Raka yg baru saja sampai langsung mengeluarkan ponselnya yg sedari tadi bergetar.Panggilan tak terjawab dari abel.
"Banyak banget,haha.gue mau beli quota bentar doang udah ditelfonin haha" gumam raka sambil tertawa
Saat turun dari honda lagi lagi hp raka berbunyi kali ini nathan lah yg menelfonnya.
"Halo"
"Halo lo dimana?"
"Di konter,mau beli quota gua"
"Kok abel nelfonin gue banyak banget ini,ada apa? Gue telfon balik udah gak aktif hp nya"
"Ga tau gua,kan lagi diluar"
"Lo gimana sih,bukannya jagain abel malah lo tinggal sendiri"
"Yaelah gua keluar sebentar doang"
"Yakan lo bisa ajak dia.gblk banget lu. Perasaan gua gak enak tentang abel"
"Yauda gih sono lu kerumah liat dia"
"Gue lagi ga bisa ini.sekarang lo pulang cepat sebelum abel benar2 kenapa2"
Raka langsung mematikan telfon nathan.perasaan raka juga mendadak tidak enak,raka langsung terburu membeli kartu paket dan bergegas pulang.
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~
"Abeelll ayoo sini keluar" panggil nesya
Sedangkan abel hampir kehabisan nafas karna bersembunyi didalam lemari yg pengap.Nesya mengeluarkan pisau dari saku celananya.
"abel.. Lo mau kekuar sendiri atau gue yg keluarin lo" ucap nesya berjalan kearah lemari dengan pisau ditangannya.
Abel mendengar derap langkah kaki nesya yg semakin dekat kearahnya. Sedangkan abel sudah mulai kehabisan nafas sedari tadi tidak mendapatkan udara.
Nesya mengangkat tangannya sebelah menggapai pintu lemari raka. Detak jantung abel semakin berdetak kencang. Saat nesya akan membuka perlahan lemari,raka dengan cepat menghentikannya.
"woi!! Lo ngapain dikamar gue? Dibawah polisi udah ngepung lo! " teriak raka
"sialan" gerutu nesya melihat raka berdiri dipintu kamar
Nesya berlari keluar, dan dengan cepat raka menangkap nesya yg akan kabur.nesya melawan raka yg memegang tangannya.
"lepasin gue, atau lo yg gue celakai" ucap nesya
Namun raka tetap kekeuh memegang tangan nesya. Nesya melukai tangan raka dengan pisau yg ada ditangan nya. Spontan raka langsung melepas nesya, dengan cepat nesya melarikan diri.
"aashhh sialan tu cewek" gerutu raka
"abeeelll" teriak raka
Raka membuka pintu lemarinya dan mendapatkan abel yg sudah pingsan. Dengan cepat raka membawa abel keatas tempat tidurnya.
"bel, abel, bangun bel.. Heii" ucap raka menepuk pelan pipi abel untuk membangunkannya
Abel mengerjapkan matanya dan spontan langsung memeluk raka. Abel masih ketakutan pada nesya yg masih mengincar untuk membunuhnya.
"gue takut ka" ucap abel dengan tubuhnya yg masih bergetar
"lo tenang ya, gue disini kok sama lo" ucap raka mengusap punggung abel menenangkan nya.
"jangan tinggalin gue sendiri lagi, gue takut" ucap abel dan dibalas anggukan oleh raka
" lo tidur aja ya, istirahat. Gue temenin" ucap raka
Abel merebahkan tubuhnya ditempat tidur diikuti oleh raka disampingnya. Abel menggenggam lengan raka sedangkan raka mengusap kepala abel lembut. Abel mengangkat kepalanya melirik kearah raka,abel memberikan senyum nya.
"makasih ya, lo udah baik sama gue" ucap abel
"iyaa, lo tidur aja" ucap raka
Tak lama abel tertidur raka pun ikut tertidur disamping abel. Mama papa raka yg sempat membaca pesan dari raka langsung bergegas pulang.
"mama langsung keatas aja ya pa" ucap mama raka pada papa raka yg menutup pintu pagar.
"iya, ntar papa nyusul" ucap papa raka
Mama raka langsung bergegas menuju kamar raka. Raka yg mendengar derap langkah kaki menaiki tangga langsung membuka matanya, takut kalau saja nesya nekat datang lagi.
Raka memperbaiki posisi tidurnya,raka melirik kearah abel yg tampak sudah tertidur pulas. Raka tersenyum melihat ekspresi tidur abel yg terlihat menggemaskan.
"rakaaaa, yaampun nak. Gimana kok bisa wanita gila itu nyerang abel lagi? " tanya mama raka
"mama? Ngagetin raka aja deh" ucap raka mengelus dadanya
"raka gak tau ma,tapi abel udah mendingan kok. Tadi dia sempat pingsan kehabisan nafas ma sembunyi dilemari. Untung raka cepet datang" jelas raka
"yaampun sayang, kasian banget kamu" ucap mama raka mengelus kepala abel
"trus kamu kok tidur disitu? " tanya papa raka yg sudah berdiri diambang pintu kamar raka
"tangan raka dipegang abel pa, nih lihat. Tadi dia ketakutan banget, raka gak tega lepasinnya" ucap raka
"yaudahlah pa, gapapa. Tapi raka kamu jangan macem macem ya ke abel." ucap mama raka
"yailah ma gak bakal lah ma raka macem macem ke abel, buktinya abel tenang aja tu" ucap raka
"oke, awas aja kalau kamu berani ya" ucap papa raka
"yaelah pa, dulu jugak sering tidur berdua kan ma pa" ucap raka
"dulu kalian masih kecil,sekarang kalian udah 17 tahun, udah bisa punya keturunan" ucap papa raka
"tenang lah pa, raka pasti tau mana yg bener mana yg enggak. Mama percaya sama kamu, ingat abel nya dijaga" ucap mama raka
"oke, 86 bos" jawab raka cepat
"yaudah mama sama papa mau kekamar dulu istirahat,cape banget. Kamu ingat jangan macem2in abel" ucap mama raka yg dibalas anggukan oleh raka
"good nigth sayang" ucap mama raka mengecup kening raka dan abel bergantian.
"idih, berasa bocah gua digituin nyokap, malu sama readers" batin raka
Mama papa raka keluar dari kamar raka. Sedangkan raka melirik kearah abel yg masih tampak pulas tidurnya. Raka tersenyum kemudian mengelus pipi abel.
"gaboleh macem macem, berarti semacem boleh dong,wkwk" gumam raka dengan tawanya sendiri
Raka kembali merebahkan badannya disebelah abel. Raka menarik selimut menutupi tubuh mereka,raka memeluk abel dan memejamkan matanya.
Mereka sama sama tertidur pulas. Raka bahkan lupa dengan tangan nya yg tadi sempat luka akibat ulah nesya.
Jangan lupa vomment guys, jangan sider dong😁
👇 klik bintang ya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRAID (Lanjutan)
RandomBijaklah dalam membaca.. (17+) Masih ingat sama abel dan raka? Nih cerita AFRAID dari wela_aidhila akan aku lanjut disini. Bagi kalian yg bingung kalian bisa baca cerita afraid pertama kalinya dari akun aku yg satunya wela_aidhila. "Friendzone? Sed...