"abg perhatiin dari selesai makan tadi kamu megangin hp terus,chat sama siapa sih dek? " tanya nathan yg mengikuti langkah dila menaiki tangga menuju kamarnya
"ha? Enggak bg, ini chat temen sekelas ada yg nanyain tugas aja kok" jawab dila berbohong
"yakin? Abg tau banget kamu gimana dek, kamu gak lagi sembunyiin sesuatu dari abg kan? " tanya nathan memastikan
Dila terus berjalan memasuki kamarnya. Sedangkan nathan mengikuti dila diam diam dengan mencoba membaca isi percakapan dalam pesan dila.
"partner? Siapa tu? " tanya nathan
"ih bg nathan resek deh. Dila udah gedek bg, gak mesti kan abg harus tau isi pesan dila atau dila chat sama siapa" ucap dila kesal
"iya, abg tau kok. Yaudah" ucap nathan mengangkat bahunya kemudian membalikkan badan melangkah meninggalkan kamar dila
"bg nathan" panggil dila
Nathan membalikkan badannya, dila dengan cepat berlari memeluk nathan.
"dila sayang bg nathan, makasih udah jadi abg yg terbaik buat dila" ucap dila tulus
Nathan mengusap rambut dila lembut dengan senyuman dibibirnya. Nathan menyayangi adik semata wayangnya itu, ia bahkan lupa kalau saat ini adiknya juga sudah memasuki tahap dewasa.yg tak sepantasnya yg menjadi privasi nya harus nathan ketahui dan ikut campur didalamnya.
"kamu istirahat ya, besok sekolah" ucap nathan saat dila melepaskan pelukannya
Dila membalas dengan anggukan, nathan mengecup kening dila. Nathan menatap pintu kamar dila dan tersenyum miris saat dila sudah menutup pintu kamarnya.
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~
Nesya yg sudah menerima pesan dari dila sedari tadi sudah memantau gerak gerik abel.nesya melihat abel dan raka tampak sedang ribut dan abel lebih memilih menghentikan taksi.
"taksi taksi.. Ah itu" gumam nesya yg melihat taksi
Nesya menghentikan taksi tersebut kemudian mengucapkan sesuatu pada supir taksi tersebut. Tak lama supir taksi melajukan mobilnya dan berhenti didepan abel yg melambaikan tangan.
"raka ngancurin mood gue banget" gumam abel kesal
Abel tak sadar supir taksi yg membawanya mengendarai dengan kecepatan tinggi,hingga...
Ccciiiiiitttttt
Decitan ban mobil terdengar begitu jelas membuat abel tersadar dimana ia berhenti saat ini.
"loh pak? Ini kenapa berhenti disini" tanya abel heran
"maaf mbak kayak nya mobilnya rusak, tiba tiba mati sendiri" ucap supir taksi
"yah trus gimana dong pak" tanya abel bingung
"maaf ya mbak, kayaknya cuma bisa sampai disini" ucap supir taksi
"yaudah deh, makasih ya pak" ucap abel turun dari taksi
"aaarrgggh gegara ketemu dila gue jadi sial kayak gini"ucap abel
Abel berjalan menyusuri jalan yg lumayan gelap. Dijalan yg dilewati nya ada begitu banyak gedung tua tak terpakai. Abel bergidik ngeri merasakan suasana yg mulai mencekam.
"aaaaa apaan ni" teriak abel saat seseorang menarik nya masuk kedalam mobil
Pandangan abel menggelap hingga abel tak sadarkan diri.
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~
"oke oke, gue kesana sekarang juga. Gue lagi cari cara buat bisa keluar" ucap dila pada seseorang ditelfon
Nathan yg akan turun kebawah untuk mengambil minum mendengar percakapan dila dengan seseorang ditelfon. Nathan langsung bersembunyi saat tau dila membuka pintu kamarnya.
"mau kemana dila malam malam begini.dari awal gua udah curiga sama ni anak" batin nathan
Nathan memutuskan untuk mengikuti dila diam diam hingga depan pintu rumahnya.
"bg, stop! Dila tau abg ngikutin dila" ucap dila
"abg heran aja kamu mau kemana lagi malam begini.pakek pakaian hitam segala lagi" tanya nathan
"kerumah sarah bg, dia temen dila, mama nya meninggal jadi dila harus kesana buat nguatin dia sebagai sahabat" ucap dila
"yakin cuma itu" tanya nathan
"bg, plis deh.. Lagian dila diantar supir kan" ucap dila kesal
"iyadeh iya sayang abg, hati hati yaa" ucap nathan tersenyum
"iyaa, dila berangkat ya bg, bye bg" ucap dila masuk kedalam mobil
~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~
"pak abel udah sampai? " tanya raka pada satpam
"loh kan mbak abel perginya sama mas raka" ucap pak toro
"iya mas, mbak abel nya belum ada pulang" ucap pak beni
Fikiran raka langsung kalut, abel tidak pernah seperti ini. Raka takut jika nesya mengganggunya kembali.
Raka mencoba menghubungi ponsel abel namun nomornya tidak aktif. Raka terus menerus menelfon abel namun nihil, hasilnya tetap sama.
Raka dengan cepat menghubungi nathan barangkali abel bertemu nathan seperti waktu itu.
"lo dimana? Bareng abel gak? " tanya raka
"lo gimana sih? Jelas jelas dia pulang bareng lo" ucap nathan
"ceritanya panjang, kami ribut dan abel lebih milih pulang naik taksi. Tapi sampai gua dirumah abel belum sampai" jelas raka
"arrgghhh lo gimana sih ka! Lo tau nyawa abel dalam bahaya, nesya masih terus ngincar abel" ucap nathan emosi
"sekarang mendingan lo bantu gue cari abel. Gue udah cobak telfon tapi nomornya gak aktif" ucap raka
"gue tunggu lo ditempat tadi kita makan" ucap nathan langsung mematikan sambungan telfon
Tanpa pikir panjang raka langsung melajukan mobilnya menuju lokasi terakhir ia makan bersama abel.
Raka yg baru saja sampai melihat nathan yg juga baru sampai. Raka dan nathan langsung turun dari mobil.
"gue yakin disekitar sini gak ada, karna gua benar2 pergi pas abel udah pergi naik taksi" ucap raka
"lo udah telfon teman teman abel? " tanya nathan
"gua udah telfon reni, dia bilang gak tau, dia udah tanya anak2 yg lain jugak sama" ucap raka
"kalau gitu kita telusuri jalan menuju rumah abel" ucap nathan
"ah tunggu gimana kalau kita lacak posisi terakhir abel" ucap raka
"oh iya bener, buar gua coba lacak" ucap nathan
Nathan dan raka mencoba melacak posisi terakhir abel melalui nomor ponaselnya.mereka yg menemukan posisi terakhir abel langsung melajukan mobilnya.
Next?? Jangan lupa voment guys 😘😍
👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRAID (Lanjutan)
RandomBijaklah dalam membaca.. (17+) Masih ingat sama abel dan raka? Nih cerita AFRAID dari wela_aidhila akan aku lanjut disini. Bagi kalian yg bingung kalian bisa baca cerita afraid pertama kalinya dari akun aku yg satunya wela_aidhila. "Friendzone? Sed...