43. akhir dari segalanya

2.8K 99 11
                                    

(Note : cerita ini babnya lebih panjang dari bab-bab yang aku buat, semoga nggak ngebosenin. Dan juga aku cuman mau bilang, cerita ini masih ada satu bab lagi, ya!)

Jenazah Reynan telah di kebumikaan beberapa saat yang lalu. Puluhan pelayat mulai berhambur pergi dari kediaman keluarga Richard. Sebelum pergi, pelayat-pelayat itu sempat menyalimi Keyrina terlebih dahulu dan mengucapkan bela sungkawa atas apa yang ditimpa keluarga Richard sekarang.

Teman-teman Keyrina dengan setia duduk disamping Keyrina sambil mengusap-usap pungungnya agar Keyrina merasa lebih tenang dari sebelumnya. Namun bukannya tenang, Keyrina malah menangis semakin menjadi tatkala mendengar orang-orang menyebutkan nama ibunya, ayahnya, dan juga Reynan.

Ayah dan juga ibunya Keyrina belum juga ditemukan. orang-orang yang mencari korban jatuhnya pesawat itu hanya menemukan Reynan yang tergeletak tak bernyawa dengan luka disekujur tubuhnya. Keyrina menangis hebat ketika jasad Reynan telah sampai di rumahnya. Bagi Keyrina, hancur rasanya melihat suadaranya sendiri terbujur kaku dengan luka yang parah disekujur tubuhnya.

"Sayang." Keyrina menoleh ketika mendengar panggilan itu, kemudian dia berhambur memeluk Diana yang tadi memanggilnya. "Yang sabar, ya! Tante yakin, kamu orangnya kuat," ujar Diana, dia mengusap surai hitam milik Keyrina.

"Tante ... Aku nggak punya saudara lagi yang sayang sama aku," lirih Keyrina, bahunya terguncang. "Aku mau Reynan ...." setelah itu, tangisannya kembali pecah.

"Jangan kayak gitu, kasihan Reynan. Nanti Reynan sedih lihat kamu di atas sana," sahut Diana. "Kamu harus kuat, Key! Kamu harus bisa hadapi semua ini dengan ikhlas agar Reynan bahagia di atas sana."

Keyrina tidak menanggapi ucapan Diana, dia hanya menangis sambil mempererat pelukan Diana. Bagi Keyrina, terlalu susah bila dia melewatkan duka ini begitu saja tanpa ada keluarga disampingnya.

Kemudian, Diana melepaskan pelukannya dari Keyrina. Diana menatap iba Keyrina sambil mengusap pipi Keyrina. "Tante mau siapin dulu buat acara tahlilan, ya." setelah Keyrina mengangguk, Diana pergi ke ruang utama bersama Syilla yang membuntuti Diana dari belakang. Kemudian Keyrina kembali duduk dan menatap kosong ke depan.

"Key ...." Keyrina masih tak bergeming mendengar panggilan itu.

"Keyrin ...."

"Keyrina ...."

Satu detik, dua detik hingga lima detik tidak ada respon sama sekali dari Keyrina. Gadis itu masih tetap setia dengan posisinya.

"Keyrina Adinda ...." kali ini berupa dengan tepukan pelan di punggungnya. Keyrina terkejut kemudian menoleh.

"Lo...." Keyrina menunjuk orang itu sambil menatapnya tajam. "Ngapain lo ke sini?" tanya Keyrina tajam.

"Gue turut sedih atas kematian Reynan, Key." orang itu kemudian memeluk Keyrina dan menepuk-nepuk pelan pungung Keyrina.

Keyrina meronta ketika berada di dalam pelukan orang itu kemudian mendorongnya ketika orang itu melepaskan Keyrina dari pelukannya.

"Ngapain lo ke sini, Daff?" ulang Keyrina dengan suara yang tegas namun masih terdengar serak.

Baik Daffa dan teman-temannya, kaget mendengar pertanyaan tajam dari mulut Keyrina. Daffa mengernyit sambil memandang heran Keyrina, "Lo kenapa, Key?" Daffa balik bertanya.

Keyrina tersenyum miris kemudian melepaskan tatapannya dari Daffa, "Seharusnya gue yang tanya, lo kenapa?" Keyrina kembali menatap Daffa kali ini tatapannya lebih tajam dari sebelumnya.

Daffa mengernyit, "Gue nggak ngerti lo ngomong apa."

Keyrina tertawa setelah mendengar ucapan Reynan, "Makanya jangan pacaran mulu sama dia, lo jadi bodoh, kan." Keyrina menunjuk Arisha sambil tertawa, tetapi air matanya juga keluar dari pelupuk mata.

I'm Nerd? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang