"Keyrina...."
"Iya, pak?" tanya Keyrina ketika mendengar pak Rusli memanggilnya, kemudian Keyrina berdiri.
"Apakah ini pelajaran olahraga?" tanya pak Rusli.
Keyrina menggelengkan kepalanya. keyrina menebak bahwa dirinya sebentar lagi akan mendapat hukum dari guru fisika itu. Semua anak RIS sudah tau, jika ada seorang yang melanggar aturan yang dibuat oleh pak Rusli di kelasnya, pasti akan mendapat hukuman.
"Kamu bilang bukan, lantas kenapa kamu memakai baju olahraga di jam pelajaran saya?"
"Tadi baju seragam saya kotor, jadi saya pakai baju olahraga, pak," ucap keyrina sambil menundukan kepalanya.
"Itu cuman alasannya aja kali, pak. Pakai baju seragam kan gerah," timpal Cicha sambil tersenyum sinis kearah keyrina.
"Enggak kok, pak. baju saya memang kotor tadi," sanggah Keyrina.
"Sudah, sekarang keyrina, kamu hormat didepan bendera sampai jam pelajaran saya selesai!"
Keyrina mengangguk lalu berjalan ke luar kelas.
---o0o---
"Permisi, pak," sapa Aldo kepada pak Rusli yang tengah terduduk di kursi guru.
Rusli mengangkat kepalanya, "Iya kenapa, Aldo?"
"Saya izin ke toilet sebentar boleh?"
Rusli mengangguk, "Iya boleh, silahkan. Tapi hanya tiga menit saja."
"Terima kasih, pak," ucap Aldo berjalan keluar kelas.
Aldo bukannya melangkah ke toilet pria, tapi dia berjalan kearah kantin. Kantin tampak sepi tidak seperti di jam-jam istirahat. Aldo melangkahkan kaki ke warung minuman, dia membeli satu botol air mineral, lalu membayarnya.
---o0o---
Keyrina masih tetap setia menghormat kepada tiang bendera yang ada didepannya. Matahari siang ini cukup terik, membuat keyrina kepanasan. Keyrina mencaci dalam hati kepada Cicha yang menjadi biang kerok keyrina dihukum. gara gara cicha baju seragamnya kotor, dan gara gara cicha juga dia harus dihukum seperti ini.
Keyrina menutup matanya, dia berharap jika ada seseorang yang memberinya satu botol air mineral. Dan alangkah terkejutnya keyrin ketika dia membuka matanya terdapat satu botol air mineral di hadapannya.
"Buat lo," ucap orang yang memberikan satu botol air mineral kepada keyrina.
Keyrin mengambil botol air mineral itu, lalu meminum air tersebut, "Makasih."
"Gue kasih itu, bukan karena gue suka sama lo."
Keyrin terkejut mendengar ucapan Aldo, "Aku enggak geer kok."
Aldo mengangguk, "Ya bagus lah. Gue juga lagi cari cewek yang nolongin gue waktu itu."
"semoga cepet ketemu sama cewek yang nolongin kamu."
"Thanks."
"Sama-sama. Kamu ke kelas lagi aja, nanti pak Rusli marahin kamu lho."
"Masih kuat?" tanya Aldo. Keyrina mengangguk. "Kalau udah nggak kuat, neduh dulu aja. Jangan maksain, nanti pingsan," ujar Aldo, lalu berjalan untuk kembali ke kelas.
"Iya, makasih Aldo," ucap keyrina, sambil tersenyum memandang aldo.
***
Keyrina sekarang telah berada dirumahnya. Sekarang dia sedang mendengar ocehan yang keluar dari mulut Reynan, soal masalah tadi dia memakai baju olahraga dan ujung ujungnya kena hukuman pak Rusli. Keyrina merutuk dalam hatinya, kenapa dia bisa punya kembaran super protektif seperti Reynan.
"Lo itu ya, udah gue bilangin, kalau mau kemana-mana harus ajak Ify atau Ghina, atau teman lainnya. Biar gak kena bullyan anak lain," ucap Reynan sambil memandang keyrina tajam.
"Emang mereka pengawal gue? Mereka nggak bisa terus terusan selalu sama gue, Rey," ujar Keyrina.
"Kalau kakak lo lagi ngomong dengerin, jangan ngelawan! Mau jadi adik durhaka?" ucap Reynan. keyrina hanya menggelengkan kepalanya. "Siapa sih yang bully lo?"keyrina menggelengkan kepalanya.
"Kalau gue tau orang yang ngebully lo siapa, gue bakalan buat orang itu perhitungan," ucap Reynan. "Terus lo pake baju siapa sih? Tadi kan nggak ada pelajaran olahraga," tanya Reynan. Keyrina hanya diam, dia masih menundukan kepalanya. "Heh, jawab dong kalau gue tanya!"
Keyrin memandang Reynan, "Lah, tadinya disuruh diam, gimana sih lo?"
"Kalau gue nanya jawab! Kalau gue lagi nasehatin, lo diam, dengerin nasehat dari gue."
Keyrin berdiri dari duduknya, lalu mengambil tas dan kacamata bulatnya. "Udah ah, gue mau ke atas dulu. Capek gue dengerin radio rusak," ucap keyrina sambil berjalan menaiki tangga.
"Sialan lo, dasar adik durhaka!"
---o0o---
Sekarang Aldo sedang berkumpul dengan Diana dan Syila di ruang keluarga. Sesekali Diana tersenyum, mendengar perdebatan kedua anak tirinya itu, dan tertawa bersama ketika salah satu dari mereka menceritakan hal lucu. Bagi Diana, melihat Aldo dan Syila tertawa adalah hal yang membuat hatinya senang daripada dia harus melihat Syila atau Aldo menangis. Walaupun Aldo dan Syila bukan anak kandung Diana, Diana menyayangi mereka seperti anak kandungnya sendiri.
"Bunda... Lihat kak Syila! Rebut kue coklat punya Aldo," rengek Aldo sambil menunjuk Syila yang sedang melahap kue coklat yang dibuat Diana.
"Jijik banget gue lihat lo so cute gitu," ucap Syila sambil bergidig ngeri melihat Aldo.
"Terserah gue dong. Gue kan emang cute," ucap aldo sambil tersenyum menaik turunkan kedua alisnya.
"Cute dari mana? Muka kaya panci gosong gitu," ledek Syila.
"Ya ampun, gini-gini juga gue incaran siswi siswi RIS."
"Iyasih incaran, tapi sayangnya lo modus. Pake acara sok cool segala."
"Tau ah, sini balikin lagi kue coklat punya gue!" perintah aldo mengalihkan topik pembicaraan.
"Nih kalau bisa, lo ambil tuh," ucap Syila sambil membuka mulutnya lebar lebar.
"Sudah, sudah. biar bunda ambilkan lagi kue coklatnya," ucap diana sambil berdiri lalu berjalan kearah dapur.
"Setidaknya bunda lebih baik daripada lo," ucap aldo kepada syilla.
****
Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.
Terimakasih telah membaca
I'm cupu?
semoga suka😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Teen FictionOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...
![I'm Nerd? [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/165650699-64-k867511.jpg)