I'm Nerd? [COMPLETED]

29. pertanyaan

Seperti biasa, hari ini Keyrina berangkat ke sekolah menggunakan sepedanya. Setelah sampai di sekolah, Keyrina langsung memarkirkan sepedanya. Kemudian Keyrina melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas. Keyrina melihat Ghina yang telah duduk manis di kursi sebelah Keyrina.

"Pagi, Na!" sapa Keyrina, kemudian duduk di kursi sebelah Ghina.

"Pagi juga," jawab Ghina. "Kemarin kenapa lo nggak masuk sekolah?" tanya Ghina.

Keyrina berpikir sebentar, kemudian menjawab pertanyaan Ghina, "Ada urusan keluarga," jawab Keyrina.

Ghina mangut-mangut, "Eh, kalo boleh tau juga, kenapa waktu tiga hari yang lalu lo dipanggil pulang bareng Reynan?" tanya Ghina.

"Em ... Mama aku kerja di rumahnya Reynan," jawab Keyrina ragu.

Ghina menatap Keyrina dengan rasa bersalah, "Oh, sorry ya, key! Gue nggak tau," ujar Ghina.

Keyrina mengangguk, "Iya, nggak apa-apa, kok."

Keyrina mengeluarkan alat tulis dan buku yang akan dia pakai untuk belajar. Keyrina baru tersadar, bahwa dia pasti ketinggalan materi pelajaran.

Ghina menyerahkan bukunya kepada Keyrina, "Ini! Lo salin dulu materi pelajaran yang kemarin," ucap Ghina.

"Makasih, ya!" sahut Keyrina. Kemudian dia mulai menulis materi pelajar yang tertinggal.

Ghina menyikut Keyrina, keyrina menoleh kepada Ghina, "Kenapa, Na?" tanya Keyrina.

"Itu, Aldo lihatin lo terus daritadi," bisik Ghina.

Keyrina langsung melirik Aldo. Dan perkataan Ghina benar, kini Aldo sedang menatap Keyrina. Keyrina langsung buru-buru memalingkan wajahnya, "Kenapa, ya, Aldo lihatin aku?" tanya Keyrina kepada Ghina.

Ghina menggeleng, "Kalo lo nggak takut, sih. mending lo tanyain aja langsung sama Aldo," ujar Ghina.

Keyrina menggeleng. dia tidak berani untuk bertanya kepada Aldo. Setelah melihat Aldo, perasaan Keyrina menjadi tidak enak. Apakah Aldo telah mengetahui yang sebenarnya?

                             *****

"Eh, Cupu! Tiga hari yang lalu, kenapa lo disuruh pulang bareng sama Reynan?" tanya Cicha dengan nada tinggi. dia menghampiri Keyrina yang sedang duduk bersama Vanya.

"Biasa aja dong, kalo nanya! Suaranya jangan di tinggiin kayak gitu!" ucap Vanya, yang sebal dengan cara Cicha bertanya kepada Keyrina.

"Heh! Gue nggak nanya sama lo, ya. Sebaiknya lo diam aja!" sahut Cicha.

"Gue nggak bisa diam kalo suara lo nggak di kecilin. Kalo ngomong atau nanya itu nggak usah teriak-teriak!"

"Terserah lo, deh! Yang jelas, gue nggak nanya sama lo, ya!" ucap Cicha kepada Vanya. "Cupu, apa perlu gue ulang pertanyaan yang tadi?" tanya Cicha kepada Keyrina.

Keyrina menggeleng, "Aku denger, kok."

"Ya udah, cepetan jawab!" perintah Cicha.

"Waktu itu Neneknya Reynan meninggal. Dan aku di suruh buat bantu-bantu di rumahnya Reynan," jawab Keyrina. Dalam pikirannya, semoga Cicha percaya dengan jawaban dari pertanyaannya.

"Emangnya lo siapa Reynan?" tanya Cicha.

"Mama aku jadi asisten rumah tangga di rumahnya Reynan," jawab Keyrina.

Cicha mengangkat kedua alisnya, "Beneran?" tanya Cicha.

Keyrina mengangguk, "Iya."

Cicha mendelik, "Gue nggak percaya! Ceritain apa yang sebenarnya!" perintah Cicha.

"Aku bicara beneran! Nggak bohong! Reynan aja kenal sama Mama aku," sergah Keyrina.

"Katanya nanya, tapi kok, di kasih jawabannya malah nggak percaya," ujar Vanya, yang daritadi menyimak perbincangan antara Keyrina dan Cicha.

"Diam lo! Ini nggak ada urusannya, ya, sama lo!" ucap Cicha sambil menatap tajam Vanya.

"Iya-iya gue tau ini nggak ada urusannya sama gue," jawab Vanya.

"Ceritain yang sebenarnya! Kalo emang lo anaknya salah satu pembantu di rumahnya Reynan. Terus kenapa gue nggak pernah liat lo di sana?" tanya Cicha.

Keyrina terdiam. Sekarang dia harus menjawab pertanyaan dari Cicha dengan jawaban apa? Keyrina takut jika identitas aslinya terbongkar sekarang. Dia belum siap jika identitasnya terbongkar sekarang. Jangan sampai Cicha tau yang sebenarnya!

"Kok malah diam aja? Jawab dong!" Perintah Cicha sambil menatap tajam Keyrina.

Dan untungnya ada Reynan yang menghampiri mereka. Keyrina sekarang selamat. setelah pulang sekolah, Keyrina akan berterima kasih kepada Reynan!

"Cicha, gue mau bicara sama lo," ucap Reynan.

Cicha mengangkat kedua alisnya, "Bicara apa?" tanyanya.

"Udah, ikut aja!" Reynan menarik tangan Cicha, kemudian dia membawa Cicha keluar dari kelas.

Keyrina sekarang bisa bernapas lega. Sepulang dari sekolah, dia akan benar-benar berterima kasih kepada Reynan.

                             ****

Reynan sekarang telah membawa Cicha ke roftoop sekolah. Reynan langsung melepaskan tangan Cicha dari genggamannya.

"Kamu mau bicara apa, Rey?" tanya Cicha.

Reynan berpikir sejenak, karena dia tadi hanya ingin menyelamatkan Keyrina dari pertanyaan Cicha, kemudian dia mulai menjawab pertanyaan dari Cicha, "Gue cuman mau bilang makasih sama lo, Cha, karena lo udah bantu nenangin Keyrin waktu Nenek meninggal," jawab Reynan.

Cicha mulai menerawang waktu dia pergi ke rumahnya Keyrina disaat Nenek Keyrina dan Reynan meninggal. Dalam pikirannya, saat itu Cicha tidak menenagkan Keyrina karena Keyrina tidak menangis. Dan tunggu! Siapa itu Keyrin? Apa yang dimaksud Reynan Keyrin itu anak cupu yang berada di kelasnya. "Reynan, Keyrin itu siapa? Keyrin yang cupu maksud kamu?" tanya Cicha dengan ragu.

Reynan mengernyit. Apakah benar Cicha tidak tahu siapa itu Keyrin? Keyrin yang dimaksud Reynan adalah Keyrin yang cupu. "Erin maksud gue," jawab Reynan.

"Oh, Erin. iya sama-sama," ucap Cicha. Kemudian pikirannya teralihkn dengan Keyrina cupu yang berada di kelasnya, "Reynan, Keyrin cupu yang di kelas kita itu, salah satu anak dari pembantu di rumah kamu?" tanya Cicha.

Reynan mengangguk, "Iya," jawab Reynan. "Gue ke ruang kepala sekolah dulu, ya. Ada hal yang perlu dibahas sama Papa lo," ucap Reynan kemudian dia pergi dari roftoop.

Cicha melihat punggung Reynan yang berjalan jauh. Cicha merasa ada kejanggalan antara Reynan, Erin, dan Keyrina cupu di kelasnya.

                            ****

Terima kasih telah membaca❤