Maafkan Nana kalau banyak typo di mana²... Jari Nana udah kitting bingiit 🤣
Maaf ya kalau cerita ini semakin absurd. Terimakasih juga masih ada yang mau bertahan waiting keabsurdan yang belum ending ini wkwkwk.
Btw terimakasih banyaaak yang udah vote setiap chapter dari kisah Mayleen 🤗
Walupun followers aku gak ada perubahan signifikan tapiiiii aku bener² seneng dan berterimakasih banyak karena kalian masih sudi untuk follow akun author 🤧Aku harap kalian suka part ini 😍
ENJOY!!!! 😘
°°°°°°°°°°
Istana yang semula damai, kini terasa sesak dan mencekam. Semua orang terlihat merenung dan berbisik lirih dengan apa yang terjadi. Kembalinya sang mantan permaisuri dengan kondisi buta membuat semua orang menerka, apa yang sebenarnya terjadi.
Banyak yang mulai menerka kondisi saat ini seperti apa. Bagaimana kondisi Permaisuri Mayleen setelah ini? Apakah Kaisar akan kembali berpaling? Apakah Selir Xi benar akan tinggal bersama Kaisar? Semua orang hanya mampu menduga.
Tok
Tok
Tok
"Permaisuri, aku mohon buka pintu ini. Hiks," ujar Lin dengan terus mengetuk pintu kamar Mayleen dengan keras.
"Hiks ... permaisuri aku mohon jangan seperti ini!" Ketukan terus Lin lakukan. Nihil. Tak sekalipun Mayleen menyahuti dan membuka pintu. Suara isakan Mayleen bahkan sudah tidak terdengar.
"Kakak, bagaimana ini?" tanya Pio dengan panik. Air mata sudah tak terbendung lagi.
"Aku tidak tahu," lirih Lin.
"Bagaimana ... bagaimana kalau kita minta prajurit mendobrak saja pintu ini," cetus Pio.
"Tidak! Jika prajurit yang melakukannya itu akan memancing banyak perhatian," tolak Lin.
"Lalu harus bagaimana lagi?!" pekik Pio.
"Kita tidak akan kuat mendobrak pintu ini!" Pio berjalan bolak-balik sembari menahan isakannya.
"Aku tidak tahu!" pekik Lin seraya memukul-mukul kepalanya.
Sungguh ini keadaan yang sangat menekan bagi kedua gadis yang saat ini terus berpikir cara paling tepat mengatasi masalah ini.
Teringat akan sesuatu, Lin menahan pundak Pio agar gadis itu berhenti. Pio menatap Lin yang sedang melebarkan matanya dengan mulut terbuka.
"Itu dia!" Pio mengernyit tak mengerti.
"Kakak?"
"Itu dia. Panglima Liu!"
"Maksudmu?"
"Sudahlah. Kau tunggu di sini. Jangan biarkan siapa pun memasuki kediaman Permaisuri. Jangan membuat kegaduhan. Aku akan mencari Panglima Liu. Kau dengar?" Pio hanya mengerjabkan matanya.
"Aku pergi." Pio masih mengerjabkan matanya beberapa kali menatap Lin yang langsung berjalan dengan tergesa.
***
Lin berlari ke sana kemari guna menemukan keberadaan Liu. Gadis dengan hanfu sederhananya itu sungguh semakin panik.
"Lin, kau terlihat gelisah. Ada apa?" tanya seorang pelayan wanita.
"Ah tidak. Aku hanya sedang mencari Panglima Liu," jawab Lin dengan senyum yang dipaksakan.
"Ada apa kau mencarinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until A Thousand More Years
Historical FictionRania Pandita Clark. Ia adalah gadis yang duduk di bangku kelas 12 SMA elite ternama di Jakarta. Ia memiliki banyak hal menarik dihidupnya. Hidup bebas, sering keluar malam, ke pub, uang melimpah, rumah mewah, mobil mewah, semuanya serba mewah. Hany...