25. kesedihan

2.7K 141 3
                                    

Vote kalian berharga bagi aku:)

•••••••

Jam pelajaran di richard internasional school di mulai beberapa jam yang lalu. Kini murid kelas Duabelas ipa-1 sedang mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru mata pelajaran tersebut, hingga fokus mereka teralihkan oleh pak wijaya, kepala sekolah masuk ke dalam kelas tersebut.

"ada reynan sama keyrina, disini?"
Keyrina dan reynan yang merasa terpanggil, mereka berdua mengacungkan tangannya.

"sini, nak! Ikut saya." setelah berkata demikian, wijaya keluar dari kelas dan menunggu reynan dan keyrina di luar.

Keyrina dan reynan saling tatap, kemudian pergi keluar menghampiri wijaya, "ada apa, pak?"tanya reynan.

"ambil tas kalian! Sopir papa kalian telah menunggu di depan gerbang."

Keyrina dan reynan mengkerutkan alis nya, "maaf, pak. Bukannya sekarang bukan jam pulang, ya?" tanya reynan.

"papa kalian yang menyuruh kalian pulang duluan," ujar wijaya.

"kalo gitu, saya sama keyrin permisi mau ambil tas." wijaya mengangguk.

Setalah meminta izin kepada wijaya, keyrina dan reynan masuk ke kelas lagi untuk mengambil tas mereka. Semua siswa yang berada di kelas menatap keyrina dan reynan yang tiba-tiba mengambil tas mereka masing-masing. Kemudian mereka meminta izin kepada guru fisika untuk pulang duluan.

"kenapa ya, Papa nyuruh kita pulang duluan?" tanya reynan kepada keyrina.
Keyrina mengangkat kedua bahu nya, "perasaan gue nggak enak, nih."

"gue juga ngerasa gitu. Tapi, semoga aja nggak ada apa-apa." reynan berusaha meyakinkan keyrina.

Ketika mereka telah sampai di depan gerbang sekolah. Mereka melihat mobil milik papa nya telah terparkir didepan gerbang sekolah. Mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil itu.

"kenapa papa nyuruh kita pulang?" tanya keyrina kepada sopir papa nya.

Sopir mobil itu menggelengkan kepala nya, "nggak tau, saya cuman disuruh buat jemput kalian."

Keyrina terdiam setelah mendengar jawaban dari sopir papa nya. Dalam hati nya, keyrina berdoa semoga tidak terjadi musibah yang menimpa keluarga nya. Keyrina ketakutan plus kaget ketika mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan rumahnya, terdapat bendera berwarna kuning terpampang jelas di pagar rumah nya dan terdapat banyak orang yang berada di rumah nya.

Badan keyrina bergetar, kemudian menggenggam tangan reynan, "rey, itu ada apa?" tanya keyrina sekarang dia benar benar ingin menangis.

Reynan hanya terdiam tak menjawab pertanyaan keyrina, Dia hanya membalas genggaman tangan keyrina. Kemudian dia keluar dari mobil sambil menggandeng tangan keyrina.

Setelah keluar dari mobil, keyrina dan reynan melihat ibu nya berjalan kearah mereka sambil menangis, "key, rey, nenek udah nggak ada," ujar lily disela isakan tangis nya.

•••••••

"tadi ngapain sih papa lo panggil reynan sama si cupu?" tanya viona sambil menyeruput jus yang tadi dia beli di kantin sekolah.

Cicha mengangkat kedua bahu nya, "kata papa gue sih, nenek nya si reynan meninggal," jawab cicha.

"ya terus, ngapain si cupu ikut-ikutan pulang?" viona bertanya lagi kepada cicha.

Cicha terdiam sebentar. Dia juga tidak tahu, kenapa keyrina ikut ikutan pulang ketika reynan disuruh pulang oleh wijaya. Cicha mulai curiga, apakah reynan dan keyrina ada hubungan? Ntah lah, cicha tidak tahu banyak tentang mereka berdua.

"lo mau ke rumah reynan, nggak?" pertanyaan viona memecahkan lamunan cicha.

"ya mau lah. Lo pikir gue bakalan diem aja waktu denger kabar sedih keluarga reynan? Nggak lah, apalagi gue sama adik nya si reynan deket banget."

Kening viona mengkerut, "si reynan punya adik?" tanya nya.

Cicha mengangguk, "lebih tepatnya, adik kembaran. Se-umuran sama kita, tapi dia sekolah nya di London," ucap cicha.

Mata cicha menangkap sosok vanya yang sedang berjalan sendirian. Cicha tersenyum miring ketika vanya melihat nya, "aduh... Kasian banget sih ke kantin sendirian," sindir cicha ketika vanya melewati meja nya.

Vanya berhenti berjalan, kemudian menatap cicha, "mau apa lo? Mau bully gue?"

"nggak tuh, gue cuman kasihan aja sama lo. karena si cupu nya nggak ada, jadi lo sendirian deh." ucap cicha, "kalo dulu lo nggak khianatin gue, pasti nya lo nggak bakalan sendirian."

"gue nggak nyesel, ya udah nggak temenan lagi sama cewek murahan kayak lo. Asal lo tau! Gue malahan bersyukur udah nggak temenan lagi sama modelan kayak lo." vanya melangkahkan kaki nya setelah mengatakan itu pada cicha.

Cicha memandang vanya sambil tersenyum senang karena telah memancingnya menjadi kesal, "itu anak, makin hari makin berani aja sama gue."

•••••••

"yang sabar ya sayang, mungkin ini udah takdir kamu," syilla yang berada di dalam pelukan diana mengangguk. "setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan," sambung diana.

"tapi dari dulu aku ngerasa udah menderita, bun," ucap syilla, "dulu waktu mama masih ada, aku selalu sedih lihat papa dan mama berantem mulu. Terus udah itu, aku kehilangan mama," keluh syilla.

"kamu harus percaya, tuhan bakalan kasih kebahagiaan setelah ini," ucap diana, mencoba meyakinkan syilla. "udah jangan nangis terus ya, sayang. Bunda mau ngomong sama papa kamu, biar papa kamu batalin." syilla mengangguk, kemudian diana berjalan keluar dari kamar syilla.

Kemudian seorang perempuan datang ke dalam kamar syilla. Perempuan itu menangis sambil berjalan ke arah syilla. "kamu siapa?" tanya syilla.

Perempuan itu meraih tangan syilla kemudian mengenggam tangan syilla, "tolong batalin pernikahannya," pinta perempuan itu, "saya istri laki-laki yang mau kamu nikahin," sambung nya.

"aku juga nggak mau nikah sama suami tante... Tapi papa yang nyuruh aku," ucap syilla.

"kita sama-sama perempuan, pasti kamu ngerti gimana perasaan saya," ujar perempuan itu.

"aku nggak bakalan nikah sama suami tante, asalkan tante mau bantu aku pergi dari sini." perempuan itu mengangguk dengan senang setelah mendengar usulan syilla.

••••••

Pemakaman nenek nya keyrina telah selesai. Sekarang keyrina sedang mengemudikan mobil nya, dia sekarang butuh waktu sendirian untuk melepas kepergain nenek nya. Dia berkendara menyusuri jalan yang sepi, hingga dia melihat seorang perempuan sedang menangis dan berdiri di pinggir sungai. Keyrina segera menepikan mobil nya kemudian berjalan ke arah perempuan itu.

"kamu... Kenapa?" tanya keyrina.

"tolong aku! Aku dikejar sama papa aku, Papa aku jahat." perempuan itu menatap keyrina penuh harapan.

Keyrina mengangguk, "ya udah, ikut aku ke mobil." keyrina menunjuk mobil nya yang terparkir tak jauh dari tempat dia berdiri.

Kemudian keyrina dengan perempuan itu masuk ke dalam mobil milik keyrina, "emm... Aku keyrina." keyrina mengulurkan tangan nya.

"aku syilla," ucap nya menjabat tangan keyrina. "tolong aku keyrina..." lirih nya.

•••••••

Maaf aku gantungin kalian :( dan maaf juga konflik nya jadi gini :(

Terimakasih telah membaca❤

I'm Nerd? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang