Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
"Kau masih saja suka padanya?" Pertanyaan dari seorang gadis berseragam sekolah itu kepada teman sesama siswanya itu membuat gadis yang sedari tadi memfokuskan pandangan ke suatu objek tersentak.
"Sejak kapan kau di situ?" Tanya gadis yang awalnya ditanyai. Dia enggan untuk menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya oleh dirinya sendiri.
"Kau yang tidak sadar kalau aku sudah di sini sedari tadi. Saking sibuknya menatapi pangeran pujaan hatimu itu" kesal gadis bernama lengkap Park Jihye pada gadis yang tak lain adalah sahabat kecilnya.
"Kalau sudah tahu alasanku, kenapa masih bertanya?" Balas tak kalah kesal gadis itu.
"Tapi kau tahu jelas dia sulit untuk didekati, rumornya juga mengatakan bahwa dia adalah seorang gay. Apa kau masih belum sadar, Jaera?" Gadis yang disebutnya Jaera itu hanya mendengus mendengar ceramahan dari sahabatnya yang ia sudah dengar berkali-kali.
"Hye-ah, aku tidak percaya dengan rumor itu. Buktinya masih banyak gadis di sekolah ini yang menyukainya, mungkin__"
"Termasuk dirimu?" Potong Jihye malas. Jihye tahu bahwa Jaera begitu menyukai seorang pria yang entah bagaimana caranya memicut temannya ini sampai buta dengan kenyataan yang ada.
"oke, kuakui dia tampan. Tapi, kau seharusnya selidiki dulu seperti apa dia. Aku hanya tidak ingin kau menyesal karena menyukainya. Bagaimana kalau dia benar seorang gay? Kau akan tetap menyukainya?"
"Iya, sahabat tercintaku. Aku tahu kau sangat sayang padaku, maka dari itu biarkan sahabat cantikmu ini menyelesaikannya sendiri" Jihye memutar bola matanya malas mendengar Jaera yang begitu percaya diri. Namun, itu hanya berani kepadanya saja. Beda dengan orang-orang. Jaera termasuk gadis yang tertutup kepada teman sekelasnya. Hanya Jihye yang dekat dengannya karena memang mereka sudah berteman sejak kecil. Menurut Jaera tidak ada yang perlu ditutupi lagi karena mereka sudah tahu kelakuan jelek masing-masing.Jaera merupakan anak yatim piatu yang kini hidup menumpang di keluarga sang ayah. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia karena dibunuh secara kejam oleh seseorang yang dendam kepada ayahnya. Namun, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda pelaku tertangkap.
Ia tidak mau merepotkan pihak keluarga yang menampungnya selama ini makanya dia berusaha mendapatkan beasiswa, namun otaknya sama sekali tidak mampu untuk menampung pelajar-pelajaran seperti kutu buku. Dia sangat payah dalam bidang menghafal dan ia sangat benci pelajaran sejarah dan menghitung. Maka dari itu, dia memohon kepada pihak sekolah untuk meringankan biaya sekolahnya sementara dia mencari uang dengan kerja paruh waktu sebagai seorang pelayan di sebuah restoran sepulang sekolah. Beruntung karena pihak sekolah mengerti dengan keadaannya.
Walau dia sangat malas untuk belajar. Tapi dia tidak mau sampai tidak lulus dan gagal mendapatkan ijazah.
**
Di lain tempat, orang yang dibicarakan kedua gadis tadi terlihat berjalan santai meninggalkan lapangan basket tempat awalnya dia berlatihan, namun kini ia ingin istirahat untuk mengisi energi. Banyak pasang mata menatap ke arahnya walau rumor jelek beredar di lingkungan itu terhadapnya. Sedangkan dia sendiri acuh menanggapi rumor tersebut.
"Kyu oppa, ini botol air untukmu. Oppa pasti lelah sehabis latihan" pria yang dipanggil dengan sebutan nama 'Kyu' itu hanya memandang sebentar gadis dihadapannya sebelum melanjutkan langkahnya yang terhenti tanpa menerima botol yang disodorkan kepadanya itu.
"Sudah kubilang dia itu tidak tertarik dengan payudara. Kau ini..."Ia masih mendengar bisikan dari teman gadis yang tadi namun, ia hanya mengabaikannya. Cho Kyuhyun. Nama lengkap dari pria yang memiliki kulit putih pucat, tubuh tinggi, mata setajam elang, pintar, dan kaya itu. Dia mungkin bukan anak dari pemilik sekolah seperti di film-film. Namun, kedua orang tuanya adalah orang terkaya kedua seAsia dengan perusahaan tekstil dan perhotelan, belum lagi butik dengan nama keluarganya sudah berpencar di seluruh dunia dengan kualitas yang tinggi dan tentunya untuk mendapatkan salah satu pakaian tersebut harus menguras dompet sedalam-dalamnya.
"Kyu..." tiba-tiba seseorang merangkul bahunya dengan erat. Terlihat seorang pria manis tersenyum lebar yang dibalas senyum tipis dari Kyuhyun.
"Ke kantin?"
"Aku mau mengganti baju dulu, Sungmin hyung"
"Ya sudah, aku duluan yah..."Kyuhyun menatap kepergian pria manis tadi dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti namun, seringaian terlihat di wajah tampannya.
"akan kujadikan kau milikku.. kita lihat saja nanti..."
TBC
Revisi dimulai... aku update satu hari satu part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Random"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...