30. terungkap

2.8K 139 0
                                    

(ini bukan ending, ya, temen-temen! Masih ada lanjutannya kok)

"Keyrin, lo ditunggu Aldo di taman belakang sekolah. Katanya lo harus kesana sekarang!"

Keyrina mengangguk. Dia langsung menyambar tasnya. Kemudian berjalan ke arah taman belakang sekolah.

Ketika telah sampai di taman belakang sekolah, Keyrina melihat Aldo yang sedang duduk disalah satu bangku di taman itu. Perasaan Keyrina tidak enak setelah melihat Aldo tersenyum miring ke arahnya. Apakah Aldo telah mengetahui semuanya?

"Sini duduk di samping gue!" ucap Aldo sambil menepuk tempat duduk kosong yang berada di sampingnya.

Keyrina menurut, dia langsung berjalan dan duduk di samping Aldo, "Ada apa?" tanya Keyrina.

Aldo tersenyum miring, "Gimana? Udah puas sembunyi dari gue?" tanya Aldo.

Keyrina mengernyit, "Maksud kamu apa?" Keyrina balik bertanya kepada Aldo.

"Oke, kalo lo belum mau jawab pertanyaan gue yang sebelumnya. gue bakal ganti pertanyaannya aja," jawab Aldo, dia menatap Keyrina masih dengan senyuman miringnya. "Gimana kabar lo ... Dinda?"

Feeling Keyrina benar, bahwa Aldo telah mengetahui semuanya. Dengan cepat Keyrina berdiri, "A-aku bukan Dinda!" seru Keyrina.

Aldo menarik tangan Keyrina, membuat Keyrina kembali terduduk, "Gue udah pusing nyariin lo, Dinda," ujar Aldo.

"Kamu ngomong apa, sih? Udah aku bilang, Aku itu bukan Dinda!" Keyrina meninggikan suaranya.

Aldo melepaskan kacamata Keyrina, membuat Keyrina kaget, Aldo membuang kacamata itu, lalu menghancurkannya dengan sekali injakan, "Masih mau bohong lagi sama gue?" tanya Aldo, suaranya berubah menjadi dingin.

"Bisa jadi aja wajah aku mirip sama orang yang kamu cari. Aku itu bukan Dinda!" Keyrina masih mencoba untuk mengelak.

"udah jangan bohong lagi sama gue!' ucap Aldo. "Kenapa, sih, lo itu nggak bilang ke gue kalau lo itu Dinda?" tanya Aldo.

Keyrina hanya terdiam. Dia tidak tahu harus dengan cara apa dia bisa mengelak dari Aldo.

"Gue hampir mau bunuh diri lagi karena Papa masih aja kayak gitu, untungnya Reynan bawa gue ke rumah lo waktu itu. Padahal, waktu itu gue lagi butuh lo banget."

Keyrina hanya terdiam, dia tak bergeming. Keyrina hanya menyimak cerita Aldo. Sekarang, Keyrina merasa bersalah kepada aldo.

"Gue minta Radit, sama Reynald buat bantu cari lo waktu itu," ujar Aldo. Kemudian dia mengeluarkan liontin yang pernah Keyrina kasih kepadanya, "Gue masih simpan liontin pemberian lo. Sekarang gue mau balikin liontin ini ke pemiliknya," ucap Aldo, lalu dia membuka sebelah tangan Keyrina dan menyimpan liontin itu di tangan Keyrina.

Keyrina menatap liontin yang berada di tangannya, kemudian dia menyerahkan liontin itu kembali kepada Aldo, "Gue sengaja kasih liontin ini buat lo," ucap Keyrina. "Dan maafin gue karena gue nggak pernah bilang yang sebenarnya sama lo," sambungnya.

Aldo hanya mentap Keyrina sambil tersenyum.

Keyrina menggenggam tangan Aldo, "Sekarang kita lewati masa susah dan senang sama-sama ya."

****

Setelah diantar pulang oleh Aldo, Keyrina langsung buru-buru pergi ke kamar Reynan tanpa mengganti baju sekolahnya sama sekali. Keyrina ingin berterima kasih kepada Reynan karena telah menyelamatkannya dari pertanyaan Cicha tadi, dan bercerita kepada Reynan.

Setelah berada di kamar Reynan, Keyrina melihat Reynan yang sedang duduk di kursi dekat jendela sambil memainkan laptop.

"Reynan, thank you udah nolongin gue pas Cicha nanya ke gue tadi," ucap Keyrina.

"Hm ...." Reynan masih fokus bermain laptopnya.

Keyrina mengambil posisi duduk di sebelah Reynan, "Aldo udah tau yang sebenarnya tentang gue," ujar Keyrina.

"Gue juga udah tau," sahut Reynan.

Keyrina melotot, "Aldo ngasih tau lo? Atau lo tadi nguping pembicaraan gue sama Aldo?" tanya Keyrina.

"Kurang kerjaan gue kalau nguping pembicaraan lo. Gue ngasih tau Aldo yang sebenarnya kemarin," jawab Reynan.

Keyrina menggebrak meja, "Lo gila, ya?" tanya Keyrina berapi-api.

Reynan menutup laptopnya kemudian menatap Keyrina, "Lo nggak kasihan apa sama Aldo? Dia nyariin lo terus. Waktu gue bawa dia ke sini tempo hari, dia nyeritain Dindanya itu, dia pengen banget ketemu sama lo," cerita Reynan.

Keyrina dibuat bungkam oleh cerita Reynan. Sekarang dia dilanda ras bersalah kedua kalinya, setelah tadi Aldo bercerita kepadanya di taman belakang sekolah.

"Gue juga udah muak liat lo dibully sama Cicha, karena lo pura-pura cupu itu," ujar Reynan.

"Kenapa lo harus muak? Kan gue yang dibully Cicha. Terus, kenapa lo bisa tau kalau selama ini gue dibully sama Cicha?" tanya Keyrina.

"Lo itu adik kembaran gue, apa yang lo rasain, pasti gue juga bakalan ngerasain. Gue tau dari Ghina, dan gue udah cerita semuanya sama Ghina tadi malam. Gue juga ngerasa muak di sekolah harus pura-pura seolah lo itu orang asing bagi gue. Padahal, gue balik dari London itu keinginan gue sendiri, bukan Papa yang nyuruh, karena gue pengen ketemu sama Adik kembar gue, pengen terus berada di samping adik gue setiap saat."

Keyrina dibuat terharu oleh kata-kata Reynan, dia merundukan kepalanya, merasa bersalah kepada Reynan, "Maafin gue ...." lirih Keyrina.

Reynan mengusap lebut kepala Keyrina, "Gue sayang lo, udah jangan nangis!"

****

Terima kasih telah membaca❤

I'm Nerd? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang