22. tukang cari masalah

2.8K 124 2
                                    

Aldo mengusap wajahnya kasar, dia sekarang sedang berada di sebuah cafe bersama dengan reynald dan raditya. antara sedih dan marah berkecamuk di hati aldo, apalagi ketika dia mengingat kejadian tadi di rumahnya.

Raditya dan reynald saling pandang. Melihat aldo yang sama sekali belum menyentuh makanan pesanannya tadi. "lo kenapa, al?" reynald memberanikan diri untuk bertanya.

Aldo memandang reynald sebentar, lalu menghela nafas nya, "ada masalah keluarga."

Raditya menepuk bahu aldo, "kalo lo mau cerita, cerita aja ke kita. Jangan tanggung masalah sendiri, sakit."

Aldo nampak diam sejenak, kemudian memberanikan untuk berbagi masalah kepada sahabatnya itu. "tadi, papa gue jodohin kak syilla."

"ya bagus dong, kalo di jodohin, kakak lo enggak bakalan pilih cowok yang enggak baik. karena udah punya cowok sendiri pilihan papa lo, pasti pilihan papa lo bakalan jadi yang terbaik buat kak syilla," ucap reynald. "masalahnya buat lo apa?"tanya reynald.

"papa gue jodohin kak syilla sama om-om yang udah tua, apalagi om-om itu udah punya istri."

Reynald dan raditya mengernyit, "lho, kenapa?"tanya raditya.

"biar perusahaan punya papa gue sama om itu bersatu. Om om itu kasih syarat kalo mau perusahaan nya bersatu sama perusahaan papa, papa harus nikahin om itu sama kak syilla. Kalian semua tau kan kalo papa gue gila banget sama uang."

Reynald mengangguk angguk, "terus kakak lo gimana?"

"kak syilla nolak. Dia di sembunyiin sama bunda, tinggal dulu sementara di rumah mama nya bunda."

"terus kita harus gimana dong? Kalau bantuin ngomong ke bokap lo,takut."

Reynald memukul kepala raditya.

"sakit, bego."

"nggak perlu ngomong sama bokap gue. bokap gue, biar gue yang tanganin. Gue cuman minta tolong sama kalian, liat kak syilla, gue takut nanti kak syilla bakalan macem macem."

Reynald dan raditya mengangguk paham, "thanks ya," ucap aldo.

---o0o---

Setelah turun dari mobil, vanya memandang sebentar gedung sekolah yang berada di depannya. Dia mengembuskan nafas nya, kemudian mulai melangkahkan kaki nya masuk ke area gedung sekolah.

Tidak seperti biasa nya, jika ada murid sekolah yang berpapasan dengannya biasa nya akan tersenyum atau pun menyapanya. Tapi tidak untuk hari ini, jika ada murid yang berpapasan dengannya, mereka memandang vanya sambil berbisik bisik. Dan akhirnya, vanya telah sampai di depan kelasnya.

"oh, jadi dia yang mau rebut pacar sahabatnya sendiri," vanya menoleh kearah sumber suara, orang yang tadi menyindir vanya adalah anitha yang dulu tidak berani jika mengucapkan kata kata itu kepada vanya. Vanya terus berjalan ke tempat duduk nya.

Anitha tersenyum miring, "enggak tau malu mungkin,dia. Mau rebut pacar sahabatnya sendiri dengan cara hancurin dulu persahabatan sama temannya," muka vanya memerah, kedua tangannya mengepal kuat.

"temen makan temen, dasar."

Vanya mengebrak meja dengan kedua tangan nya, Semua orang yang ada di kelas itu langsung menoleh kepada vanya. emosi nya tak dapat tertahan lagi sekarang, "maksud lo apa?"teriak vanya.

"lo kenapa? Gue bukan ngomongin lo kok," ucap anitha.

Vanya berjalan mendekat ke arah anitha. kemudian mendorong anitha hingga anitha tersungkur di lantai, "gue tau lo tadi nyindir gue kan?"

Anitha menatap tajam vanya, "iya, kenapa?" ucap anitha sambil berdiri.

Emosi vanya sekarang benar benar tak tertahan, dia mengangkatkan tangan nya kemudian menapar anitha. Semua orang yang berada di kelas memekik.

I'm Nerd? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang