Keyrina memandang Reynan yang sedang memasukan bajunya ke dalam koper. Karena tadi malam, keluarganya mendapatkan kabar bahwa Paman Keyrina dan Reynan yang berada di London tertabrak mobil ketika sedang menyebrang di jalan dan sekarang keadaannya sedang kritis.
Richard, selaku kepala rumah tangga memerintahkan anggota keluarganya untuk segera berkemas karena nanti malam mereka akan melakukan penerbangan ke London kecuali Keyrina, Richard memutuskan untuk tidak membawa anak bungsunya untuk tidak ikut karena Keyrina harus menjaga rumah bersama asisten keluarganya.
"Rey, jangan ikut!" rengek Keyrina setelah Reynan selesai membereskan bajunya ke dalam koper.
Reynan menoleh sebentar kepada Keyrina, "Enggak bisa, Key. Gue harus urus perusahaan Papa yang di sana sama sekalian jenguk Om Gevan."
"Ya masa gue di sini sendiri," ucap Keyrina sambil berjalan membuntuti Reynan keluar kamar.
"Kan ada Aldo. Gue bisa titipin lo sama dia," sahut Reynan tenang sambil menyeret kopernya untuk dia masukan ke dalam mobil.
Keyrina melipat kedua tangannya di depan dada ketika Reynan sedang memasukan kopernya ke dalam mobil, "Kemarin katanya bilang nggak akan pernah tinggalin gue," sindir Keyrina sambil menatal tajam Reynan.
Reynan berhenti melakukan kegiatannya kemudian dia menoleh ke arah Keyrina, "Tinggalin apanya?" tanya Reynan serius.
"Ya tinggalin gue di sini! Kemarin lo bilang nggak akan pergi dari gue, nggak akan pernah tinggalin gue." Keyrina menjawab pertanyaan Reynan dengan pelan karena dia takut dengan perubahan Reynan yang tiba-tiba menjadi serius.
Reynam menghembuskan napasnya kemudian berjalan mendekat ke arah Keyrina, "Ketika lo ngerasa gue pergi dari lo atau lo ngerasa gue jauh dari lo, lo harus percaya, Key! Sebanarnya gue itu berada di dekat lo. Hanya saja, lo nggak ngerasain kehadiran gue yang bener-bener dekat dengan lo." Reynan memeluk erat Keyrina.
Keyrina mengernyit, "Lo bicara apa? Gue nggak ngerti," sahut Keyrina, dia tidak memahami perkataan Reynan.
"Suatu saat lo bakalan ngerti," bisik Reynan di telinga Keyrina.
Setelah mendengar bisikan Reynan, Keyrina kemudian membalas pelukan Reynan. Keyrina tersenyum sambil merasakan pelukan yang Reynan buat semakin erat, pelukan ini adalah pelukan yang akan Keyrina rindukan nanti.
"Mau dibawain oleh-oleh apa dari sana?" tanya Reynan.
Keyrina menggeleng, "Gue cuman minta lo kembali ke sini dengan selamat," ucap Keyrina sambil memandang lurus ke depan.
Reynan terdiam mendengar Keyrina mengatakan permintaanya.
"Lo bakalan kembali ke sini dengan selamat, kan?" Keyrina melepaskan pelukannya, kemudian dia menatap wajah Reynan yang sedang memandang lurus halaman belakang rumah. Namun tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Reynan, "Rey!" panggil Keyrina.
Reynan kemudian menoleh ke arah Keyrina dan tersenyum, "Gue nggak jamin, Key! Nggak ada yang tau mereka hidup sampai kapan," jawab Reynan dengan tenang.
Mata Keyrina tiba-tiba berair setelah mendengar jawaban dari Reynan, "Kok ngomongnya gitu, sih? Gue nggak suka lo ngomong kayak gitu!" Keyrina kemudian memeluk tubuh Reynan lagi, kali ini Keyrina memeluk tubuh Reynan dengan erat.
Reynan terkekeh, "Loh kok nangis? Gue kan cuman bercanda."
Keyrina memukul punggung Reynan, "Omongan kayak gitu jangan dibercandain!" ujar Keyrina.
"Ya udah gue nggak bakalan bercanda lagi! Lo harus doain gue, Mama, sama Papa biar kembali ke sini dengan selamat, oke?"
Kali ini Keyrina mengangguk meng-iyakan perintah dari Reynan. Keyrina harap, Tuhan mau mendengar doanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Ficção AdolescenteOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...
![I'm Nerd? [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/165650699-64-k867511.jpg)