Keyrina menatap air mancur yang berada di depannya dengan tatapan kosong. Pikirannya tiba-tiba melayang kepada masa-masa Daffa masih memberi perhatiannya kepadanya, bersama-sama dengannya dan ketika Daffa menghiburnya. Entahlah, Keyrina sekarang sedang mencoba merelakan Daffa pergi. Tetapi, bayang-bayang itu menghampiri Keyrina dengan sendirinya.
Kemudian terdengar notifikasi dari ponsel Keyrina dan dia dengan segera membuka ponselnya dengan cepat. Setelah menge-cek notifikasi itu, Keyrina menyimpan kembali ponselnya dan tersenyum miris. Notifikasi itu dari postingan Daffa yang tengah berfoto tersenyum bahagia bersama Arisha. Bahkan, Daffa sama sekali tidak sedih sama sekali pergi jauh dari Keyrina, tetapi dia sangat terlihat bahagia.
"Hai, kamu Erin, kan?" Keyrina menoleh ke arah sumber suara, didapatinya perempuan seuisanya yang sedang tersenyum manis kepadanya.
"Cicha," gumam Keyrina.
Gadis itu menggeleng sambil mengibaskan kedua tangannya, "Aku bukan Cicha. Aku Icha, Kakaknya Cicha."
Keyrina terdiam, menocba mencerna kata-kata gadis itu, Keyrina tak paham dengan yang gadis itu katakan. Setelah beberapa saat mengerti apa yang dimaksud gadis itu, Keyrina tergelak kaget.
*****
"Sombong ya, lo sekarang!" Aldo tersenyum setelah mendengar sindiran dari Reynald.
"Iya nih, mentang-mentang udah ketemu sama Tuan puterinya, jadi lupa sama sahabat sendiri," timpal Raditya, yang ikut-ikutan menyindir Aldo seperti Reynald.
"Baru aja nggak kumpul sama kalian beberapa hari yang lalu, kalian udah kangen aja," sahut Aldo sambil tersenyum lebar.
Raditya mendelik, "Gue masih normal, ya!" bantah Raditya.
"Tapi agak sengklek otaknya." Radiya langsung menimpuk kepala Reynald dengan buku yang berada di tangannya. Reynald hanya nyengir ketika ditimpuk buku oleh Raditya.
"Do, lo jadi nggak kayak dulu lagi, ya!" ucap Reynald.
"Kayak dulu gimana?" tanya Aldo.
"Dulu kan lo itu kalo ngomong pendek banget, dan mukanya datar. Tapi sekarang lo jadi lebih ceria. gue sebagai sahabat lo, seneng sama perubahan lo." Raditya mengangguk, membenarkan ucapan Reynald.
"Gue juga nggak tau. Tapi Akhir-akhir ini rasanya gue kayak seneng banget," jawab Aldo.
"Karena Keyrin, ya?" tanya Raditya.
Aldo mengangguk, "Iya. Tapi bukan cuman karena hanya itu."
Reynald mengernyit, "Terus?" tanya Reynald.
"Papa gue udah berubah sekarang." Aldo kemudian menunduk setelah berkata demikian.
"Berubah gimana?" tanya Raditya.
Aldo mengangkat kepalanya, "Papa sekarang udah nggak kayak dulu lagi. Papa sekarang nyesel sama sikapnya yang dulu, dia minta maaf dan nggak akan bertingkah kayak gitu lagi," jawab Aldo.
Raditya dan Reynald terdiam kemudian mengeluarkan suara, "Beneran?" tanya Raditya.
Aldo mengangguk, "Iya."
Reynald tersenyum menepuk-nepuk punggung Aldo, "Gue seneng dengernya. Bener kata orang, Tuhan kasih kebahagiaan setelah kesedihan."
Aldo mengangguk tersenyum, "Iya. Gue berharap ke depannya bakal baik-baik aja kayak gini," ujar Aldo.
"Semoga aja. Gue bakal doain, kok!" sahut Raditya.
****
"Jadi selama ini Cicha pura-pura jadi kamu?" pertanyaan itu meluncur dari Keyrina setelah mendengar cerita dari Icha.
Icha mengangguk sambil menatap Keyrina sedih, "Iya. Maafin Cicha, ya! Ini bukan salah Cicha aja, ini salah aku juga," ujar Icha dia menunduk setelah menyelasaikan ucapannya.
"Dan kamu sama Cicha itu saudara kembar?" tanya Keyrina lagi, dia masih nampak tak percaya dengan cerita yang didengar dari Icha tadi.
Icha mengangguk, "Aku sama Cicha memang kembar. Aku Kakaknya, sedangkan Cicha adik kembar aku. Kami berdua kembar identik."
"Tapi ... Kenapa selama ini kamu nggak pernah ngasih tau. Dan setiap kali aku ke rumah kamu dulu, aku nggak pernah lihat Cicha." Keyrina masih bingung.
Icha menghembuskan napasnya, "Ada suatu hal yang buat Cicha nggak tinggal serumah sama aku," lirih Icha pelan.
Keyrina mengernyit, "Kenapa?"
Icha menggeleng, "Cicha yang bakal jelasin lebih detail sama kamu. Karena dia bilang aku hanya perlu nyampain sama kamu kalo aku sama Cicha itu kembar."
"Ya udah, nanti aku bakal langsung minta penjelasan sama Cicha," ujar Keyrina sambil meminum ice Americano-nya.
Setelah itu hening, tak ada lagi pembicaraan di antara mereka.
"Jadi kabar kamu, Reynan, Tante Lily, Om Richard dan Nenek Disa gimana?" Icha memecahkan keheningan di antara mereka berdua.
"Reynan, Mama sama Papa baik-baik aja, kok," jawab Keyrina kemudian dia menunduk melanjutkan ucapannya. "Tapi Nenek ...." Keyrina menggantung ucapannya.
Icha mengernyit, "Nenek, kenapa?"
"Nenek udah nggak ada," jawab Keyrina pelan.
Icha tersentak, "Beneran?" tanya Icha tak percaya.
Keyrina mengangguk pelan, "Iya. Nenek meninggal satu bulan yang lalu."
Setelahnya Icha terdiam sambil merunduk, "Nenek meninggal?" lirihnya.
****
Hallo aku kambek🙌
Ada yang kangen nggak? /plak/ ngarep! Gimana kabar kalian? Yang jomblo udah punya pacar belom?Maaf aku baru update, karena belakangan ini aku lagi males nulis, huhu😭 ini juga aku langsung update setelah selesai nulisnya. Gatau kenapa mood nulis aku akhir-akhir buruk. Padahal, kemarin-kemarin mood nulis aku lagi sangat sangat bagusnya. Jadi maafkan!
Buat yang nunggu cerita ini update, makasih banyak! Buat yang cuman iseng-iseng baca juga, makasih!
Love you readers❤

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nerd? [COMPLETED]
Teen FictionOrang yang kamu cari cari, ternyata berada di dekatmu. Itulah yang dirasakan aldo anggara. laki laki tampan, dingin, ketua osis. mencari seorang gadis yang menyelamatkannya dari tragedi bunuh dirinya. Dirinya dipertemukan dengan seorang gadis berna...