[vote kalian berharga bagi aku:)]
******
"syilla kenapa bisa kabur? Kamu kan yang nyuruh dia buat kabur." satyo menatap diana tajam.Diana menggelengkan kepala nya, "nggak, aku nggak suruh syilla kabur. Lagipula, tadi syilla udah mulai nerima dia mau di nikahin," ucap nya.
"berarti ada yang ngehasut syilla buat kabur," ujar satyo sambil mencoba berpikir, "oh, kamu ya yang nyuruh kakak kamu kabur." satyo menunjuk aldo.
Aldo menggelengkan kepalanya cepat, "nggak papa, aldo nggak nyuruh kak syilla kabur. Lagipula, papa tau sendiri kan waktu kejadian kak syilla kabur, aldo lagi ngomong sama papa."
"bisa jadi tadi kamu ngajak papa ngomong biar papa nggak bisa kejar syilla, iya kan?" suara satyo meninggi.
"nggak! Aldo nggak ngerencanain apa-apa sama kak syilla," ujar aldo. "papa bisa nggak, percaya sama aldo? Aldo capek pa, dituduh tuduh terus sama papa. Kak syilla juga pasti udah capek ngadepin papa, maka nya kak syilla kabur."
Satyo menatap aldo tajam, "ini demi kebaikan kakak mu aldo. Papa udah bilang berapa kali sama kamu? Kalo kakak mu nikah sama laki-laki pilihan papa, pasti kehidupan kakak mu kedepannya akan terjamin."
"aldo cuman pengen papa ngerti sama aldo dan kak syilla. Kak syilla sama aldo nggak peduli kalo kedepannya bakalan hidup pas-pas an asalkan bahagia. Daripada hidup banyak harta tapi nggak bahagia."
"ah, terserah kamu aja aldo! Papa udah capek ngadepin sikap kamu yang selalu ngelawan. Kalo papa nggak pulang-pulang kesini lagi, jangan cari papa." setelah mengatakan kata-kata itu satyo pergi keluar rumah.
Diana menghampiri aldo kemudian mengusap punggung nya, "udah aldo! Sekarang kita cari kakak kamu ya. Biarin papa kamu nenangin diri."
Aldo menganggukan kepala nya kemudian meraih kunci motornya dan pergi keluar untuk mencari syilla yang kabur dari rumah.
*****
"Kamu yang sabar aja, ya, sayang. menurut papa kamu mungkin itu yang terbaik." Lily mengusap punggung syilla pelan, mencoba menenangkan syilla yang sedang menangis karena tadi dia menceritakan masalahnya kepada keyrina dan Lily.
Syilla mengangguk, "makasih, tante."
"sama-sama. Sok atuh diminum dulu teh nya, biar kamu tenang." syilla menurut mendengar ucapan Lily kemudian dia meminun teh hangat yang dibuat Lily.
"Tante, aku turut berduka. Dan maaf aku ngerepotin tante," ucap syilla setelah selesai meminum teh hangat.
Lily mengangguk, "iya makasih. Kamu nggak ngerepotin tante, kok," jawab Lily. "kalo kamu nggak tau sekarang harus kemana, kamu boleh tidur disini berdua sama keyrin."
"makasih tante. Aku janji kok, aku cuman sementara disini," Lily mengangguk mendengar ucapan syilla.
"Tante ke bawah dulu, ya, sayang," pamit Lily kemudian dia pergi dari kamar keyrina.
"Kak syilla jangan nangis terus, sekarang kakak udah aman kok disini." keyrina mencoba menenangkan syilla.
Syilla mengangguk, "makasih, key."
Kemudian pintu kamar Keyrina terbuka, seseorang masuk ke dalam kamar keyrina.
"Loh, Kak Syilla?" ujar Cicha yang kaget melihat Syilla berada di dalam kamar Keyrina.
"Cicha?" Syilla tak kalah kaget.
Keyrina menatap Cicha dan Syilla heran, "kalian saling kenal?" tanya keyrina.
Cicha mengangguk, kemudian menatap Keyrina, "iya, Kak syilla ini Kakak nya Aldo." Keyrina kaget mendengar jawaban dari Cicha. Sedangkan Syilla menatap Cicha dan Keyrina bergantian dengan tatapan heran.
*******
"nald, dit, kalian lihat kak syilla nggak?" tanya aldo ketika menjumpai kedua sahabatnya di rumah reynald.
Mereka berdua bergeleng, "nggak. Emang kak syilla kenapa?" tanya raditya.
"kabur dari rumah,"jawab aldo.
Reynald melotot, "loh, kok bisa?" tanya reynald.
Aldo menggelengkan kepala nya, "gue juga nggak tau. Tapi yang jelas, kak syilla nggak di sembunyiin lagi sama bunda, juga sama gue. Dia kabur sendiri," jawab aldo.
"gue bakalan bantu lo cari kak syilla," ujar reynald.
"gue juga bakal ikut bantu." Raditya ikut serta untuk mencari Syilla.
"thanks, Kalian selalu bantu gue," ucap aldo.
"sahabat, kan, harus saling bantu, harus saling menguatkan, harus saling ada disaat lagi butuh." Reynald mengangguk mendengar ucapan raditya.
"Lo masih cari Dinda lagi?" tanya Raditya mengalihkan topik pembicaraan.
Aldo terlihat berpikir sejenak, "sementara ini, kayaknya gue berhenti dulu buat cari dia. Gue mau fokus dulu buat nyelesain masalah tentang Kak Syilla," jawab aldo.
"Tapi gue masih yakin, deh, Dinda itu si Keyrin cupu di kelas kita," ucap reynald.
"Gue pernah nanyain, kok, sama Keyrin, tapi dia bilang bukan," jelas Aldo.
"siapa tau aja dia nggak ngaku." Aldo berpikir setelah mendengar ucapan Reynald.
"kalo misalnya si Keyrin beneran si Dinda, kenapa dia nggak mau ngaku?" tanya Raditya.
"nggak ada yang tau isi pikirannya," jawab Reynald.
"Ada, pasti ada yang tau," ujar Raditya antusias.
Reynald tak kalah antusiasnya, "siapa?"
"Orang yang bisa baca pikiran," sahut Aldo yang sudah bisa menebak isi pikiran otak Raditya.
Raditya langsung melotot, kemudian menoleh k arah aldo, "Woah, berarti lo bisa dong baca pikiran?"
Aldo mengkerutkan keningnya, "nggak, gue nggak bisa baca pikiran, kok," ucap aldo.
"itu tadi bukti nya, lo bisa tau jawaban pertanyaan gue." Aldo langsung mendelikan mata nya.
Reynald melempar kulit kacang kepada Raditya, "pertanyaan lo udah bisa ketebak." Raditya mengangkat kedua alis nya, sambil berpikir setelah mendengar ucapan dari Reynald.
******
Terima kasih telah membaca❤

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Fiksi RemajaOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...