"bel, udah harus check in" ucap mama abel
Abel kembali meneteskan air matanya, tika eva dan reni langsung memeluk abel.papa mama raka juga ikut memeluk abel saat eva tika dan reni melepas pelukan.
Abel membalikkan badan menatap raka yg menundukkan kepalanya. Teman temannya menepuk pundak raka memberi semangat.
"ah cengeng.. Masa nangis, abel yg gue kenal strong" ucap nathan memberi semangat
Abel sedikit tersenyum, teman teman raka memberi salam pada abel. Sampai dimana raka menatap abel cukup lama.raka meneteskan air mata didepan abel dan yg lainnya.
"ah anak laki gak boleh cengeng, abel kan balik lagi" ucap mama raka menepuk pundak anaknya memberi semangat.
"i love you" lirih raka
"i love you too" ucap abel memberikan senyuman
"ingat jaga hati buat gue" ucap raka
"haha" tawa abel yg terasa hambar
"udah kaleekk jangan sedih sedih. Besok pagi jugak abel udah sampai disini lagi" ucap iyan ngelantur
"yee lo pikir setahun itu sehari" ucap hendra menoyor kepala iyan
"ah elah, lu jomblo sih gatau kalau sejam aja rasa setahun" ucap brian
"yee kayak lo udah laku aja,haha" ucap iyan menertawakan brian
Abel raka dan yg lain ikut tertawa mencairkan suasana. Teman teman raka dan nathan tidak tau penyebab abel dan raka dipisahkan,hanya teman teman abel yg tau.
"bel.. Ayo sayang" ucap papa abel
Abel mengangguk dan tersenyum, ia melangkahkan kakinya masuk. Melihat mata raka yg sudah berkaca mama raka langsung memeluk raka menguatkan anaknya.
"kalau jodoh gak kemana kan sayang. Kamu juga masih bisa video call sama abel" ucap mama raka
"tauk ni raka! Udah kayak mau pisah lama aja" ucap reni
"iya ah bro.. Liburan juga bisa ketemu ntar" ucap dion
Raka mengangguk,kali ini ia tampak lebih kuat,senyum nya mengembang.
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~
"rakaaa..raka" teriak mama raka dari bawah
"ada apa sih ma,kok teriak?" tanya raka menuruni tangga menghampiri mamanya yg duduk diruang tamu.
"ituuu lihat...itu pesawat yg ditumpangi abel kan" ucap mama raka
"ha? Ah enggak lah ma,abel udah berangkat dari 3 jam yg lalu,itu berarti bukan pesawat yg ditumpangi abel" jelas raka melihat tv
"papa abel tadi nelfon ke papa kamu katanya pesawat yg mereka tumpangi delay sayang, tanya papa deh kalau gak percaya" ucap mama raka serius
"mama serius ma?" tanya raka mulai panik
Raka langsung berlari kekamar mengambil handphone dan kunci motornya.sambil menuruni tangga ia berkali kali mencoba menghubungi abel,tapi nomor abel tidak aktif.
"raka...kamu mau kemana?" tanya mama raka
"mau kebandara ma,raka harus pastikan penumpang dalam pesawat itu ada abel atau enggak" ucap raka panik memakai jaketnya
"papa kamu udah kesana buat konfir raka" ucap mama raka
"raka harus pastikan sendiri" ucap raka melangkah keluar
"ada apa?" tanya mama raka melihat raka menghentikan langkahnya didepan pintu
"kenapa mama tenang? Kenapa gak panik atau khawatir?" tanya raka heran
"mama bahkan udah nangis daritadi raka.papa kamu gak bolehin mama ikut kebandara,takut mama shock" ucap mama raka
Raka melangkah mendekati mamanya. Raka tersenyum kemudian memeluk mamanya,mengusap punggung mamanya.sekarang raka memang sudah beranjak dewasa, tinggi badannya bahkan sudah melampaui tinggi mamanya.
"mama tenang ya,raka harus cek biar bisa pastikan itu abel atau bukan" ucap raka yg dibalas anggukan oleh mamanya.
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~
"enggak....enggak mungkin pa...." teriak raka
"raka! Tenangin diri kamu! Kamu laki laki,harusnya kamu lebih tegar!" tegas papa raka
Ya,raka bertemu papanya dibandara, setelah mengecek nama penumpang, benar ada nama abel tertera. Raka langsung histeris tak percaya.
"gak mungkin abel ada didalam pesawat itu pa..gak mungkin" ucap raka mulai menangis
"rakaaa..hei..tenangkan diri kamu" ucap papa raka
Raka jatuh terduduk dilantai,badannya lemas.ia belum bisa terima kenyataan kalau harus pisah sama abel, sekarang ia harus telan kenyataan abel meninggalkan nya selamanya.
"aaarrgghhh hahaha kenapa abel sama raka" tangis dan tawa raka bergantian
"tenang ka..kamu harus bisa ikhlasin abel" ucap papa raka menenangkan anaknya yg masih menangis
"rakaaa" panggil nathan
Raka mengangkat kepalanya melihat orang yg memanggilnya. Nathan, ya pria itu mungkin juga menangis mendengar berita abel,melihat matanya yg merah.
"lo kuat, gua yakin lo bisa bangkit" ucap nathan menepuk pundak raka.
Mencoba menguatkan pria yg sempat menjadi sahabat dekatnya waktu smp. Dirinya begitu terpukul kehilangan abel, apalagi raka? Pasti pria dihadapannya saat ini sangat rapuh.
Raka berdiri,ia melangkahkan kakinya menuju parkiran.menaiki hondanya, mengendarainya dengan kecepatan tinggi.
Ya, raka menuju rumah abel. Raka langsung berlari memasuki kamar abel. Disana, dikamar abel, terpampang begitu banyak foto dirinya dan abel dalam berbagai momen.
Lagi dan lagi tubuhnya lemas, ia jatuh terduduk dilantai.raka mengambil bingkai foto yg berisi fotonya dan abel yg tertawa bahagia saat lulus smp.
Raka menangis sambil meremas dadanya yg terasa sesak. Air mata itu mengalir begitu deras menetes jatuh kebingkai foto yg masih ia pegang.
Sekilas bayangan ia dan abel yg main dan tertawa bersama dikamar itu terlintas.bahkan bayangan saat ia pertama x nya mencium abel dikamar itu juga terlintas.
"kenapa gue sama abel?! Kenapa!!!! Aaarrggghhh" teriak raka masih meremas dadanya yg masih terasa sesak.
"sayang.. Tenang.. Jangan kayak gini" ucap mama raka yg muncul dan memeluknya dari belakang
"ka, gue juga terpukul sama berita ini
Logika dan hati gue masih belum bisa nerima berita abel. Tapi gue tau lo lebih terpukul dari gue, tolong tenangin diri lo. Gue yakin, abel juga gak sukak lihat lo kayak gini" ucap nathan memukul pundak rakaYa, raka bisa melihat nathan juga menangis dihadapannya. Raka memutar kepala nya kesamping melihat mamanya yg juga menangis.
"kenapa guee? Kenapa abel? " lirih raka menunduk
Tubuhnya bergetar menahan tangis, dadanya begitu sesak. Saat ini cuma tangis yg bisa ia lakukan,tidak tau harus berbuat apa. Kalau tau akan jadi seperti ini, lebih baik kemarin ia kabur dengan abel dan tidak kembali kerumah.
Raka mengangkat kepalanya, wajah nya sudah basah dengan air mata. Ya, dibalik jendela balkon ia bisa melihat abel yg tersenyum melambaikan tangan padanya.perlahan bayangan itu hilang oleh cahaya terang yg kemudian redup,raka tersenyum.
Gelap.
Tamat.
Terima kasih udah mau baca cerita abal abal aku❤❤
Love you readers yg udah mau vote 💋💙💜
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRAID (Lanjutan)
RandomBijaklah dalam membaca.. (17+) Masih ingat sama abel dan raka? Nih cerita AFRAID dari wela_aidhila akan aku lanjut disini. Bagi kalian yg bingung kalian bisa baca cerita afraid pertama kalinya dari akun aku yg satunya wela_aidhila. "Friendzone? Sed...