31 (2) 18+

8.5K 51 8
                                    

"gak salah lagi,ini kamar dia" gumam nesya

Nesya membanting pintu kamar abel. Abel yg kaget mendengar suara pintu kamarnya begitu keras langsung menoleh menatap pintu.

"Siapa disitu?" Tanya abel

Abel masih berdiri dibalkon kamarnya sambil menatap seseorang berpakaian serba hitam berjalan mendekat kearahnya.abel menurun kan pandangan nya menatap kedua tangan orang itu,namun tidak ada apa apa yg dibawanya seperti saat pertama ia bertemu orang itu.

"Siapa lo?!! Mau ngapain lo dikamar gue?!!" Teriak abel ketakutan

"Jangan mendekat!!!!" Teriak abel lagi

Namun nesya tetap berjalan mendekat kearahnya.abel berjalan mundur hingga badannya berhenti dipagar balkon kamarnya.

"Mau apa lo ha?!!! Berani lo macam2 gue teriak" ucap abel namun lagi lagi tak dihiraukan oleh nesya

Nesya mendekat dan mencengkram dagu abel.nesya mendesak tubuh abel hingga abel mengeluh sakit.

"Gue mau lo cacat terus lo mati" ucap nesya membuat abel merinding

"Lo nesya kan!!! Gue tau! Lo nesya!" Ucap abel

"Hahahahahahaha" tawa nesya pecah. Nesya membuka topengnya melihatkan wajahnya

"Kenapa lo mau gue mati? Salah gue sama lo apa?" Ucap abel meringis kesakitan karna cengkraman nesya yg menguat

"Karna dengan lo cacat atau bahkan mati.nathan gak bakal ngejar lo lagi, pasti nathan lebih milih gue" ucap nesya menatap tajam kearah abel

Nesya tampak seperti orang kesetanan.nesya menambah cengkraman didagu abel dan mendesak tubuh abel.abel meringis kesakitan,abel menggenggam tangan nesya mencoba melepaskan dari wajahnya.

Nesya menggores wajah abel dengan kukunya yg panjang.abel berteriak kesakitan matanya mulai berkaca. Sedangkan nesya tersenyum melihat abel yg kesakitan.

"Sakit nes!! Lepasin gue! Lo psikopat nes!! Nathan sukak sama gue itu bukan kesalahan gue! Bukan gue yg mintak!" Teriak abel dengan suara yg bergetar

"Kalau gue dorong lo dari atas sini, kira kira lo bakal mati atau sekedar cacat ya?" Ucap nesya tersenyum sinis

"Dibawah balkon gue kan kolam renang,tapi tetap aja sedikit banyaknya pasti gue bakal kenak pinggiran kolam" batin abel

Raka yg baru sampai mendengar suara teriakan abel yg berasal dari balkon kamarnya.reka mendongak melihat nesya yg tengah mencekik leher abel.

"Wooyyy!!!! Lepasin abel!!!!" Teriak raka

Nesya yg panik mendengar suara raka langsung mendorong tubuh abel hingga terjatuh.sedangkan nesya mencoba lari.

"Aaaaaaaaa" teriak abel

"Abeeellll" teriak raka tak percaya

Raka berlari cepat memasuki rumah abel.

Byyuuuuuurrrrrrrr

Suara cipratan air.nesya yg mendengar suara itu langsung menghentikan langkahnya.nesya berbalik melihat kebawah balkon ternyata abel jatuh kedalam kolam renang.

"Sial!! Gue gagal" gumam nesya kemudian dengan cepat lari meninggalkan rumah abel.

Raka langsung menuju kolam renang abel.raka melompat masuk untuk menyelamatkan abel yg pingsan. Raka mengangkat abel keatas

"Bel...bel bangun bel." Ucap raka mengguncang tubuh abel

Abel sadar dari pingsannya.abel membuka matanya dan langsung menatap raka.abel meringis saat mencoba duduk.

"Kaki lo berdarah,kayaknya kenak pinggiran kolam.pipi lo jugak berdarah bel" ucap raka

Abel melihat kakinya yg sudah mengeluarkan banyak darah.abel sangat phobia dengan darah.badan abel seketika melemas,raka dengan cepat menangkap tubuh abel.

"Gua bawak lo kerumah sakit ya" ucap raka

Abel menarik tangan raka ketika raka akan mengangkat tubuhnya.abel menggeleng dengan cepat.

"Gue gamau kerumah sakit" gumam abel yg sudah lemas nyaris pingsan

"Yaudah gue obatin kaki sama wajah lo ya" ucap raka

Raka mengangkat tubuh abel membawanya keruang tamu. Raka meletakkan tubuh abel diatas sofa. Dengan cepat raka mengambil kotak p3k yg ada dirumah abel.dengan sigap raka membersihkan luka abel.

"Sssh au sakit" ringis abel saat raka membersihkan lukanya dengan alkohol.

"Tahan sedikit ya bel,ini udah mau siap kok" ucap raka menenangkan abel

Raka langsung melihat tubuh abel yg bergetar kedinginan wajah abel juga terlihat pucat.raka panik melihat abel yg gemetar kedinginan langsung memeluk abel.

"Lo sakit bel" gumam raka

"Dingin ka,gue takut" gumam abel dengan suara bergetar

Raka langsung mengangkat tubuh abel menuju kamarnya.raka bingung harus gimana,tapi pakaian abel harus diganti.

"Bel,lo kuat gak ganti baju? Pakaian lo basah kalau gak diganti lo bisa sakit" ucap raka pelan mengusap rambut abel

"Gue gak kuat ka" ucap abel lemas

"Hm maaf bel tapi gimana kalau gue yg gantiin.tapi gue gak bakal macam macam kok ke elo bel.suer" ucap raka

"Iya" jawab abel menganggukkan kepalanya

"Lampunya gue matiin aja ya biar gue ga nampak,lo bantuin jugak" ucap raka yg dibalas anggukan oleh abel

Raka mengambil pakaian ganti abel. Raka juga langsung mematikan lampu kamar abel.

"Udah siap bel" ucap raka yg sudah selesai memakaikan baju abel

"Makasih ya ka" ucap abel masih dengan suara yg bergetar

Raka menghidupkan lagi lampu kamar abel.raka melihat tubuh abel yg masih gemetar kedinginan wajah abel yg pucat. Raka mematikan ac kamar abel dan langsung menyelimuti abel

"Lo masih kedinginan?" Tanya raka

"Gue takut ka" ucap abel yg hampir menangis

Raka naik keatas tempat tidur abel dan ikut berbaring disamping abel. Raka melepaskan bajunya dan memeluk tubuh abel erat.

"Lo gausah takut ya,gue disini nemenin lo" ucap raka mencoba menenangkan abel

Perlahan tubuh abel tidak lagi bergetar.raka menatap wajah abel, raka melihat mata abel yg terpejam. Tatapan raka turun pada bibir abel yg sedikit terbuka.

Raka mendekatkan wajahnya ke wajah abel.dengan cepat raka mengecup bibir abel,perlahan kecupan raka berganti menjadi lumatan.abel yg merasakan itu membuka matanya.

Abel menatap wajah raka yg tengah mencumbunya.mata raka terpejam seakan menikmati ciuman.raka pun membuka matanya,mata mereka saling bertemu menatap satu sama lain.

"Maafin gue bel" ucap raka

"Gue ngerasa lebih baik sekarang" ucap abel

Raka mencium lagi bibir abel pelan, kali ini abel membalas lumatan raka. Raka mulai bergairah mencium abel memeluk tubuh abel erat.raka menarik ikat rambut abel membiarkan rambut abel terurai.

Raka melepaskan baju abel meninggalkan bra nya yg masih terkait.sedangkan abel yg masih cukup lemas hanya pasrah mengikuti raka.abel dan raka sama sama merasakan kehangatan tubuh masing masing.

Raka semakin mempererat pelukannya dan memperdalam ciumannya.abel yg kualahan mendorong tubuh raka.

"Gue gak nafas ka" ucap abel menghirup rakus udara

"Maafin gue bel" ucap raka memeluk tubuh abel.abel menenggelamkan wajahnya didada raka

"Apa yg barusan gue lakuin? Bodoh bodoh.ini gak bakal memperbaiki hubungan lo sama abel.abel pasti dalam keadaan tidak sadar makanya dia diam aja.lo keterlaluan raka" batin raka menggerutu

Raka melihat abel yg sudah tertidur pun mengusap lembut kepala abel, Dan masih memeluk abel.tak lama raka ikut tertidur bersama abel.

Jangan lupa vomment guys🤩😁

AFRAID (Lanjutan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang