41

4.8K 48 3
                                    

00.49
Nathan masih duduk menunggu diruang tunggu hingga mama papa nya datang.

"yaampun dila, sayang apa yg kamu lakukan nak" ucap mama dila yg baru saja datang menangis.

"papa kecewa sama kamu dila" ucap papa dila

Papa dila sangat malu dengan perlakuan anaknya. Papa dila juga merupakan pengusaha ternama, dan ini bisa merusak reputasinya.

Papa dila mengurut keningnya yg pusing,nathan menguatkan papa dan mamanya. Mama dila masih terus menangis kecewa mengetahui yg dilakukan oleh anaknya yg dianggapnya selama ini masih polos.

"nathan juga benar benar gak nyangka pa, dila bisa dihukum berat kalau saja abel sampai mati karena ulah dila" ucap nathan

"itulah makanya alasan papa tidak mau kalian pacaran! Jadi seperti ini akibatnya" ucap papa emosi

"mama membolehkan dila pacaran karna mama merasa dila kuat dila cepat pulih dari sakitnya karna raka pa. Mama gak nyangka kalau dila jadi sebrutal ini" ucap mama

"pak buk kita tunggu orang tua dari nesya dan abel dulu ya" ucap polisi

"oh iya iya pak" ucap papa dila

Nathan sudah memberikan nomor telfon mama abel dan mama raka pada polisi.sejauh ini menurut polisi belum ada yg dapat dihubungi.
Nathan memutuskan untuk menelfon raka lebih dulu.

"ni anak kemana sih? Gak diangkat" gumam nathan

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

Drrrtttt...
Drrrtttt...

Ponsel raka yg terus bergetar membangunkannya dari tidur nya. Raka mengerjapkan matanya berkali kali dan melihat abel yg sudah terlelap disampingnya. Raka melepaskan pelukannya dari abel dan mengambil hpnya diatas nakas.

Nathan is calling

"ngapain sih ni anak? " gumam raka

Raka yg belum sempat mengangkat telfonnya namun sudah lebih dulu mati. Raka membuka whatsapp yg banyak sekali pesan dari eva tika reni dan raka memilih membuka pesan dari nathan.

Nathan
Ka, kirim nomor handphone bokap lu atau bokap abel. Biar bisa dihubungi pihak polisi untuk ditindak lanjuti kasusnya. Gue udah kasih no hp nyokap kalian tapi gak ada yg bisa dihubungi. Cepetan!

Oh iya abel gimana? Udah tenang? Udah baikan?

Raka mengucek matanya yg masih sepet untuk dibuka.raka membenarkan posisi nya menjadi duduk bersandar.raka membenarkan selimut yg menutupi tubuh abel dan tubuhnya yg tidak berbusana.

Raka mengirim kontak papa nya dan papa abel ke nathan. Raka juga mengetikkan pesan ke nathan.

Abel udah lebih baikan, lo tenang aja. Lo telefon bokap gua langsung suruh kesana aja. Bilang gua nenangin abel yg masih ketakutan. Gua yakin bokap abel gak bisa langsung datang kesana malam ini juga.

Send to nathan

"haaahhhh" raka membuang nafasnya kasar kemudian melirik ke abel yg masih lelap dalam tidurnya

Raka mencium kening abel singkat dan kembali merebahkan badannya disebelah abel. Raka memejamkan matanya sambil terus memeluk abel.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"selamat malam pak, saya orang tua nesya. Bisa kasih saya waktu bicara sama nesya? " ucap papa nesya yg baru saja datang

Nathan yg melihat papa nesya menghampiri dan membawa nesya sedikit menjauh dari polisi mengikuti dan mencoba menguping percakapan.
Papa nathan mengikuti nathan yg menguping percakapan nesya dan papanya kemudian disusul oleh mama nathan.

"kamu buat ulah lagi!!  Buat stres saya saja!  Gak bisa kamu urus urusan kamu sendiri?!!  Hah?! " bentak papa nesya

Nathan yg mendengar ucapan papa nesya sangat terkejut. Tak hanya nathan, papa mama nathan juga sama terkejutnya.

"yg minta lo datang kesini siapa?!  Mereka!!  Bukan gue!! Gue juga gak berharap lo datang kesini!  Karna gue tau lo jugak gak bakal nolongin gue! " ucap nesya tak kalah kasar

"yasudah!!  Bagus kalau kamu tau!!  Dasar anak tidak tau diuntung! Kenapa bisa aku punya anak sepertimu!! Harusnya kamu ikut mati sama mama kamu yg gak guna itu!!" ucap papa nesya

"heh lo!!  Gua gak mintak ya buat jadi anak lo!! Mama mati karna lo!!  Dan gue kayak gini jugak karna lo!!  Bangsat! Pergi lo dari sini!! " teriak nesya menangis

Polisi yg mendengar teriakan tersebut langsung menghampiri nesya dan papanya mereka membawa nesya kembali keruang tahanan sementara.

"apa yg terjadi sama keluarga nesya sebenarnya" gumam nathan

Dila yg melihat nesya menghapus air matanya menatap sinis pada nesya.

"bisa nangis juga lo?! " ucap dila

"lo beruntung punya keluarga" ucap nesya

Papa nesya duduk disebelah papa dan mama dila.nathan memandang aneh pada papa nesya yg raut wajahnya tidak dapat diartikan. Tak lama papa mama raka datang,nathan sudah menelfon papa raka dan menceritakan sedikit kejadian yg menyebabkan mereka harus kekantor polisi sekarang.

"nathan??  Raka dan abel dimana?" tanya mama raka yg baru datang

"eh tante,raka lagi nenangin abel dirumah tante. Oh iya ini orang tua saya dan ini orang tua nesya om, tante" ucap nathan

"kamu kenal nath?" tanya mama nathan

"kenal ma, mama raka ini udah kayak mama nya nathan dan abel" ucap nathan

"pak yoko?" ucap papa nesy pada papa raka

"eh pak harez? Bapak orang tua pelaku? " tanya papa raka

Sesama pembisnis wajar kalau mereka saling kenal. Namun papa dila lebih menutup mukanya malu takut mereka mengetahui anaknya penjahat kecil. Dan bisa menjadi bahan untuk menjatuhkan bisnisnya.

"iyaa pak, kebetulan pelakunya anak saya" ucap papa nesya

"jadi pelakunya harez fanesya? Anak kamu yg dulu sempat kamu titipkan ke kak arin?" tanya papa raka yg dibalas anggukan oleh papa nesya

Arin adalah adik dari mama raka yg merupakan mantan pacar pak harez yg adalah papanya nesya.

"ini orang tua abel ya?" ucap polisi

"oh iya pak, kami walinya.orang tuanya saat ini sedang berada diluar kota" ucap papa raka

"baiklah, kalau gitu mari para orang tua masuk kedalam" ucap polisi

Next??
Jangan lupa voment nya dong
👇👇👇👇👇👇

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang