[✔️] IMPERFEZZJONI || Jung Jaehyun NCT

24. It Happened Again

(Jisoo POV)

Aku menyandarkan punggungku di sandaran tempat tidur yang nyaman, sedikit pegal. Sudah cukup lama aku tidak melakukan ini, setelah Taeyong. Entahlah, aku menyukainya. Menguntit seseorang yang kusuka.

Aku merasa menghabiskan waktu hampir 24 jam bersama Jaehyun. Ya, aku bisa melihatnya secara live dari laptop atau iPhoneku setiap saat. Tapi ada satu misi yang belum berhasil.

Aku tidak sempat memasang kamera sekecil kancing ini di dalam kamarnya. Cukup sulit bagaimana cara aku bisa masuk seijinnya dengan mudah dan tidak terlihat mencurigakan.

Tenang, Kim Jisoo. Secepatnya. Kau akan bisa melihat bagaimana namja yang kau sukai tertidur dengan tenang dan sangat tampan di sana, tanpa mengetahui kau sedang memandanginya terkagum-kagum.

Aku tertawa kecil membayangkannya. Hidupku pasti akan jauh lebih berkesan.

Toktok!

"Jisoo-ya?"

"Ya, Paman?"

Paman Kim membuka pintu kamarku. " Kau belum tertidur? Sudah minum obatmu?"

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum manis.

"Cepat matikan laptopmu dan tidurlah."

"Nde.."

Blam!

Aku mengangguk ketika Jaehyun sudah terlihat menghilang dari layar laptopku. Baiklah, ini juga saatnya aku untuk tidur.

Selamat malam, Jung Jaehyun.

*

"Lucas? Belum tidur? Ini sudah malam sekali.." sapa Taeyong ketika dirinya berhasil menaiki tangga terakhir untuk menuju kamarnya. Tapi di ruang keluarga lantai dua itu, ia langsung dihadapkan sosok Lucas yang memberinya tatapan tajam, duduk di atas sofa hitam yang super nyaman hanya diterangi satu lampu pojokan yang menyinari sebagian ruangan.

"Aku menunggumu," jawabnya sambil menepuk tempat kosong di sampingnya.

Taeyong menuruti kemauan adik tirinya itu dan duduk sambil mencari posisi nyaman. Menaiki motor memang melelahkan, tapi itu favoritnya.

"Mengapa larut sekali?" tanya Lucas, mulai menginterogasi.

"Acaraku baru saja selesai. Kenapa?"

"Kau menemui Sora, bukan?"

"Ya, setelah acara di rumah Jaehyun selesai, aku mengajaknya ke kedai untuk menikmati kopi. Hanya itu."

"Aku yakin tidak hanya itu."

Taeyong tertawa kecil sambil menepuk pundak Lucas yang lebih bidang darinya, beberapa kali. "Jika kau yakin dengan usahamu sendiri, kau tidak akan cemas dengan lawan."

Lucas terdiam.

Ya, sepertinya Taeyong sudah satu langkah di depannya. Dan kali ini ia tidak ingin menyerah seperti dulu.

Taeyong bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam kamar, meninggalkan Lucas yang masih dalam keadaan sedikit emosi, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.