53 (++)

5.4K 55 27
                                    

Raka masih enggan membuka pintu kamarnya,sedangkan abel terduduk dilantai depan pintu kamar raka.

"trus urusan nya sama gue apa? Kan lo lebih milih tu cowok" ucap raka

"maafin gue ka, gue udah salah milih gue udah salah belain dia" lirih abel

"percuma!! Gue muak sama lo!!  Mending lo pergi sebelum nyokap bokap gue pulang!" ucap raka marah

"enggak.. Gue bakal tetap disini nunggu sampek lo keluar dan maafin gue" ucap abel masih menangis

"gue maafin lo!  Udah sana lo pergi! " ucap raka mengusir abel

Abel diam tak bersuara, ia tau raka berbohong.raka tak benar benar sudah memaafkannya. Abel diam bersandar didepan pintu kamar raka.

Raka yg merasa hening, mengira abel sudah pergi dari rumahnya. Raka berdiri dari duduknya dan membuka pintu kamarnya.

"abel??" ucap raka khawatir saat melihat abel terjatuh bersamaan dengan pintu kamar raka yg dibuka

Abel hanya berpura pura pingsan agar raka mau menemuinya. Raka mengangkat tubuh abel masuk kedalam kamarnya dan meletakkan tubuh abel diatas ranjang kamar.

"bel.. Hei.. Bangun" ucap raka menepuk pelan pipi abel

"rakaaa... " gumam abel dengan mata masih tertutup

"gue antar lo pulang" ucap raka berdiri dari duduknya

"gue gak mau pulang,gue mau lo" ucap abel cepat memeluk tubuh raka

"lepasin bel!! " bentak raka

Namun abel semakin menguatkan pelukannya, abel menenggelamkan wajahnya didada raka. Baju raka yg basah membuat raka sadar kalau abel sedang menangis,raka mengulurkan tangan membalas pelukan abel.

"maafin gue ka,gue nyesel.. Kasih gue kesempatan buat perbaiki kesalahan gue" ucap abel lirih namun masih dapat didengar oleh raka

Raka mengangkat kepala abel, mengusap air matanya dengan jari. Raka mengecup bibir abel dan langsung memeluk abel lagi.

"gue sayang sama lo" lirih raka yg dapat didengar jelas oleh abel

"gue juga sayang sama lo" ucap abel membuat raka melepaskan pelukannya

"pastikan perasaan lo ke gue, baru bilang" ucap raka

"maafin gue ya ka" ucap abel yg dibalas anggukan oleh raka

Ternyata hati raka luluh melihat tangisan abel. Raka langsung memaafkan abel yg menangis dipelukannya.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"bel.. Abel.. Dengerin penjelasan gue dulu" ucap gabriel berlari mengejar abel yg berlari menghindar darinya

Abel langsung bersembunyi dibalik punggung raka saat sampai didepan raka. Iya, abel berlari ketempat dimana raka dan teman temannya berkumpul.raka yg melihat abel dikejar gabriel langsung berdiri diikuti teman teman raka.

"pergi lo!!  Gak usah gangguin gue lagi brengsek" teriak abel dari balik punggung raka

"lo dengarkan? Lo mau pergi sendiri atau gue yg nyeret lo menjauh dari abel" ucap raka

"sialan!" umpat gabriel dan melangkahkan kakinya menjauh dari raka dan abel

" lo gapapa?" tanya raka pada abel

"gapapa, makasih ya" ucap abel tersenyum

"ekheemm.. Udah baikan aja" ledek iyan

"apaan lo?  Mau gue tampol" ucap raka

"ah elah.. Seneng deh.. Jadian belum? " ledek hendra

"tembak dong ka, nunggu apalagi" ucap dion

"berisik ah" ucap raka dan abel hanya tersenyum mendengar ucapan teman teman raka

"kemarin ditampar sekarang dielus.. Uh asoy geboy coy.. Haha" ledek brian

"sihiiiyy yg bentar lagi kagak jomblo wkwk" ucap tono tertawa

"pergi yok, disini banyak setan" ucap raka membawa abel pergi menjauh dari teman temannya

"hahaha ayok" ucap abel tertawa

"woooohh sialan lo!"
"kamvret lo ka"
"ngebucin deh habis ini"
"ingat dunia woi"

Teriakan dari teman teman raka yg tidak digubris oleh raka dan abel.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

Pulang sekolah seperti biasa abel dan raka makan dan main bersama dirumah abel.saat ini orang tua abel sedang tidak dirumah, bibi bilang pergi makan siang diluar sekalian ada urusan.

"raka soal yg kemarin,so..soal ci.. Ciuman, lo... Lo udah cium berapa cewek?" tanya abel ragu

"ahaha sekedar cium banyak,gua pernah cium pipi mama, dila, ponakan gue, kalau pakek lumatan dan hisapan baru sama lo" ucap raka santai

"ha?  Lu.. Lumatan dan hisapan?" tanya abel bingung

"iya, kayak yg kita lakukan, masa lupa. Mau gue buat ingat?" tanya raka

"raka ih, ntar bibi lihat" ucap abel menjauhkan wajahnya dari raka saat raka mulai menggodanya

"ahahahah kekamar lo aja yok, gue kangen udah berapa hari gak nyium" ucap raka bercanda

"ha? Ih.. Apaan.. Ih raka gak usah godain gue kayak gitu ah" ucap abel malu saat raka menatap nya dengan tatapan menggoda

"iya iya, gue mau pulang dulu ya bel. Ntar malam gue mau latihan basket,  jadi gue mau istirahat dulu" ucap raka

"oh yaudah deh, eh handphone lo masih dikamar gue tapi" ucap abel

"iya ni gue mau ambil sekalian" ucap raka

Abel dan raka melangkah menuju kamar abel untuk mengambil handphone milik raka. Saat abel tengah mengikat rambut sebuah tangan memeluknya dari belakang. Iya, tangan raka, tangan siapa lagi.

Abel membalikkan badannya menghadap raka, mendapat kesempatan raka langsung mencium bibir abel cukup lama. Ciuman yg berganti lumatan, raka menggiring tubuh abel kekasur. Raka duduk diujung tempat tidur diikuti abel yg terduduk diatas pangkuan raka.

Tanpa mereka sadari mereka belum menutup pintu kamar abel. Raka terus melumat bibir abel dan dibalas oleh abel. Keduanya tersenyum dan berlomba mengambil nafas saat ciuman mereka lepas.

Tak lama, mereka kembali saling mencumbu dan melumat satu sama lain. Ciuman raka turun keleher abel membuat abel kegelian.tangan raka tidak tinggal diam, tangannya mengelus punggung abel dan melepas pengait bra.

"raa.. Ka.. " gumam abel tertahan saat raka mencium leher dan mencoba memegang kedua dadanya.

Raka melihat abel yg memejamkan matanya, kembali mencium bibir abel dan melumatnya. Abel menarik tengkuk raka memperdalam ciuman sampai...

"rakaaaa....... Abeeelll....... " teriak mama abel

Abel dan raka yg kaget langsung berdiri dan menatap takut pada mama abel.

Wah.. Wah.. Gimana tuh?
Ketahuan mama abel..
Jangan lupa voment guys
👇👇👇👇👇👇

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang