54

3.4K 42 7
                                    

Abel raka duduk bersama papa mama abel dan papa mama raka. Mereka sedang dihadapkan dengan persidangan keluarga.

"mama gak habis fikir kalian berani melakukan seperti itu" ucap mama abel

"dari awal mama udah curiga pas kalian pelukan didapur waktu itu" ucap mama raka

"papa gak tau mau ngomong apalagi sama kalian" ucap papa raka

"abel, papa akan memindahkan kamu ke singapur,biar kamu tinggal bersama kakak kamu aja disana" ucap papa abel

"pa...tapi sekolah abel? Sebentar lagi kan ujian" ucap abel

"selama ujian kamu tidak papa bolehkan untuk keluar kemanapun. Begitu ujian kamu selesai kamu akan papa antar ketempat kakak kamu" ucap papa abel

Raka menatap abel yg masih menangis sesenggukan. Raka tidak percaya kalau mereka akan dipisahkan.

"paaa abel gak mau pisah dari raka"

" iya om tante, biarkan abel disini. Kita bisa nikah sekarang atau pas tamat sma" ucap raka

"nikah? Kamu fikir nikah semudah itu?" ucap mama raka

"kalian selesaikan sekolah lebih dulu! Kamu raka kamu akan meneruskan usaha papa mama begitu juga abel" ucap papa raka

"untuk saat ini, agar menghindari kalian melakukan hal lebih kalian harus kami pisahkan" ucap mama abel

Mama papa raka membawa raka pulang kerumahnya. Sedangkan abel berlari masuk kekamar dan mengunci kamarnya.abel masih menangis didalam kamar,sedangkan raka langsung menuju balkon kamar untuk melihat abel.

Abel yg mendengar raka memanggilnya dengan cepat berlari ke balkon kamar.

"kita kabur aja gimana? Lo mau?" tanya raka sedikit berteriak agar abel mendengar suaranya

"tapi caranya gimana?" tanya abel

"lo diam diam keluar rumah biar gue tunggu didepan" ucap raka

"gak bisa ka, papa udah telfon bodyguard buat jagain gue" ucap abel

"atau besok pas disekolah, mereka gak mungkin ngikutin elo sampai kekelas kan" ucap raka

" iya oke" ucap abel

Seminggu lagi waktu ujian kenaikan kelas, begitu abel dan raka selesai ujian papa mama abel akan mengurus surat pindah sekolah abel. Raka dan abel tidak mau dipisahkan,mereka mengatur rencana untuk bisa kabur.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

Abel terpaksa menceritakan semuanya ke eva tika dan reni,mereka kaget melihat mata abel yg bengkak saat sampai disekolah. Mendengar cerita abel, mereka sangat menentang keputusan abel dan raka yg akan kabur. Bodyguard suruhan papa abel selalu mengikuti abel dan berjaga didepan kelas abel.

"lo lari lewat jendela kebelakang sekolah, biar gue susul" ucap raka

Abel mengangguk faham dan melompati jendela kelas yg tidak terlalu tinggi. Dalam tas nya abel sudah membawa beberapa helai baju dan uang.

"bel yg lo lakuin ini salah! Kalian bakal bisa ketemu kalau udah lulus ntar" ucap reni

"gue gak mau pisah sama raka" ucap abel mengemas bukunya kedalam tas

"bel, gue takut kalau lo nekat gini" ucap eva

"bel jangan kabur, bentar lagi kita bakalan ujian kenaikan kelas kan" ucap tika

"doain aja yg terbaik buat gue sama raka" ucap abel

Abel memanjat jendela belakang keluar kelas, Bodyguard suruhan orang tua abel berjaga didepan pintu kelas abel,raka menunggu abel diluar.

"siap? Lo yakin mau kabur sama gue?" tanya raka abel mengangguk pasti

Raka dan abel berjalan menuju pagar, raka membantu abel memanjat pagar sekolah yg cukup tinggi. Eva tika dan reni hanya bisa pasrah tidak bisa menentang keputusan sahabatnya itu.
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"kalian bagaimana sih!  Menjaga satu anak saja tidak bisa!!! Cepat kalian cari sampai ketemu" ucap papa abel meneriaki bodyguard sewaan nya

"abel semakin keterlaluan ma! Benar benar membuat papa emosi" ucap papa abel emosi

"tenang dulu pa, mama takut abel dan raka lebih nekat dari ini" ucap mama abel menenangkan papa abel

Papa raka juga sudah membayar orang suruhan nya untuk mencari raka sampai ketemu. Ya, sore tadi bodyguard abel melapor kalau abel dan raka tidak ada disekolah.

Papa abel menambah bodyguard untuk mencari keberadaan abel dan raka. Papa mama abel dan raka benar tidak menyangka akan jadi seperti ini, memang mereka sudah ada niat untuk menjodohkan mereka berdua. Namun kejadian yg dilihat mama abel tidak bisa dibiarkan.

"gimana kalau mereka kita nikahin aja?" ucap mama abel

"tapi sekolah nya?" tanya mama raka

Ya, saat ini papa mama raka juga ada dirumah abel. Bagaimanapun,  persahabatan mereka tidak akan retak hanya karna kejadian abel dan raka.

"iya ma, gak bisa langsung nikahin gitu aja" ucap papa abel

"sekolah kan bisa dilanjutkan setelah mereka nikah" ucap mama abel

"tetap aja, semuanya gak semudah itu, mereka masih terlalu anak anak untuk dinikahin" ucap papa raka

Mama abel terdiam, tidak tau bagaimana dan apa yg akan abel dan raka lakukan selanjutnya.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"lo gapapa tidur dirumah kaya gini?" tanya raka yg dibalas gelengan kepala oleh abel

Ya, raka mengontrak rumah yg ada dipinggiran kota didaerah plosok.  Sengaja agar orang tuanya tidak bisa menemukan mereka.

"sekolah Kita gimana?" tanya abel

"gua juga bingung, langkah yg kita ambil salah bel.tapi gua gak mau dipisahin dari lo" ucap raka

Abel berdiri dari duduknya, melangkahkan kakinya mendekati raka yg berdiri didepan jendela,abel memeluk raka dari belakang.

"gue juga gak mau ka, tapi gue  gak tau gimana caranya biar kita gak dipisahkan" ucap abel,raka membalikkan badannya menatap abel

"sekarang lo istirahat, nanti malam kita fikirkan lagi gimananya" ucap raka mengelus kepala abel tersenyum

Abel mengangguk faham, abel masuk kedalam kamar dan membaringkan badannya dikasur yg baru saja mereka beli.

Kira kira mereka bakal balik, atau nikah, atau tetap kabur ya??
Jangan lupa vommentnya readers..
👇👇👇👇👇👇

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang