mereka sudah mengetahui kepergian Kaisar. Tetapi hingga dua hari ini, tidak ada sedikitpun pergerakan. Seharusnya mereka kembali melancarkan serangan disaat kondisi Leen'er yang sekarat ini. Aku merasa ..."
"Ini tidak baik," lanjut Liu.
"Pada saat kejadian hingga saat ini, aku tidak pernah melihat pengawal bayangan Wu. Apa ayah tahu kemana pria brengsek itu?" tanya Liu dengan geram. Ia sangat kesal saat tidak dapat melihat kehadiran pria berhanfu hitam itu. Seharusnya dia dapat menjadi tameng yang bisa melindungi Mayleen kapan pun. Tapi justru hilang bak ditelan bumi.
"Aku tidak tahu. Sampai saat ini, orangku masih mencarinya."
"Ini semakin rumit. Kita harus lebih berhati-hati ayah. Aku yakin, mereka sedang merencanakan sesuatu."
Brrakk
Seorang kasim kepercayaan Perdana Menteri membuka pintu dengan kencang. Perdana Menteri dan Liu menatap bingung pria pertengahan 30 itu datang dengan napas yang tersengal-sengal.
"Ada apa?" tanya Perdana Menteri.
"Ampuni hamba yang tidak sopan. Tapi ... Hhh ... i-ihnni darurat," ujar kasim itu dengan tersengal-sengal.
"Cepat katakan!" titah Liu dengan tegas.
"Kediaman Kaisar diserang sekelompok orang bepakaian hitam!" jawab kasim itu dengan cepat.
"Keparat!" Liu langsung berlari sekencang mungkin ke paviliun Kaisar, dan disusul oleh Perdana Menteri.
Sesampainya di kediaman Naga, kondisi di sana tidak terkendali. Terlihat sekelompok orang berpakaian hitam sudah menumbangkan banyak pengawal.
Liu berlari dengan kencang lalu dengan sekali hentak, ia melompat dan menendang dada pria berpakaian hitam. Pria yang hanya terlihat bagian matanya itu lantas mundur beberapa langkah karena tendangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until A Thousand More Years
Ficción históricaRania Pandita Clark. Ia adalah gadis yang duduk di bangku kelas 12 SMA elite ternama di Jakarta. Ia memiliki banyak hal menarik dihidupnya. Hidup bebas, sering keluar malam, ke pub, uang melimpah, rumah mewah, mobil mewah, semuanya serba mewah. Hany...