44 (2)

1.4K 38 8
                                    

"bukannya kemarin malam lo bilang gue bitch?  Bahkan lo bilang hancurin hidup gue sendiri aja kan, kenapa tiba tiba lo berubah? " tanya nesya melepas pelukan nathan

"gu.. Gue waktu itu emosi nes. Lo tau kan gimana kalau gue emosi,gue gak bisa kendalikan diri" ucap nathan

"maaf mas jam besuk nya sudah habis" ucap polisi

"oh iya pak, terimakasih pak" ucap nathan

Polisi kembali membawa nesya keruang tahanan. Sedangkan nathan melangkahkan kakinya keluar untuk mencari abel dan raka. Umur panjang saat nathan baru akan menuju mobilnya raka dan abel datang bersama orang tua raka.

Nathan yg melihat kedatangan langsung memanggil raka cepat.  Nathan berlari menuju kemobil raka terparkir saat raka dan abel melihat kearahnya.

"ada yg mau gue omongin sama lo berdua, dan juga sama bonyok lo ka" ucap nathan

"oh oke oke, mereka bentar lagi keluar" ucap raka yg dibalas anggukan oleh nathan

"gue pengin lihat kedalam dulu boleh?" tanya abel

"gue temenin" ucap raka

"gue juga ikut" ucap nathan

Nathan dan raka mengikuti abel yg melangkah menuju ruang tahanan sementara dimana nesya dan dila dipenjarakan.

Saat abel hampir sampai, ia langsung menghentikan langkah kakinya saat mendengar ucapan dila.

"lo sadar dong jahat nya lo gimana! Lo psikopat tau gak! " ucap dila

"trus lo sendiri gimana? Fitnah abel dengan pura pura ditampar oleh abel biar lo dibela raka?!  Haha lo yg psikopat" ucap nesya

"jadi emang benar kalau lo fitnah abel" ucap raka tak percaya

Dila yg mendengar suara raka barusan langsung membalikkan badan tak percaya raka mendengar ucapan nesya barusan.

"cewek macam apa sih lo dil?! Gua sayangi lo kayak adek tapi lo minta lebih! Gua turutin mau lo buat macarin lo! Trus lo fitnah sahabat gua sampai gua kasarin dia!! Gilak ya lo parah" ucap raka emosi menggelengkan kepala

Abel langsung menenangkan raka yg tampak emosi sedangkan nathan hanya bisa terdiam. Adiknya memang salah sudah terlalu salah,tak mungkin ia bela lagi. Mama papa raka yg mendengar ucapan raka barusan tampak kaget.

"jadi kamu sempat ngasarin abel?  Ngasarin kayak gimana" tanya mama raka

"raka dorong abel sampai jatuh om tante, lutut abel juga sampai berdarah waktu itu" ucap abel

Mendengar ucapan abel barusan nesya bertepuk tangan. Nesya tertawa melihat kearah abel dan raka.

"ternyata persahabatan kalian hanya sebatas itu?  Hahahah gue fikir kalian bakal baikan slalu" ucap nesya tertawa

Abel dan raka tak menghiraukan ucapan nesya barusan. Saat raka dan abel akan melangkahkan kakinya keluar dila langsung berteriak memanggil raka.

"bg raka kesini mau jengukin dila ya" ucap dila cepat

"mulai sekarang kita putus! Jangan dekatin gue lagi" ucap raka menarik tangan abel menjauh

Nathan dan orang tua raka mengikuti langkah raka yg membawa abel keluar kantor polisi.

"oh iya om tante nathan mau kasih tau sesuatu tentang nesya" ucap nathan

"oh boleh boleh, apa itu" tanya papa raka

Nathan menceritakan kembali apa yg diceritakan oleh nesya tadi padanya. Nathan juga menceritakan nesya yg mencintainya mengejarnya dan sampai kejadian saat ini.

"yaampun ternyata nesya kasian sekali ya pa. Dia jadi seperti ini pasti karena tertekan dan tak pernah bahagia pa" ucap mama raka

"iyaa ma, papa juga gak nyangka kalau harez sebejat itu" ucap papa raka

"abel harus gimana dong om tante?" tanya abel

"ya semuanya terserah kamu sayang, keputusan ada ditangan kamu" ucap mama raka

"biarlah bel, biar itu jadi hukuman buat kelakuan mereka" ucap raka

"bukan gitu ka, disisi lain nesya itu teman kecil kita sekaligus kasian sama dia ka. Dan dila, dia sakit ka,  kasian kalau harinya dilalui didalam" ucap abel

"makasih ya bel, lo masih peduli sama adik gue" ucap nathan

"gue perempuan, gue tau mereka sakit hati sama gue karena lo berdua" ucap abel

"yasudah bel, kamu telfon dulu papa mama kamu buat nanyain pendapat mereka" ucap papa raka

"emm okedeh om, makasih ya om tante" ucap abel

"kita makan siang dulu aja yuk sambil nunggu orang tua nesya dan nathan datang. Sekalian kamu telfon papa mama kamu bel" usul mama raka yg diiyakan oleh abel raka nathan dan papa raka

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"mama papa kamu bilang apa sayang?" tanya mama raka pada abel yg baru selesai telfonan dengan mamanya

"mereka juga serahin semuanya sama bel om tan, katanya abel emang gak kenapa2 tapi mereka setidaknya harus dapat hukuman" ucap abel

"terus kapan papa mama kamu pulang?" tanya papa raka

"besok siang om" jawab abel

"emm om tan, menurut abel,bisa gak ya kalau mereka dibebaskan aja. Tapi ya gak dibebaskan langsung juga" ucap abel ragu

"maksut lo gimana bel?" tanya nathan

"gini loh, mereka tetap dipenjara tapi cuma dalam waktu 3 atau 5 bulan aja. Anggaplah itu hukuman buat mereka.  Abel kasihan kalau mereka harus dipenjara setahun lebih lamanya" ucap abel

"yaampun sayang, kamu baik sekali, udah dijahatin masih aja mau baik ke mereka" ucap mama raka tersenyum

Nathan dan raka menatap abel tersenyum. Papa raka yg melihat raka dan nathan langsung berdehem untuk menyadarkan keduanya.

"eekkkhhhmmm"

Abel dan mama raka hanya tersenyum melihat keduanya yg jadi salah tingkah.

"tapi jangan bilang mereka kalau hukuman penjaranya dikurangi" ucap abel

Nathan raka dan orang tua raka mengangguk faham dengan maksut abel. Mereka melanjutkan makan siangnya dengan terus berbincang.

Next atau tamatin aja ya?
Voment nya jangan lupa ya
👇👇👇👇👇👇

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang