"Kok baru pulang?" tanya Reynan ketika melihat adik kembarnya tengah berjalan dengan wajah lesu.
Keyrina menghela napasnya, pasti kakak kmbarnya itu akan mengintrogasinya, karena Reynan tipikal kakak yang protektif. "Tadi ban sepeda gue kempis, jadi mampir dulu ke tukang tambal ban," jawab Keyrina.
"Besok lo berangkat sekolah bareng gue!" perintah Reynan dengan tenang.
Mata Keyrina membulat ketika mendengar perkataan Reynan, "Gila lo? Gimana kalo temen-temen pada tebak kalo gue adik lo."
Reynan mengembuskan napasnya, "Lo kan emanf adek gue, Key. Lagipula bukannya lo udah dapet temen yang tulus sama lo? Kenapa belum lo ungkapin sekarang?"
Keyrina merunduk, "Gue belum siap," ujarnya pelan.
"Key, please. Cepet-cepet lo harus bongkar penyamaran lo, gue nggak tahan Key buat pura-pura jadi orang lain sama lo. Gue balik ke sini juga karena pengen bareng-bareng terus sama lo, bukannya kayak gini," ujar Reynan, matanya menatap Keyrina dengan dalam.
Keyrina kemudian membalas tatapan Reynan, "Rey, kalo gue kasih tau mereka sekarang, bakalan rumit. Atau mungkin juga gue bakalan terus pura-pura sampai lulus."
"Jangan siksa diri lo sendiri. gue tau belakangan ini ada orang yang bully lo kan di sekolah?" tanya Reynan.
Keyrina dengan cepat menggeleng, "Enggak. Gue udah terlanjur nyaman kayak gini," ujar Keyrina.
"Lo egois! Nggak pernah mikirin perasaan orang," ujar Reynan, kemudian dia membalikan badannya dan berjalan menuju kamarnya. Menyisakan Keyrina yang sedang merunduk dengan kepala yang berkecamuk.
****
Sekarang Cicha sedang berada di cafe langganannya, bersama sahabatnya yaitu viona, dan vanya. Dia belum pulang ke rumahnya. Karena, semenjak pertengkaran dengan wijaya, papanya. Dia menjadi malas untuk pulang ke rumah.
"Lo tadi ngebisikin apa sama si cupu?" tanya Viona yang sedang menyantap milk shake nya.
"Liat aja besok," jawab Cicha sambil tersenyum sinis.
"Ini udah hampir magrib lho Cha. Lo nggak bakalan di marahin bokap lo karena pulang nya telat lagi?" tanya Viona lagi.
"Mana peduli dia sama gue," ucap Cicha cuek.
"Cha, lo nggak boleh gitu! Bokap lo pasti peduliin lo," tegur Vanya yang sedari menyimak kedua temannya yang sedang berbincang.
"Kenapa lo?" cicha memandang Vanya sinis.
"Kasian Cha bokap lo, pasti dia lagi nyariin lo," ujar Vanya.
"Lo mau balik?" tanya Cicha.
Vanya menggelengkan kepalanya, "Nggak, bukan itu maksud gue cha."
Cicha memandang Vanya sebentar. Lalu, mengalihkan pandangannya menjadi menatap viona, "Terserah lo deh. Oh iya, Viona lo tau nggak,temen kita ada yang baikan sama si cupu lho."
Vanya tersentak kaget mendengar ucapan Cicha.
"Siapa?" tanya Viona.
"Nanti juga lo tau siapa," jawab Cicha.
"Kalau gue tau temen kita yang baikan sama si cupu. Awas aja, gue nggak bakalan mau temenan sama dia lagi. Karena, udah ketularan virus cupu," ujar Viona.
Vanya meneguk salivanya, "Cha, Vio. Gue balik duluan ya? Tadi kata nyokap gue, nenek gue main ke rumah."
Tanpa menunggu jawaban Cicha dan Viona. Vanya langsung pergi dari cafe itu, viona memandang vanya dengan tatapan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Teen FictionOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...
![I'm Nerd? [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/165650699-64-k867511.jpg)