33 (2)

1.4K 40 2
                                    

"yaelah ren,lo tau gue jugak ketua ekskul futsal putri.justru ketua lo lebih enak punya wewenang" ucap abel

"Masalah nya,gue udah terlampau sering absen bel karna pergi sama doi. Dan gue udah janji rapat kali ini bakal hadir. Maaf ya bel" ucap reni memegang tangan abel

"Yaudah gapapa kok,gue faham. Kalau lo tik?" Tanya abel pada tika

"Gue sih sebenernya bisa,tapi kalian mau kan izinin gue ke ortu gue dulu. Kayak malam ultah abel ituloh ren va" ucap tika

Reni dan eva mengingat kembali dimana mereka bersama teman yg lain membantu tika dengan susah payah untuk mendapat izin nyokap nya agar bisa tidur dirumah abel.

"Gilak gilak,bel nyokap dia parah banget,gak boleh keluar lebih dari jam 10" ucap eva

"Bener banget,kita waktu itu sampek harus buat perjanjian segala biar ni anak bisa ikut party ultah lo malam itu" ucap reni

Abel yg mendengar itu hany mendecak kesal. Ia tidak mau kalau harus tidur dirumah raka lagi, mengingat tadi malam ia tidur dalam pelukan raka saja rasanya abel sangat malu.

"Hi ladies,ayuk turun yuk,kita makan siang bersama dibawah,tante udah masak makanan kesukaan abel" ucap mama raka yg tetiba masuk kedalam kamar

"Eh tante jadi ngerepotin deh" ucap tika

"Duh maaf ya tante,temen abel semuanya banyak makan" ucap abel

"Eh enggak kok tan,diet jugak" ucap eva

"Tante baik banget tau aja kami lapar" ucap reni

Mama raka hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan para ABG didepannya saat ini.mama raka tidak memiliki anak perempuan,senang bagi mama raka melihat rumahnya dipenuhi wanita seperti ini.

Abel dan teman teman nya mengikuti mama raka berjalan menuju ruang makan.saat sedang mengambil posisi duduk,pintu rumah terbuka.

"Eh sayang,kok pulang nya telat? Ayok sini gabung makan sama kita" ucap mama raka,raka melangkah mendekat keruang makan

"Kok rame banget ma?" Tanya raka

"Gapapa lah raka,mama kamu kesenangan itu" ucap papa raka

"Papa jugak senang kalik ada banyak ceweknya disini" ucap raka tersenyum

Rak melihat sambal yg dihidangkan mama raka.kening raka berkerut heran tidak ada makanan kesukaan nya yg terhidang.

"Kok ini kesukaan abel semua ma? Untuk raka mana?" Tanya raka

"Wah sampek hafal ini kesukaan lo bel,hihi" ucap eva

"Hus bising lu" ucap tika

"Kan abel lagi sakit,kamu kan sehat. Lagian kemarin2 juga mama masak nya makanan kesukaan kamu" jawab mama

"Ini kan juga kesukaan papa ka, selera papa sama abel kan sama. Sudahlah duduk aja kita makan" ucap papa raka

Reni tika dan eva benar benar baru menyadari sedekat itu antara abel dan raka bahkan keluarganya. Saat raka akan duduk tibatiba saja bel rumah raka berbunyi.

"Masuk aja" ucap mama raka yg tengah menata piring makan

"Loh pada mau makan ya om tante?" Tanya nathan yg muncul dari balik pintu

"Eh nak nathan,sejak kapan kamu pulang,yaampun kok gak main kerumah tante sih" ucap mama raka

"Ngapain lo kesini?" Tanya raka

Mama raka membawa nathan masuk menuju ruang makannya. Nathan mengambil posisi duduk disamping raka tepat berhadapan dengan abel.

"Pa,ini nathan loh,yg dulu teman smp nya abel sama raka.kan dulu mereka sering main bertiga" ucap mama raka

"Oh iya iya papa baru ingat,makin gagah saja kamu sekarang" ucap papa raka

"Hehehe masak sih om? Keseringan ngegym kalik om" jawab nathan tersenyum

"Ayok semuanya makan" ucap mama raka

Saat akan mengambil sepotong ayam, tangan raka dan abel bersentuhan. Mereka saling diam sampai akhirnya abel menarik cepat tangan nya.

"Buat lo aja" ucap abel

"Ah buat lo aja lo kan tamu" jawab raka

"Udah buat gue aja" ucap nathan cepat mengambil sepotong ayam yg tersisa dipiring.

Mereka menghabiskan makanan tanpa tersisa.mama raka yg melihat masakan nya habis tak tersisa tampak senang.

"Tante masakan tante maknyos" ucap tika

"Hem'eh tante dua jempol empat deh kalau bisa buat tante" ucap eva

"Tante makasih yaaa,maaf udah ngerepotin" ucap reni

"Yaampun,tante senang loh masakan tante bisa habis ludes gini" ucap mama raka

"Udah lama ya tan,kita gak makan bareng kayak gini" ucap nathan

"Apaan sih lo semua sksd ke nyokap gue" ucap raka

"Loh kok gitu ka,mama senang bisa dekat sama teman teman kamu" ucap mama raka

"Tante makasih ya,abel jugak udah lama gak makan masakan tante" ucap abel tersenyum

"Iya sayang,kamu sih udah gak mau main kerumah lagi" ucap mama raka

"Loh,lagian dia kesini kan mama sibuk sama cafe2 mama.gak sempet jugak masakin dia" ucap raka

"Eh kalian masih hutang penjelasan ya ke mama" ucap mama raka

"Eh kita beresin ini dulu yuk" ucap abel mengalihkan

"Eh iya ayuk" ucap reni

Para perempuan membantu mama raka membereskan meja makan. Sedangkan raka naik keatas menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Sedangkan papa raka dan nathan asik berbincang diruang tamu.

"Woy cabe cabe,ini kaos kaki lo pada kan.bauk woy!!" Teriak raka dari kamarnya saat menjumpai kaos kaki teman teman abel yg berserakan dilantai kamarnya.

Eva reni tika dan abel yg mendengar nya hanya tertawa cekikikan sedangkan mama raka hanya menggeleng melihat tingkah anaknya itu.

"Abel,perban kaki lo berdarah ituuu" ucap eva menunjuk kaki abel yg diperban mengeluarkan darah

Raka yg baru manuruni anak tangga dengan cepat menghampiri abel saat mendengar ucapan eva. Begitu pula dengan nathan yg berlari menghampiri abel.

"Ma kita bawak abel kerumah sakit aja gimana?" Tanya raka

"Iya bel,takut kaki lo infeksi atau gimana2" ucap nathan

Abel lagi lagi menolak dibawa kerumah sakit. Papa raka akhirnya menelfon dokter pribadinya untuk datang kerumah.

"Ini gapapa,lukanya cukup besar, perbannya juga gak bagus. Mungkin tadi kesenggol ya makanya berdarah lagi" ucap dokter

Abel mengangguk menjawab pertanyaan dokter.
"Kesandung kursi dok" ucap abel tampak santai

Eva tika reni melihat wajah abel tanpa rasa sakit nampak kebingungan. Bagaimana bisa abel tidak mengeluh kesakitan.

"Bel.lo strong banget,gak teriak kaki lo kejedot kursi padahal sampe berdarah gitu" ucap eva

"Abel kan gak kayak lo pada lebay. Kesenggol dikit teriak deh kayak kenak bacok" sindir raka

"Raka,aduh mulutnya kok lemes gitu sih nak,stay cool dong sayang" ucap mama raka

"Oh iya,raka lupa ma" ucap raka

Eva tika reni mencebikkan bibirnya kesal melihat raka.sedangkan nathan dan papa raka hanya fokus pada abel.

Jangan lupa vomment guys

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang