21 (Ultah)

1.7K 32 2
                                    

"Seingat gua besok pagi ultah abel kan?" Tanya nathan. Raka hampir saja lupa akan hal itu,bahkan ia sudah menyiapkan surprise untuk abel.

Raka terdiam tidak menjawab ucapan nathan.raka malah asik bergelut dengan fikiran nya.

"Kenapa diam?" Tanya nathan,pria itu melirik jam ditangan nya. 21.47

"Waktu lo cuma tersisa kurang lebih 2 jam lagi" Lanjut nathan

"Gua sama dila sebenar nya udah siapin semua untuk surprise nya abel. Tapi kondisi dila skarang ga memungkin kan untuk gue pergi merayakan ultah abel" Jawab raka

"Nah itu lo tau,gimana kalau gua aja yg gantiin lo,dan nanti biar gua sampaikan kalau itu semua dari lo.stidaknya abel ga bakal kecewa karna lo lupa sama ultah nya dia" Jelas nathan

"Apa gua bisa percayain semuanya ke elo nath? Yg gua tau lo dari dulu mau rebut abel dari gua" Ucap raka tajam

"Heh..rebut? Gua gabakal ninggalin abel buat lo kalau emang gua mau rebut dari lo" Ucap nathan

"Nathan benar,mungkin kali ini gua harus absen dari perayaan abel. Selama 16 tahun ini gua slalu ada buat abel.jadi sekali ini mungkin gapapa,dan kalau abel tau alasan nya pasti dia gabakal marah" Fikir raka

"Oke,lo boleh gantiin gua" Ucap raka

Raka menjelaskan semua hal yg diperlukan untuk surprise nya abel kepada nathan. Nathan dengan sangat amat senang hati mendengar nya.baginya ini kesempatan dia untuk merebut abel kembali dari raka.

Raka bergegas pulang,ia rasanya ingin mandi dan makan.sudah dari pagi ia mengenakan seragam sekolah nya ini. Harusnya ia tidak serepot ini,namun melihat dila yang sekarat seperti tadi membuat raka ingin slalu didekat nya. Raka sudah menganggap dila seperti adiknya wajar saja kalau ia khawatir,fikirnya.


...¤¤...¤¤...¤¤...¤¤...¤¤...¤¤...¤¤...¤¤...¤¤...

"Kok raka sampek sekarang ga ngabarin gue ya,bokap nyokap juga ga ada nelfon. Semuanya pada kemana sih?" Gumam abel

Abel menyalakan tv diruang tamu. Mata abel memang tertuju ke tv, namun fikiran abel sedang tidak disana. Tangan abel terus memutar mutar handphone nya.

"Non abel?? Non..nonn" Panggil bibi
"NON ABEL....." Teriak bibi

"Eh? Apaan? Aahhh bibi ngagetin aku aja sih" Decak abel kesal

"Habis nya bibi liat non ngelamun sih, non juga kaya kecapean, banyak fikiran,gimana kalau non tidur aja" Ucap bibi

Abel melihat jam di handphone nya.
23.39

"Yaudah deh iya,abel tidur ya bi. Tolong matikan tv nya ya bi" Ucap abel meninggalkan bibi diruang tamu melangkah kekamar

Abel membuka tirai jendela kamarnya. Abel melihat ke arah kamar raka yang gelap.

"Udah jam segini,raka kemana? Kok belum pulang ya?" Gumam abel

"Haaahh yauda deh,gue tidur aja. Besok pagi kalik aja raka yg bangunin gue hehe" Gumam abel yang merebah kan dirinya dikasur.

abel meletakkan handphone nya dinakas samping tempat tidurnya. Abel tidak pernah mematikan lampu jika tidur,abel takut dengan kegelapan.

Drrrrrttttt.......
Drrrrrttttt......

Hp abel bergetar,memang saat akan tidur abel selalu menyetel handphone nya menjadi getar tanpa nada.
Abel membuka mata heran siapa yg menelfon nya malam-malam begini. Rasanya baru saja ia akan masuk kedalam mimpi indahnya.

Nathan
Calling...

"Halo nath.."
"Halo bel..bel tolongin gue bel..gue dikejar kejar.."

"Haa?? Dikejar siapa nath?"

"Gua ga tau siapa yang ngejar gue, yang pasti gue butuh bantuan lo saat ini juga.."

"Oke oke gua bantuin lo.sekarang lo ada djmana?"

"Gue disekolahan lo sekarang bel..
Buruan bel kalau lo gamau liat gue mati sia-sia"

Abel mematikan telfon nya. Abel melirik jam di handphone nya pukul 00.02 abel sebenarnya takut dengan gelap.abel yakin sekolahan pasti sangat menyeramkan malam hari begini.

Tidak mau menunggu lama abel yg masih menggunakan piyama langsung berlari keluar rumah. Abel melangkah kan kakinya dengan cepat bahkan terkadang berlari menuju sekolahan.

Abel melihat pagar sekolah nya memang sedikit terbuka tapi tidak ada mobil atau motor yang terparkir disana. Dimana ia harus mencari nathan,sekolahan nya ini cukup luas.fikiran abel kalut saat ia memasuki sekolahan nya itu.

Abel memejamkan matanya takut. Tapi ia harus menolong nathan. Abel menghidupkan senter handphone nya dan mulai melangkah memasuki koridor.

Nathan
Lo dimana bel?
Lo harus hati-hati bel,dia membawa senjata tajam.gua lagi sembunyi tapi gua gatau ini dimana.

Pesan masuk dari nathan,abel yang membaca nya bergidik ngeri. Bagaimana kalau nanti justru dia yang dibunuh.

"Duh gue gimana ya? Tapi penjahat itu ngincer nathan kan bukan gue. Sekarang gue cuma harus nolongin nathan dulu" Gumam abel

Abel melangkahkan kakinya cepat menyusuri tiap tiap koridor. Langkah abel terhenti saat ia merasa ada yang melintas dibelakang nya. Abel merinding,badan nya gemetar.

Abel membalikkan badan nya, dia bisa melihat dari kejauhan ada seorang lelaki dengan pedang panjang ditangan nya melangkah mendekat ke abel.

Abel yang ketakutan langsung berlari untuk bersembunyi,abel mulai menangis badan nya gemetar ketakutan. Abel bersembunyi disebalik rak buku yang ada di koridor.

"Tuhkan gue bener,malah gue kan yang jadi incaran.aaa mama papa abel takut,raka tolongin gue" Gumam abel.

Abel melihat bayangan orang itu mendekat kearah nya.abel semakin ketakutan dan menangis. Abel berharap ini hanya mimpi,abel menutup mukanya dengan tangan.

"Gue belum siap mati,mama papa raka gue sayang kalian" Ucap abel dalam hati

"Hahahahaha disini kamu" Teriak seseorang yang abel yakin pria yg membawa pedang tadi.

Tubuh abel semakin gemetar tangis abel semakin menjadi. Abel melihat dari sela jarinya pria itu mengangkat pedang nya ingin membunuh abel.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriak abel















Wah bagaimana ya kelanjutan nya?
Penasaran? Baca terus ceritanya..
Jangan lupa voment ya guys😍

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang