Kini Keyrina sedang duduk berdua bersama Aldo di taman kota. Aldo tersenyum tak henti-hentinya dari tadi, tidak dipungkiri lagi, Aldo sangat senang sekarang. Keyrina pun, yang daritadi melihat Aldo tersenyum terus, ikut tersenyum.
"Bahagia banget ya, lo," ucap Keyrina, memandang Aldo sambil tersenyum.
Aldo mengangkat kedua alisnya, "Keliatan emangnya?" tanya Aldo.
Keyrina mengangguk, "Iyalah keliatan, daritadi lo senyum mulu, sampe-sampe orang-orang natap lo aneh," jawab Keyrina.
"Oke, gue nggak bakalan senyum lagi." Aldo merubah raut mukanya menjadi datar, tetapi dia tidak bisa, senyumannya tak dapat ditahan. "Susah!" ujar Aldo.
"Ya udah deh, nggak apa-apa. Gue rela kok di omongin sama orang-orang karena ngira gue jalan sama orang gila," ucap Keyrina sambil sedikit terkekeh.
Aldo menepuk pundak Keyrina pelan, "Sialan!" desis Aldo.
"Jangan pukul-pukul! Nanti kesannya lo kayak banci," perintah Keyrina sambil menatap Aldo tajam.
"Cogan gini lo sebut banci? Buram kali mata Mbak, nya!" Aldo mendengus kemudian mendelik kesal.
Keyrina terkekeh, "Iya deh, maafin gue, ya!"
Aldo mengangguk, kemudian menatap lurus pemandangan taman kota sambil tersenyum bahagia lagi, "Makasih ya, Din! Mungkin kalo lo nggak ada waktu itu, gue nggak bakalan pernah ngerasain kebahagiaan kayak sekarang," ucap Aldo.
Keyrina mengangguk, "Sama-sama."
"Gue nggak bisa bayangin, gimana kalo lo nggak ada waktu itu, mungkin gue udah nggak ada sekarang," ujar Aldo.
Keyrina menatap Aldo, "Bakalan ada kebahagiaan setelah kesedihan, Do," ucap Keyrina sambil menepuk pelan pundak Aldo.
Raut wajah Aldo tergantikan dengan tatapan sedih sekarang, "Kenapa nggak dari dulu Papa gue kayak gini? Kenapa nggak dulu waktu Mama masih ada? Mungkin kalo Papa dulu kayak sekarang, Mama pasti ngerasain kebahagiaan," ujar Aldo.
Keyrina mengusap lembut punggung Aldo, "Tante Dita pasti bahagia setelah liat lo sama Kak Syilla bahagia."
Aldo mengangguk, "Makasih," ujar Aldo pelan.
****
Cicha menatap bergantian puluhan orang yang baru keluar dari bandara, banyak orang yang dia lihat, tetapi dia tak kunjung menemukan orang yang dia cari. Kemudian senyumannya merekah setelah melihat sosok gadis remaja yang berjalan sambil menyeret koper.
"Cicha ...." gadis yang Cicha tunggu tersenyum setelah memanggil Cicha, kemudian dia berlari kecil ke hadapan Cicha.
"Aku kangen ....," ucap Cicha sambil memeluk gadis tadi.
Setelah berpelukan beberapa waktu, kedua gadis itu melepaskan pelukannya, "Gimana kabar kamu?" tanya gadis yang berada di depan Cicha.
"Aku baik-baik aja, kok!" ujar Cicha berbohong. "Gimana kamu udah sembuh sekarang?" tanya Cicha.
Gadis tersebut mengangguk, "Iya," jawab gadis itu. Gadis itu kemudian menaruh tangannya di pundak Cicha, "Ayo kita pulang! Aku kangen rumah, nih!" ujar gadis itu sambil menyeret kopernya.
Cicha mengambil alih koper itu, kemudian sekarang dia yang menyeret koper itu, "Biar aku aja! Kamu kan baru sembuh," ucap Cicha.
Gadis itu terkekeh, "Enggak apa-apa, aku serasa bayi kalo sama kamu," ujar gadis itu sambil merebut koper dari tangan Cicha.
"Kakak!!" gadis itu mengalah setelah mendengar teguran dari Cicha, kemudian Cicha merebut kembali koper itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Подростковая литератураOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...
![I'm Nerd? [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/165650699-64-k867511.jpg)