"Hei, lama nggak ketemu," sapa seorang perempuan sambil tersenyum lebar kearah Reynan dan Keyrina.
Seketika mata keyrina membulat, "Mati gue!" rutuk Keyrina dalam hati.
Sedangkan Reynan, dia hanya membalas senyum perempuan itu, sambil sesekali menatap keyrina dan gadis itu dengan bergantian.
"Key, kenapa Cicha kamu pelototin? bukannya malah senyumin balik," ujar papa Keyrina membuat Keyrina langsung menoleh.
Ya, orang yang tadi menyapa keyrina dan reynan adalah Cicha, sang penguasa sekolah. Menurut keyrina, ini adalah bencana, dimana dia belum membuka identitas aslinya. Bagaimana jika kedatangan Cicha kesini bisa merusak penyamarannya? Dia belum siap jika teman sekolahnya tau bahwa dia adalah saudara kembar Reynan.
"Eh, enggak pa. Ini tadi mata Keyrin kelilipan," ucap keyrina berbohong, lalu mengucek matanya.
"Cih... Mana ada orang kelilipan yang langsung melotot. dimana-mana orang yang kelilipan itu kedip-kedip matanya," sindir Reynan, yang langsung mendapat injakan kaki dari keyrina.
"Udah, jangan mulai berantem. Salim dulu sama om Wijaya!" perintah Richard yang langsung mendapat anggukan dari kedua anaknya.
Reynan dan keyrina bergantian mencium tangan wijaya.
"Ini, tadi Cicha ngeyel mau ikut kesini,padahal tadi om sudah larangan, Masih aja maksa mau ikut," jelas Wijaya membuat Cicha langsung menatap tajam papanya.
"Kalau gitu, Keyrin kamu ajak cicha ke kamar kamu. dan kamu Reynan pergi ke kamar! Papa ada urusan sama om Wijaya," perintah Richard.
"Kalau gitu, om Wijaya, Cicha, Reynan pamit ke kamar dulu," pamit Reynan lalu pergi ke kamarnya. sedangkan keyrina dia hanya menatap papanya dengan tatapan meminta mohon agar cicha tidak disuruh masuk ke kamarnya, Namun sayangnya papanya tak mengerti.
"Kenapa masih diam disana? Cepat ajak Cicha ke kamar kamu!"
Keyrina mengangguk, "Ehm... Ayo ikut gue ke kamar!" ajak keyrina.
"Tunggu, ini Erin, kan?" tanya Cicha dan keyrina hanya mengangguk.
"Ya ampun, udah lama nggak ketemu, ya" ucap Cicha lalu memeluk tubuh keyrina membuat keyrina kaget. Cicha memeluknya secara tiba tiba, sedangkan keyrin dia hanya membalas pelukan cicha lalu cicha melepaskan pelukanya.
"Cicha ngobrol nya dikamar gue aja."
Cicha mengangguk, lalu keyrina menarik tangan cicha untuk masuk ke dalam kamarnya.
---o0o---
"Diaa yang ajak, eh malah dia yang telat," ucap reynald ketika Aldo datang dan duduk di kursi sebelahnya.
"Sorry, gue ada urusan tadi."
"Ya nggak apa-apa. Tumben lo ke rumah gue, biasanya diajak main nggak mau," ujar Reynald lagi.
"Kali-kali," jawab Aldo singkat, "Si Radit nggak ada?" tanya Aldo.
Reynald menggeleng, "Baru aja pulang tadi. Ya ada untungnya sih dia nggak ada, kalau ada kita ngobrol bertiga nggak akan pernah nyambung.
"Sebenernya gue ke rumah lo mau cerita sama lo, boleh?" tanya Aldo.
Reynald tertawa kecil, "Masih sungkan aja lo sama gue. Kita tuh udah kayak saudara, Do, bahkan kita dah kenal dari kecil."
"Sebenernya, Rey. Satu bulan yang lalu, gue ngerasa papa tuh makin keterlaluan kelakuannya, dan itu bikin gue tertekan," Aldo mulai bercerita, "Dan pada satu hari, gue baru pulang sekolah, Bunda sama papa berantem hebat. Bunda nggak sengaja ngeliat papa jalan sama cewek lain lagi. Gue coba nasehatin papa, tapi dia nggak terima.Papa main tangan sama gue, dan itu bikin gue syok. Gue pergi dari rumah buat ke makam mama, dan tiba-tiba ide gila muncul di kepala gue gue pergi ke sungai buat lompat dan hanyutin diri di sana."
"Gila lo, Aldo?" dengan cepat Reynald memotong ucapan Aldo, karena kaget Aldo berbuat senekat itu.
Aldo hanya tersenyum, "Tapi ketika gue mau lompat, ada satu cewek yang nyelamatin gue. Gue hutang nyawa sama dia. Dia mau dengerin masalah gue, bahkan dia ngasih saran sama gue. Namanya Dinda, dia cewek terbaik yang pernah gue temui. Dan gue harap gue bisa ketemu dia lagi, buat berterimakasih sama dia."
Reynald menepuk punggung Aldo, "Ingat, Al. kalau lo punya masalah jangan di tanggung sendiri. lo bisa curhat ke gue, atau ke si Radit, kita kan teman," ucap Reynald. "Kalau lo mau, gue bisa bantu cari cewek itu buat lo."
Aldo mengangguk lalu mengeluarkan liontin berbentuk love, pemberian Dinda lalu menyerahkannya kepada reynald. Reynald menerima liontin itu, memandang foto yang berada di dalam liontin itu.
Reynald mengernyit, "Gue kayak pernah lihat ini cewek, tapi dimana, ya?" ujarnya sambil mencoba mengingat-ingatnya. "Lihat, Al. cewek ini mirip si Keyrin anak baru kelas kita." Reynald menunjukan foto yang berada di poto itu kepada Aldo.
Aldo meneliti foto di liontin itu, "Lumayan mirip, tapi nggak mungkin Dinda itu Keyrin,"
"Bisa jadi lho. Nama si Keyrin kan, Keyrina Adinda, nama belakangnya Dinda. Kalau nama lengkap cewek ini siapa?" tanya reynald sambil menunjuk foto dinda yang berada di liontin.
"Enggak tau, tapi dia bilang namanya itu Dinda," jawab Aldo. "Dan ketika dia kasih liontin itu, dia bilang itu teka-teki."
"Nah, kan! Coba lo besok tanya si Keyrin," saran Reynald dan Aldo menyetujuinya.
---o0o---
"Erin, bukannya kata Reynan kamu sekolah di London, ya?" tanya Cicha ketika dirinya telah berada di dalam kamar Keyrina.
Keyrina hanya tersenyum canggung, "Iya, cuma lagi libur."
"Kenapa nggak pindah aja ke sekolah Reynan sama aku, nanti kita bareng-bareng."
"Tanggung," jawab Keyrina.
Cicha memandang kamar keyrina, lalu tatapannya berhenti ketika melihat meja rias keyrina, kemudian dia berjalan kearah meja rias tersebut. "Rin, ini parfume beli dimana?" tanya Cicha sambil mengangkat parfum kaca.
"Itu oleh-oleh dari papa waktu ke Jerman.kalau lo mau, ambil aja. gue masih ada kok."
Cicha tersenyum, "Thanks, gue ambil parfumenya."
Keyrin mengangguk, dia sudah menduga walaupun cicha hanya menanyakan tempat dimana dia beli parfum itu, keyrina tau itu hanya lah kebohongan. Aslinya cicha menginginkan parfum dengan wangi vanilla itu.
"Cha, lo udah punya pacar?" tanya keyrina tiba-tiba.
Cicha mengangguk, "punya, memangnya kenapa?"
"Siapa namanya?" tanya Keyrina lagi.
"Aldo, sekolah di sekolah punya papa kamu juga. Dia itu ketua osis, coba tanya papa kamu, pasti kenal sama pacar aku," ucap Cicha dengan santai.
Ini anak memang, jago banget ngebohongnya. Rasa nya keyrina pengen munculkan Aldo sekarang, pengen banget rasanya tanya sama aldo cicha pacarnya bukan, pengen banget lihat muka cicha nahan malu, tapi sayangnya itu semua nggak bakalan terwujudkan.
"Kenapa lo bisa pacaran sama dia? Ceritain dong," pinta Keyrina, dia hanya menginginkan kisah kebohongan yang dikarang oleh cicha.
"Yaa gitu, lupa aku. Nanti sekali kali kamu main aja ke sekolah, nanti aku kasih tau deh pacar aku yang mana," jelas Cicha.
keyrin mengangguk sambil mengangkat jari jempolnya.
****
Salam dari pecinta coklat 😋
![](https://img.wattpad.com/cover/165650699-288-k867511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Teen FictionOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...