28

1.2K 33 0
                                    

Raka dan nathan sama-sama meneguk minumnya. Abel menyeka keringat yg mengalir didahi raka. Sedangkan nathan terus melihat yg dilakukan abel. Abel menatap wajah raka,sedangkan nathan terus menatap wajah abel.

"Eh! Lo ngapain liatin abel segitunya?" Tanya raka

"Ha? Apaan? Gua gak liatin abel" jawan nathan kikuk

"Eleh ngeles aja lo kayak bajaj" jawab raka

"Eh udah dong apaan coba lo pada" ucap abel cuek

"Gimana kalau kita ke cafe depan situ ntar?" Ajak nathan

"Lah ngapain?" Tanya raka

"Mereka ngeluarin varian eskrim gitu. Lo suka kan bel?" Ucap nathan

"Ha serius lo? Iyalah,gue suka banget itu" ucap abel antusias

"Nah ayok kita kesana" ucap raka tersenyum ke abel

"Dih,malah lo yang girang" ucap nathan

"Ayo ayo sekarang dong" ucap abel

Nathan raka dan abel langsung menuju cafe yang memang berada tepat didepan sekolahan mereka.

Begitu sampai didalam,abel memesan semua varian rasa.raka dan nathan hanya menggeleng melihat abel yg antusias.

"Eh guys,foto yuk..ayuk ah" ucap abel

Nathan mengambil hp dan membuka kamera.mereka berselfi ria bertiga disana.

Nathan memang sukak melihat abel apalagi saat ia tersenyum.namun nathan kesal melihat raka yg selalu menghambat nathan setiap kali ingin mendekati abel.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"Guys,sebenernya gue rada penasaran sih sama satu hal yg jugak mengganggu fikiran gue dari kemarin. Dan sumpah gue ngerasa takut setiap kali inget ini" ucap abel pada teman temannya

"Apaan bel?" Tanya tika

"Nah,waktu kalian semua kasih gue surprise di sekolahan. Itu ada orang dengan pakaian serba hitam bahkan wajah nya juga ditutupin topeng hitam ngejer gue.yang buat gue takut dia bawa pedang panjang gitu,apa sih namanya gue lupa." Ucap abel menghentikan ucapannya

"Nah terus terus" ucap eva antusias

"Nah gue sempet mikir kalau itu orang yg ngejer nathan jugak. Jadi gue ketakutan setengah mampus dong. Dan setelah gue tau kalau itu surprise buat gue.nah gue mikir lagi kalau itu salah satu bagian dari rekayasa nathan juga.jadi pas gue tanya ke nathan siapa orang dibalik topeng itu, bahkan nathan gak tau soal orang bertopeng bawak pedang itu" jelas abel

"Sumpah lo? Ini serius,lo gak menghayal kan bel?" Tanya reni

"Yaelah guys,kalau gue menghayal gue gak bakal merinding nih sekarang. Ada yg gue sempet nangis itu bukan karna gue takut gelap nya tapi karna dia berdiri tepat didepan gue" ucap abel lagi

"Parah sih ini.cobak besok lo tanya lagi deh jelas nya gimana sama si nathan.bisa jadi kemarin dia lupa soal itu" ucap tika

"Betul bel,kalik aja dia lupa sama rencana dia sendiri kan" ucap reni

"Tapi menurut gue gak mungkin deh. Orang bertopeng itu pasti ikut kerumah abel pas kita semua kerumah abel kan tentunya" ucap eva

"Nah itu dia va,gue juga mikir gitu" ucap abel

"Tumben lo pinter" ucap tika yg dibalas tatapan kesal dari eva

"Coba lagi deh besok gue tanya nathan" ucap abel

Hari semakin larut,mereka semua berbincang sambil terus menyesap minumannya. Abel juga izin pada bibi untuk menginap dirumah eva malam ini

"Nyokap bokap gue kebetulan juga lagi pulkam jengukin nenek gue sakit hehe" ucap eva saat abel dan eva baru memasuki kamar eva

"Gilak lo berani tinggal dirumah segede ini cuma berdua bibi" ucap abel

"Yaelah bibik gue kan ada 3,mereka juga baik2 semua.jadi gue gak begitu merasa kesepian sih" jelas eva

Abel dan eva bebersih diri sebelum tidur.sebelum naik ketempat tidur abel berjalan kearah jendela karna gorden jendela eva masih setengah terbuka.

Abel tak sengaja melihat keluar,tepat nya dibawah,di pos satpam. Seorang bertopeng yg waktu itu ia lihat sedang berbicara dengan 3 orang satpam rumah eva.satpam itu tampak ingin mengusir orang tersebut hingga orang itu benar pergi dari rumah eva.

"Bel..liatin apa?" Tanya eva yg membuat abel terkejut

"Lo ngagetin gue deh va" ucap abel

"Abisnya lo bengong sih,ntar kesambet" ucap eva

"Apa dia ngikutin gue sampek kesini?" Batin abel

Abel mencoba memejamkan matanya untuk menghilangkan gelisah dan takutnya.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"Lampu kamar abel kok mati ya? Abel gak mungkin tidur matikan lampu. Dia takut gelap" gumam raka

Raka membuka pintu yg terbuat dari kaca itu dan berjalan kebalkon kamarnya.raka terus menatap kamar abel.ada rasa bersalah begitu besar dalam dirinya saat ini.

Raka membuang nafas nya kasar. Saat raka menolehkan kepala kebawah, raka melihat seorang bertopeng hitam berdiri didepan pagar rumah abel.

"Eh siapa itu? Ngapain dia berdiri disitu? Jangan bilang mau maling" gumam raka memperhatikan gerak gerik orang itu.

Orang tersebut berjalan menjauh dari pagar rumah abel.orang tersebut bersandar dimobilnya yg terparkir disebrang jalan depan rumah abel. Orang itu juga membuka topengnya.

"Loh cewek.ngapain cobak dia disitu" gumam raka bingung

Raka menyipitkan pandangan nya untuk memperjelas pandangannya pada wajah wanita itu. Wajah nya tampak tidak asing oleh raka. Namun raka lupa siapa wanita itu.

Tak lama wanita itu masuk kedalam mobilnya dan pergi menjauh dari rumah raka dan abel. Raka masih bingung kenapa wanita itu menggunakan topeng jika ia ingin bertemu orang rumah abel. Gelagatnya juga tampak mencurigakan

"Gue harus cari tau ni" ucap raka dan kembali masuk kedalam kamarnya.

Raka mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu diponsel tersebut.

"Lo ingat gak sih cewek yang waktu itu ngejer lo ngasih bunga terus bunganya lo kasih abel.yang dulu waktu di acara pensi SMP"

Raka mengirim kan pesan tersebut ke nathan.ya seingat raka wajah wanita tadi mirip sekali dengan wajah wanita yg dulu begitu tergila pada nathan.

Jangan lupa vomment guys💕

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang