9. benarkah?

3.3K 143 0
                                        

"Assalamualaikum, selamat pagi," sapa bu Fira ketika memasuki ruang kelas 12-IPA-1.

"Walaikumsalam, pagi, bu." anak-anak kelas menjawab salam bu Fira dengan kompak.

Setelah menyimpan tasnya bu Fira berjalan lagi dan berdiri didepan papan tulis. "Baik anak-anak sebelum pelajarannya dimulai, ibu mau memberitahukan bahwa akan ada murid baru yang masuk ke kelas ini. ibu harap kalian bisa memperlakukan dia dengan baik."

"Baik bu ...."

"Mari nak silahkan masuk!" perintah bu Fira, kemudian masuk seorang laki laki berperawakan tinggi dan tampan. "Perkenalkan dirimu!" perintah bu Fira.

"Halo, perkenalkan nama saya Reynan
Aditya saya harap teman-teman semua bisa berteman baik dengan saya, terimakasih," ucap Reynan memperkenalkan dirinya.

"Oke, ada yang mau bertanya?" tanya bu Fira kepada semua siswa, dan hampir semua siswa mengacungkan tangannya.

Bu Fira menunjuk salah satu perempuan untuk bertanya kepada reynan, "Oke, silahkan kamu Vely."

"Pindahan dari mana? dan bukannya kamu anak ketua yayasan, ya?" tanya Vely.

"Gue pindahan dari London. Dan ya papa gue ketua yayasan," jawab Reynan.

"Oke, hanya satu orang saja yang bertanya karena jam pelajaran takut segera habis. Reynan, silahkan kamu pilih tempat duduk," titah bu Fira.

Reynan memicingkan matanya, menatap satu persatu siswa yang ada disana. tatapannya berhenti ketika dia melihat perempuan berambut hitam yang memakai kacamata bulat, "Saya ingin duduk dikursi kosong itu, bu," pinta Reynan sambil menunjuk kursi kosong dekat saudara kembarnya.

"Kalau itu keinginan kamu silahkan," ujar bu Fira. Reynan menurut lalu berjalan kearah kursinya, dia melihat keyrina yang menatap tajam dirinya sedangkan dia terkekeh.

"Halo, gue Reynan. Nama lo siapa?" ujar Reynan kepada Keyrina. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Keyrina menatap tajam kembarannya itu, "Enggak usah sok nggak ke—" ucapan Keyrina menggantung ketika menyadari apa yang dia ucapkan. Oh, tidak! Bisa saja dia tadi membongkar identitasnya sendiri. Keyrina dengan segera menatap ke sekeliling, suaranya tadi cukup keras membuat orang-orang tertarik dengan obrolannya dengan Reynan. Kemudian Keyrina berdehem, "Nama aku Keyrin," jawab Keyrina meneremi uluran tangan Reynan.

"Oke, semoga kita bisa jadi teman baik, Keyrin," ucap Reynan sambil tersenyum jenaka memandangi Keyrina.

"Iya," ujar Keyrina, sekarang dirinya kesal setengah mati karena Reynan.

---o0o---

Bel istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu, tetapi keyrina masih setia berada dikelasnya. keyrina menyuruh Ghina dan Ify untuk pergi duluan saja ke kantin, dirinya sedang tidak mood untuk pergi ke kantin karena perlakuan Reynan tadi.

"Lo kenapa? Kok diam dikelas?" tanya Reynan ketika dia memasuki kelas, dan kebetulan dikelas itu hanya ada Keyrina dan dirinya saja.

"Apa, sih!" Keyrina menjawab pertanyaan Reynan dengan ketus.

"Kok galak? Gue cuman nanya doang, hei!"

"Ya lo, ngapain lo sok kenal sama gue?" ucap Keyrina.

"Lah kita kan emang kenal, kenal sejak dari dalam perut," jawab Reynan dengan santai membuat Keyrina kembali kesal.

"Disini posisinya gue bukan siapa-siapa lo, Rey. Lo nggak boleh kayak gini sama gue!" ucap Keyrina dengan tegas.

"Iya, deh. Enggak enak banget pura-pura nggak kenal sama adek kembar sendiri," ucap Reynan membuat Keyrina terdiam tak membalas ucapannya. "Pulangnya mau gue jemput di belakang sekolah biar orang nggak tau?" tanya Reynan kembali.

I'm Nerd? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang