30. Our First Fight

7K 847 51
                                    

(Jisoo POV)

"Bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?"

"Ya, Paman.. Maaf, telah membuatmu khawatir."

Jisoo meraih segelas susu hangat yang diulurkan oleh pamannya itu. Wajahnya masih terlihat pucat sepulangnya beberapa hari lalu dari rumah Jaehyun. Tidak menunggu lama, Jisoo meminumnya sampai habis.

"Mengapa kau bisa tidak sadarkan diri di dalam mobil namja itu?" tanya Paman Kim yang masih duduk di samping tempat tidur Jisoo. Menatapnya penuh kekhawatiran.

"Sepertinya phobiaku kambuh," jawab Jisoo sambil tersenyum malu. Tangannya mengulurkan gelas kosong untuk kembali ke tangan pamannya.

"Siapa dia? Jika Paman boleh tahu?"

"Jung Jaehyun."

"Berkuliah?"

"Kelas 3 sekolah menengah atas."

Paman Kim sedikit terbelalak. "Kau menyukainya?"

Jisoo terdiam sambil memainkan ujung selimut yang masih menutupi badannya di sabtu pagi ini. "Aku harus memilikinya.."

Paman Kim menghembuskan napasnya perlahan. "Kau tidak benar-benar mencintainya. Kau hanya ingin menuntutnya untuk menyayangimu, bukan? Seperti pada kekasihmu yang dulu-dulu."

Tidak ada jawaban.

"Bagaimana bisa kau mengenalnya?"

"Aku melihatnya bernyanyi di Youtube. Kebetulan ketika awal masuk kuliah, aku mendapat penelitian di Amerika. Saat itu aku mencari alamatnya di sana dan berhasil. Sekarang dia sudah kembali ke Korea," jawab Jisoo panjang lebar dengan tatapan kosong.

Paman Kim memijat pelipisnya sekilas lalu mengaitkan kedua jemari tangannya. "Jisoo-ya, dengarkan aku.."

"Baru kali ini aku menyukai seorang namja. Aku sama sekali tidak menuntut apapun darinya. Paman tidak perlu khawatir.."

"Memangnya apa yang telah ia lakukan sampai phobiamu kambuh?"

"Tidak. Mungkin aku saja yang terlalu sensitif.."

Paman Kim hanya bisa tersenyum. Tidak ingin bertanya lebih dalam, khawatir sakitnya akan kambuh lagi dan semua menjadi tidak terkendali. Cukup pernah membuat Pakan Kim kewalahan.

"Ah, Paman ingin mengenalkanmu pada seseorang."

Jisoo tersenyum jahil. "Waa, lihat siapa yang akhirnya menemukan cinta sejati?"

Paman Kim hanya tertawa kecil. "Nanti malam dia akan datang. Berdandan lah yang cantik.."

"Akhirnya.. Pamanku tidak akan kesepian lagi."

*

Sora masih terlelap di atas tempat tidurnya. Dan untuk yang kesekian kali, suara tawa di bawah sana berhasil masuk menggelitik telinganya sampai membuat ia tersadar tiba-tiba.

Matanya terbuka menyipit, mendengar suara siapa yang ribut di bawah sana, sambil mengumpulkan nyawa.

Ketika tersadar, Sora menegakkan tubuhnya. "Jae?"

Langsung saja yeoja itu bergegas mandi dengan sistem kebut. Apalagi jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Mengapa bisa sesiang ini? Karena Sora tidak bisa tertidur, memikirkan sikap Jaehyun yang tiba-tiba berubah tadi malam.

10 menit berlalu, Sora keluar dari kamar mandinya sudah lengkap dengan baju santai yang nyaman.. Berjalan dengan perlahan ke arah meja rias, duduk, dan mulai menyisir rambutnya dengan perlahan, jangan sampai satu helai rambut pun terjatuh.

[✔️] IMPERFEZZJONI || Jung Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang