"Yang ganteng itu siapa, Rey?" tanya mama Lily ketika mengetahui Reynan membawa seorang laki-laki ketika pulang dari luar tadi.
"Aldo, ketua osis di sekolahnya papa," jawab Reynan.
Iya, yang tadi menemukan Aldo di makam adalah Reynan. Reynan membawa Aldo ke rumahnya karena dia kasihan melihat Aldo yang sudah basah kuyup dan sedang menangis. Dia tau Aldo menangis pasti karena bertengkar dengan Satyo, papanya. Dia mengetahui itu karena keyrina pernah menceritakan Aldo yang hampir bunuh diri karena papanya.
"Malam-malam gini dia hujan hujanan?" mama Lily bertanya lagi. Dan Reynan mengangguk. "Emang tadi kamu ketemu dia di mana?"
"Di makam, tadi Reynan lewat makam pulangnya, terus denger suara orang nangis. Reynan pikir hantu, eh pas dilihat lagi di depan pemakaman ada motor yang parkir," jelas Reynan.
Kemudian, Aldo turun dari kamar Reynan. Membuat Reynan menghampirinya ke ruang tengah. Reynan meminjamkan bajunya untuk Aldo, karena jika Aldo memakai baju yang tadi dia pakai, Aldo akan sakit.
"Muat nggak bajunya?" tanya Reynan.
Aldo mengangguk, "Gue pinjem dulu ya, nanti gue kembalikan." Reynan mengangguk."Thanks."
"Duduk, Al," Aldo menurut. Lalu, duduk di sofa depan Reynan.
"Ganteng, ini tante buatkan teh hangat, biar nggak kedinginan," ucap mama Lily berjalan dari arah dapur, lalu menyerahkan segelah teh hangat kepada Aldo.
Aldo menerima teh tersebut, "Makasih tante. Maaf merepotkan," ucap Aldo dengan sopan.
"Enggak ngerepotin kok," ucap mama Lily, dia mengambil posisi duduk di sebelah Reynan. "Kenapa malam-malam hujan-hujanan?" tanya mama Lily.
Aldo nampak bingung, apakah dia harus menjelaskan apa yang terjadi dengannya, atau dia tidak menjawab pertanyaan Lily. Tapi jika dia tidak menjawab pertanyaan Lily, dia akan merasa tidak enak kepadanya. Tapi, jika dia menjelaskan apa yang terjadi, nanti takut lily akan memandangnya dengan tatapan jijik, karena papanya seorang yang gila oleh uang, dan gila oleh perempuan.
"Ya udah, kalau kamu nggak mau cerita nggak apa-apa." mama Lily tersenyum memandang aldo. "Oiya, kamu nginep di sini aja ya. Ini udah malam, takut ada orang jahat kalau kamu pulang sekarang.
"Makasih sekali lagi tante," ujar Aldo, dia memutuskan untuk menginap saja di rumah ini karena dia sedang tidak ingin untuk kembali ke rumah.
"Iya sama-sama. Kamarnya yang itu ya," mama Lily menunjuk sebuah pintu yang tak jauh dari sana.
"Makasih tante," ujar aldo tersenyum.
"Dari tadi makasih terus. Tante mau ke kamar dulu ya," pamit Lily kemudian beranjak pergi dari ruang tengah.
*****
"Teleponnya nggak di angkat-angkat."
Diana menghela napas. Syila, kakaknya Aldo telah berulang kali menelpon Aldo, tapi adiknya itu malah tak mengangkat panggilan darinya.
"Coba sekali lagi!" titah Diana.
Syila mengangguk, lalu menelpon Aldo lagi. Tapi nihil, anak itu tak mengangkat panggilannya lagi. "Enggak diangkat lagi bun."
Diana cemas bukan main, ketika dia tadi akan ke dapur untuk minum. tetapi ketika melewati kamar Aldo, ada rasa tak enak yang mengganjal hatinya mengenai Aldo. Dan Diana pun memutuskan untuk mengecek kamarnya dan betapa terkejutnya dia tak melihat Aldo yang berada di kamarnya. Diana sudah mencari di penjuru rumah, tapi anak itu tak kunjung menampakan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Teen FictionOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...
![I'm Nerd? [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/165650699-64-k867511.jpg)